SMKN 1 Lubuksikaping Produksi Masker dan Handsanitizer
Pasaman, Rakyat Sumbar —Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Lubuksikaping Kabupaten Pasaman membantu memenuhi kebutuhan masker bagi petugas kesehatan maupun masyarakat. Hal itu sebagai bentuk gerakan peduli kemanusiaan pencegahan penyebaran virus Corona (Covid 19) di daerah itu.
“Kami membuat semaksimal mungkin untuk dibagikan kepada petugas kesehatan dan masyarakat yang membutuhkan,” kata Kepala SMKN 1 Lubuksikaping, Muslim di ruang Teaching Factory Tata Busana SMKN 1 Lubuksikaping, Selasa (31/03/2020).
Kata Muslim, dengan makin merebaknya virus corona Covid-19 hampir diseluruh wilayah Indonesia menyebabkan langkanya masker di pasaran. Jika pun ada apotek atau toko yang menyediakan masker, harganya melambung hingga ratusan ribu per kotak.
Melihat kondisi itu, SMKN 1 Lubuksikaping bekerjasama dengan pihak RSUD Lubuksikaping mulai memproduksi masker gratis untuk tenaga kesehatan dan masyarakat.
Ia menuturkan, pelajar SMKN 1 Lubuksikaping sengaja membuat masker dengan bahan baku standar organisasi kesehatan yang aman untuk digunakan tenaga kesehatan dan masyarakat dalam mencegah wabah virus corona.
Saat ini, kata Muslim sekitar 1000 lembar lebih masker telah selesai dijahit oleh siswa-siswi jurusan tata busana di sekolah ini. Dan 900 lembar masker sudah diserahkan ke RSUD Lubuksikaping yang selama ini membutuhkan masker tersebut dalam menangani pasien yang sakit.
“Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian kami dengan melakukan kegiatan kemanusiaan, karena kalau niatnya bisnis banyak sekali yang ingin membeli,” katanya.
Kepala SMKN 1 Lubuksikaping, Muslim saat berada di ruang Teaching Factory Tata Busana SMKN 1 Lubuksikaping, Selasa (31/03/2020).
Muslim menyampaikan bahwa, dalam satu hari sebanyak 20 tenaga kerja yang terdiri dari siswa-siswi SMKN 1 Lubuksikaping mampu memproduksi masker sekitar 300-350 lembar masker.
Dengan adanya masker ini, petugas kesehatan dan masyarakat terhindar dari penyebaran virus Corona Covid-19 diiringi dengan pola hidup sehat.
Dia berharap masyarakat Pasaman dapat menjaga kebersihan diri dengan selalu rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan orang dengan diam di rumah sehingga Pasaman terbebas dari wabah corona.
“Sejauh ini Pasaman tidak ada indikasi positif dan mudah-mudahan Pasaman tidak terkena, dan tentunya harus ada pencegahan preventif,” katanya.
Sebelumnya kata Muslim, siswa-siswi SMKN 1 Lubuksikaping juga telah membuat cairan hand sanitizer. Cairan hand sanitizer itu juga diproduksi oleh siswa-siswinya, yang dikemas dalam ratusan botol dengan ukuran 40 mililiter, dan siap digunakan secara praktis oleh masyarakat umum yang masih beraktivitas di luar rumah.
Disampaikannya, ratusan cairan hand sanitizer yang telah diracik oleh siswa-siswi SMKN 1 Lubuksikaping kemarin, juga sudah dibagikan kepada warga di daerah Benteng Nagari Tanjung Beringin Kecamatan Lubuksikaping.
“Hand Sanitizer itu diserahkan setelah pihak SMKN 1 Lubuksikaping melaksanakan penyemprotan disenfektan ke lingkungan warga di daerah Benteng ini beberapa hari lalu. Dalam penyemprotan kemaren, Kapolres Pasaman, AKBP Hendri Yahya beserta jajaran perwira Polres Pasaman dan anggota Satpol PP Pasaman juga ikut mendampingi,” terangnya.
Terpisah, Direktur RSUD Lubuksikaping, dr. Yong Marzuhaili pada Rakyat Sumbar sangat mengapresiasi kerja siswa-siswi SMKN 1 Lubuksikaping yang memiliki kemampuan membuat produk yang hari ini kebetulan sangat dibutuhkan.
“Terima kasih adanya kerjasama pembuatan masker yang selama ini dibutuhkan. Kesimpulannya ternyata mereka bisa, jika diberikan kesempatan,” ucapnya.
Yong menambahkan bahwa produksi masker dan hand sanitizer ini merupakan langkah SMKN doble trak untuk menyikapi kondisi masyarkat di Pasaman sekarang ini.
“Jadi ini adalah class program untuk menghadapi keadaan kekinian,” tegasnya. (zon)