Tepat Sasaran, Bidikan Beasiswa PT Semen Padang
Oleh : Nurfatimah Putri
Mahasiswi UIN Imam Bonjol Padang
Sepanjang 2019, PT Semen Padang telah menyalurkan beasiswa pendidikan senilai Rp.726.950.000 bagi pelajar sejak tingkat sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI) hingga tingkat mahasiswa perguruan tinggi (PT). Bahkan, juga bagi atlet berprestasi binaan Forum Komunikasi Karyawan Semen Padang (FKKSP). Jumlah yang tentu tak sedikit, dan membuktikan komitmen perusahaan kebangaan urang awak itu di sektor pendidikan.
Beasiswa, adalah oase bagi mereka yang memiliki kemauan kuat untuk belajar, tetapi terganjal keringnya sumber daya keuangan di “padang pendidikan”. Meski sekolah sudah gratis di beberapa tingkatan, tapi kebutuhan uang tetap diperlukan jika ingin menjadi lebih dari sekadar “pelajar kebanyakan”.
Ambil contoh, ketika pelajar atau mahasiswa semakin haus akan wawasan dan ilmu pengetahuan yang tak seluruhnya bisa diperoleh di ruang kelas, maka buku-buku bacaan tentu dapat menjawab dahaga tersebut. Namun, untuk meneguknya, toko buku tak menyediakan paket gratis layaknya biaya pendidikan sekolah di beberapa tingkatan. Artinya, pelajar atau mahasiswa mesti membeli. Di sinilah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Semen Padang mengambil peranan.
Namun, tak sedikit juga penyaluran beasiswa yang agaknya tidak tepat sasaran. Sering kali antara pihak penyedia dan pihak pelaksana seleksi penerima berjalan sendiri-sendiri. Sehingga, kadang beasiswa jatuh ke tangan pelajar atau mahasiswa yang secara ekonomi sebenarnya tak begitu butuh dibantu. Mirisnya, di lain pihak banyak pelajar atau mahasiswa yang sebetulnya membutuhkan bantuan biaya pendidikan , tapi justru tidak terjangkau oleh beasiswa.
Sinergitas antara penyedia beasiswa dengan pihak yang ditugasi menyeleksi para penerima, tentu amat diperlukan. PT Semen Padang sendiri, selalu punya ukuran tertentu untuk menilai kelayakan atau ketidaklayakan pelajar atau mahasiswa untuk mendapatkan bantuan beasiswa. Serta selalu menggandeng lembaga pendidikan, baik sekolah maupun perguruan tinggi, untuk menyeleksi siapa yang pantas mendapatkan beasiswa tersebut.
Dikutip dari laman situs web semenpadang.co.id, Kepala Biro Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang, Muhammad Ikrar menerangkan, penyaluran beasiswa pendidikan dilakukan salah satunya melalui program “Semen Padang Pandai Nagari” yang merupakan salah satu pilar dari Program CSR perusahaan bertajuk “Bersinergi Mambangun Nagari”. Sasarannya jelas, pelajar dan mahasiswa kurang mampu, dan/atau pelajar-mahasiswa yang berprestasi.
Sumber beasiswa sendiri berasal dari Semen Indonesia Grup selaku perusahaan induk (holding) perusahaan semen milik pemerintah, PT Semen Padang, serta beberapa anak perusahaan yang berada di bawahnya. Ini membuktikan, betapa komitmen penyaluran beasiswa pendidikan adalah kesepakatan bersama dan tanggung jawab bersama seluruh insan di perusahaan semen di Indonesia, termasuk PT Semen Padang sebagai perusahaan semen tertua.
Selain mengutamakan pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di lingkungan perusahaan, PT Semen Padang juga fokus dan rutin melepas beasiswa ke berbagai kota/kabupaten di Sumatera Barat. Tentu saja hal ini menegaskah bahwa PT Semen Padang bukan hanya milik warga Indaruang, bukan hanya kepunyaan masyarakat Kecamatan Lubuk Kilangan, bukan pula untuk diklaim sebagai hanya milik masyarakata Kota Padang . Melainkan, PT Semen Padang adalah milik masyarakat Sumbar. Milik Ranah Minang.
Bahkan, pada penyaluran beasiswa tahun 2019, PT Semen Padang ikut menyasar para pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di provinsi tetangga, yakni di wilayah Dumai Provinsi Riau hingga ke Provinsi Lampung. Tak berlebihan jika kita sebut, PT Semen Padang mempertegas kehadirannya di sektor pendidikan untuk Indonesia secara keseluruhan.
