WBP Lapas Solok Dibekali Bimbingan Agama Islam

Solok, rakyatsumbar.id–Penyuluh Agama dari Kementerian Agama Kota Solok Samsudin memberikan penyuluhan terkait salat jenazah kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Solok.

Samsudin menyebut, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembinaan mental dan spiritual kepada warga binaan agar mereka dapat kembali ke jalan yang benar dan menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, ilmu agama yang ditanamkan diharapkan dapat mereka pegang teguh hingga akhir hayat.

Ia menyampaikan pentingnya melakukan amalan ahli sorga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan selalu berpegang teguh pada ajaran agama Islam. Ia juga mengajak warga binaan untuk selalu berpikiran positif dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.

“Tidak akan ada yang membawa diri seseorang kepada keselamatan hidup di dunia, selain berpegang teguh kepada ajaran Islam. Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, Islam petunjuk bagi umat manusia dan menjadi satu-satunya agama yang diakui di sisi Allah SWT,” ungkapnya .

Lebih lanjut Ia mengatakan, semua orang pernah berbuat salah, namun setiap orang berhak untuk mendapatkan ampunan Allah dengan cara bertobat. Dunia kelam yang pernah dijalani, jangan lagi terulang. Untuk itu Ia mengajak warga binaan untuk mengintropeksi diri dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan.

Kemudian Ia juga memberikan pemahaman yang mendalam mengenai tata cara dan bacaan salat jenazah. Dalam pelatihan tersebut, Samsudin menjelaskan secara rinci mulai dari niat hingga doa dalam sholat jenazah, serta memberikan contoh praktik langsung.

“Salat jenazah adalah salah satu ibadah penting dalam Islam yang memiliki tata cara khusus. Dalam pelatihan ini, kami tidak hanya menjelaskan bacaan-bacaan yang harus dibaca, tetapi juga makna dari setiap bacaan tersebut serta etika dalam melaksanakan salat jenazah,” ujar Samsudin.

Ikhsan, Binkesmas Lapas Kelas IIB Solok, menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kehadiran penyuluh agama dari Kemenag Kota Solok yang telah bersedia memberikan pelatihan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memperkaya pengetahuan agama para warga binaan dan memotivasi mereka untuk terus memperdalam ilmu agama,” katanya.

Selain itu, kata Ikhsan, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberi bekal kepada warga binaan agar ketika mereka kembali ke masyarakat setelah masa tahanan berakhir, mereka dapat melaksanakan salat jenazah dengan baik, baik untuk keluarga maupun tetangga.

”Pembinaan ini diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam proses rehabilitasi dan pembinaan spiritual warga binaan, serta memperkuat pemahaman mereka tentang ajaran agama Islam,” katanya. (wel)