Semen Padang FC Cari Pelatih hingga Renovasi Stadion Jelang Liga 1
Padang, rakyatsumbar.id — Tim Semen Padang FC, sedang mempersiapkan diri pasca promosi Liga 1 musim 2024-2025. Kabau Sirah sebutan Semen Padang FC, mencari pelatih baru serta renovasi infrastruktur Stadion H. Agus Salim
“Persiapan kita ada dua, mengenai kepelatihan dan infrastruktur stadion. Coach (pelatih) Delfiadri belum bisa menjadi pelatih kepala di Liga 1, karena terkendala liseni,” kata CEO Semen Padang FC, Win Bernadino, menjawab telepon, Selasa, (19/3) siang.
Ia menjelaskan, syarat pelatih kepala pada Liga-1 adalah lisensi AFC A Pro, sedangkan Delfiadri lisensi kepelatihan masih AFC A, sehingga Semen Padang FC, harus mencari pelatih baru berlisensi AFC A Pro.
“Liga 1 syarat AFC A Pro sementara coach Delfi, masih AFC A, itu makanya konsekuensinya kita mencari pelatih baru,” ucap Win.
Win pun belum bisa memastikan apakah Kabau Sirah – sebutan timnya, akan menggunakan jasa pelatih lokal atau asing. Semua keputusan harus bermufakat dengan PT. Semen Padang.
” Ini yang (pelatih lokal atau asing) perlu dibicarakan dengan owner dulu, owner klub kan PT Semen Padang, jadi kita akan bicara dengan owner, untuk musim depan apakah memakai pelatih lokal atau asing,” beber Win.
Selain itu, Win juga belum bisa memastikan apakah Semen Padang juga akan dilatih oleh putra daerah seperti Nilmaizar atau Jafri Satra. “Belum tahu, makanya perlu dibicarakan dulu dengan owner, dan penasihat juga,” tutur Win.
Baca juga: https://rakyatsumbar.id/percayakan-kepada-delfiadri
Soal Delfiadri, sambung Win, apakah nanti akan menjadi asisten pelatih di Semen Padang, tergantung pelatih kepala yang baru. “Itu gak tahu tergantung pelatih kepala yang baru. Pelatih kepala yang baru, punya hakpreogratif untuk memlilih stafnya,” ulas.
Ketika ditanya apakah Semen Padang FC akan mengikuti langkah Bhayangkara FC, pada Liga-1 yang mendaftarkan Emral Abus, sebagai pelatih kepala, dan menunjuk Agus Sugeng Riyanto sebagai komando di lapangan, Win Bernadino, tak mau mengambil risiko.
“Saya pikir tidak baik juga, kalau coba- coba nggak berani kita, mengambil risiko (mengacu kepada hasil negatif Bhyangkara FC),” sebutnya.
Terkait Stadion H. Agus Salim, sambung Win, sebenarnya banyak hal yang harus diperbaiki, supaya masuk standar Liga 1. Namun, pihaknya akan mengebut renovasi infrastruktur yang memungkin dalam kurun beberapa bulan.
“Yang jelas fasilitas yang pertama lapangan, lampu stadion, scoring board (papan skor) led e board (papn elektronik), termasuk ruang ganti home dan away dan fasilitas yang lainnya serti ruang wasit, ruang penilai wasit, banyak sekali,” ucapnya.
“Mungkin sekira tiga bulan, kita juga belum memperkirakan betul, karena yang akan lama itu seperti lampu dan lapangan. Ini bisa jadi makan waktu 2-3 bulan,” pungkas Win. (byr)