Sementara itu, untuk mengukur tingkat ketercapaian sasaran dalam program beasiswa pendidikan tersebut, PT Semen Padang terus melakukan kontrol ketat melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan tempat para penerima menuntut ilmu. Setiap penerima itu diwajibkan untuk meningkatkan atau paling tidak mempertahankan prestasi yang telah diraih, yang memang menjadi syarat awal mereka terpilih sebagai penerima beasiswa.
Bagi pelajar, tentu saja tren nilai yang tetap atau menanjak selalu jadi pedoman untuk meneruskan penerimaan beasiswa di tahap-tahap berikutnya. Sementara untuk mahasiswa, tentu saja indeks prestasi (IP) yang diraih di setiap semester harus menanjak, atau setidaknya terus berada pada skala 3.0 ke atas. Jika syarat itu tak terpenuhi, PT Semen Padang terpaksa memutus aliran beasiswa di tahap berikutnya, sembari menentukan calon penerima lain yang lebih layak.
Ketatnya seleksi beasiswa pendidikan PT Semen Padang mesti menjadi perhatian bagi seluruh penerima bantuan. Agar bagaimana bantuan yang diterima benar-benar digunakan untuk keperluan penunjang pendidikan masing-masing. Seperti ditegaskan Direktur Utama PT Semen Padang, Yosviandri, dikutip dari laman situs web perusahaan; bahwa tujuan penyaluran beasiswa adalah agar siswa dan mahasiswa makin termotivasi untuk meraih prestasi, serta menjadi insan terdidik yang siap bersaing di masa yang akan datang.
Beasiswa dan Kebutuhan Milenial
Revolusi Industri 4.0 ditandai sebagai eranya generasi milenial. Ke depan, pelajar dan mahasiswa hari ini dituntut menjadi insan terdidik yang tak hanya cakap secara keilmuan dan sosial, tetapi juga pintar menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang dimotori oleh perkembangan teknologi dan arus cepat penyebaran informasi.
Menjadi pelajar dan mahasiswa pada hari ini, tak cukup sekadar belajar dengan baik di ruang kelas. Lebih dari itu, kaum terdidik diharapkan tampil dan terampil menggali ilmu dari ragam sumber yang tersedia. Selain buku-buku, tentu saja yang paling populer saat ini adalah ketersediaan ilmu yang bisa diperoleh di genggaman tangan melalui telfon pintar.
Telfon pintar, mesti digunakan dengan pintar. Jika tidak, maka yang akan diperoleh bukan kepintaran, melainkan paparan pengaruh buruk yang terus mendorong menuju jurang kebodohan. Sah-sah saja jika pelajar atau mahasiswa penerima beasiswa menggunakan dana yang diperoleh untuk membeli atau memperbaharui perangkat yang kadung hampir jadi kebutuhan pokok. Atau boleh saja, jika menggunakan beasiswa untuk sekadar mengisi paket internet agar kebebasan berselancar di dunia maya tak terganggu. Semuanya boleh, asal, seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang (2018-2019), Barlius, saat menghadiri penyerahan beasiswa dari PT Semen Padang bagi 2.154 pelajar di Kota Padang beberapa waktu lalu; jika beasiswa digunakan untuk membeli paket data, boleh saja, selama itu perlu untuk membantu kelancaran aktivitas penunjang pendidikan.
Bijak Menerima Bijak Menggunakan
Pelajar, mahasiswa, mau pun atlet berprestasi yang mendapatkan kucuran beasiswa, mesti memahami bahwa beasiswa adalah stimulus agar penerima lebih giat meraih dan mempertahankan berprestasi. Di samping itu, beasiswa juga sebentuk apresiasi atas usaha dan raihan yang telah digapai. Oleh karena itu, para penerima tentu diharapkan bijaksana mempergunakannya. Sehingga, niat penyalur beasiswa tersampaikan dan tepat sasaran.
Begitu pun PT Semen Padang selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang hadir bagi pelajar dan mahasiswa melalui gelontoran beasiswanya sepanjang tahun. Tentu saja, niat baik perusahaan adalah terus meningkatnya kualitas pendidikan, yang tentu salah satunya tercermin dari kualitas peserta didik yang juga semakin baik.
Beasiswa, adalah sebentuk kepercayaan dari perusahaan; bahwa penerima diyakini sebagai insan yang bertekad kuat menjadi manusia terdidik dan memberi manfaat di masa depan. Tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga, melainkan juga bermanfaat untuk agama, bangsa, negara, dan lingkungan. Para penerima diharapkan bijak menerima kepercayaan sebagai penerima beasiswa, sekaligus diharapkan bijak menggunakan beasiswa itu untuk pengembangan diri agar jadi pribadi unggul. Semoga. (*)