Albert Malayu Bantah Intimidasi Jurnalis di Pesisir Selatan
Painan, rakyatsumbar.id— Albert Malayu bantah tuduhan telah melakukan pengancaman terhadap pendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan nomor urut 02 yang berprofesi sebagai jurnalis, Kamis (20/11/2024).
“Tidak benar saya mengancam, hanya saja terjadi cekcok karena, kami sudah berupaya menjelaskan kepada kepada salah satu pendukung paslon 02, yang sekaligus berprofesi sebagai jurnalis,” ucapnya.
Ia menambahkan, atas adanya informasi dan isu miring tersebut, oleh pendukung dari pasangan calon 01 telah berusaha mengkonfirmasi dan mempertegas bahwa pihaknya tidak ada melakukan bagi-bagi sembako seperti yang diviralkan di media sosial oleh yang diduga tim, relawan hingga simpatisan dari pasangan calon 02.
“Setelah dikonfirmasi kepada yang bersangkutan, terjadi cekcok dan merasa tersinggung dan berusaha mengintimidasi kami, dengan menanyakan anda siapa, tidak hanya itu yang bersangkutan juga sempat melakukan pengancaman kepada kami masyarakat di lapangan,” terangnya.
Penggiringan Opini
Sebagai pendukung dari Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Nomor urut 01 Rusma Yul Anwar dan Nasta Oktavian, dia membantah atas penggiringan opini terhadap paslon 01 yang mengatakan adanya bagi-bagi sembako mpada momen Pilkada.
Dengan tujuan dan dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
“Itu diedarkan di media sosial yang diduga diisukan oleh pendukung dan simpatisan dari paslon 02,” tegasnya.
Untuk itu, agar paslon 01 tidak dirugikan dalam hal demikian maka ia mendatangi lokasi untuk menjelaskan terkait informasi miring yg diduga ditujukan kepada paslon 01.
“Memang ada protes, kami pun juga tidak ingin ada kisruh ditengah-tengah masyarakat, dan saya telah menjelaskan kepada pendukung yang hadir rata-rata adalah pendukung paslon 02. Kami menduga situasi tersebut sengaja diprovokasi, dengan tujuan menjatuhkan kredibilitas paslon kami yang semakin hari, elaktibilitasnya semakin meninggi,” tambahnya.
Menurutnya, sebagai masyarakat dan sekaligus pendukung paslon 01 yakninya RA-NAsta sangat menyayangkan sekali insiden pencegatan truk dan penggiringan opini yang masif di media sosial itu terjadi.
Padahal, sembako itu merupakan buntut dari kepedulian orang pada masyarakat Pesisir Selatan, namun di cegat oleh pendukung 02.
“Tindakan itu tidak perlu dicontoh dan ditiru oleh masyarakat Pesisir Selatan, yang seharusnya sudah di rasakan manfaatnya oleh masyarakat malah dicegat,” ulasnya.
Tidak hanya itu, aksi koboi yang diduga dilakukan oleh pendukung, simpatisan dan relawan dari paslon 02 itu cekcok, pendukung 01 berusaha menjelaskah dan membuat masyarakat Api-api geram.
“Selain semena-mena terhadap rumah warga namun juga menyenangkan sikap pendukung dari 02,” tutupnya.
Masyarakat Jangan Terprovokasi
Sementara itu, Zulkifli sebagai Wakil Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumbar melalui ketika dihubungi menghimbau masyarakat Pesisir Selatan untuk tidak terprovokasi dengan isu hoaks menjelang Pilkada 27 November mendatang.
Ia menuturkan, truk yang dicegat oleh masyarakat di Bayang yang diduga dilakukan oleh pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2 iri adalah program berbagai sembako dari Partai Gerindra.
Yang disalurkan, tambahnya, oleh partai Gerindra dan disalurkan melalui anggota Fraksi Partai Gerindra sebanyak 50 ribu paket.
“Dan Edo, adalah Staf Fraksi Partai Gerindra di DPRD Pesisir Selatan, lagipun kami tidak hanya kali ini saja membagikan sembako di Pessel, melainkan sudah sering,” tuturnya.
Lebih lanjut, sembako yang didatangkan ke Pesisir Selatan dengan menggunakan truk tersebut direncanakan akan diserahkan setelah Pilkada.
“Pembagian sembako itu real dari Andre Rosiade Anggota DPR-RI, setiap 3 bulan rutin bagikan sembako, karena merupakan bahagian dari kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat, hari ini saja, kami mengirimkan sembako sebanyak 20 ribu ke sijunjung, ” tegasnya.
Zulkifli kembali menegaskan jikalau sembako yang dibawanya ke Pesisir selatan tersebut bukanlah seperti yang di isukan oleh pendukung dan simpatisan paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 di Pesisir Selatan.
“Makanya pada sembako tersebut tidak dibenarkan ada atribut partai dan juga Cakada, ini murni program sosial, kerena ada surat edaran dari menteri maka sembako itu pembagiannya dilakukan pasca Pilkada,” tutupnya. (fdr)