Stok Gula di Gudang Bulog Sumbar Kosong
1.000 Ton Telah Diajukan ke Pusat untuk Kebutuhan 2020
Padang, Rakyat Sumbar— Stok gula pasir di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Sumbar telah mengalami kekosongan sejak pertengahan Januari 2020. Bulog telah kirimkan usulan sebanyak 1.000 ton untuk stok selama satu tahun. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan harga gula pasir saat ini mengalami kenaikan.
“Untuk mengantisipasi kekurangan stok secara nasional ini, pemerintah pusat tengah berupaya mengimpor gula pasir. Dalam dua pekan ke depan stok gula pasir tersebut sudah masuk ke seluruh daerah, termasuk juga Sumbar,” sebut Kepala Bulog Divre Sumbar, Tommy Despalingga pada awak media, Rabu (4/3).
Ia mengatakan, jika stok gula tersebut telah sampai di Sumbar, ia yakin dengan sendirinya harga gula di pasar juga turun. Apalagi pada awal April, pabrik gula , di Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung dan Palembang sudah mulai beroperasi kembali, dengan begitu kondisi stok gula akan kembali normal.
“Harga Eceran Tertinggi (HET) gula pasir Rp 12.500 perkilogramnya. Sekarang di pasaran tetap ada, tapi dijual Rp14.000 sampai Rp 16.000 perkilogramnya. Sebenarnya kita ingin bantu masyarakat dengan menjual gula pasir dengan harga murah, seperti melalui operasi pasar, tapi sekarang kondisinya kita juga tidak punya stok,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, kondisi gula pasir kosong di gudang bulog Sumbar telah terjadi sejak pertengahan Januari 2020 . Kekosongan terjadi akibat pasokan masuk ke bulog mulai menurun sejak Desember 2019 lalu.
“Sebenarnya tidak kosong betul, ada sedikit, tapi tidak untuk didistribusikan ke pasar, tapi diperuntukan bagi Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan program bulog menjangkau masyarakat untuk mendapatkan harga pangan lebih murah,” jelasnya.
Terkait kenaikan harga gula yang terjadi, Tommy menyebutkan bulog tidak berani membeli gula pasir ke pihak swasta, karena akan sulit menjualnya ke masyarakat dengan harga murah. Sebab harga beli ke pihak swasta juga lebih mahal.
“Untuk itu, Bulog hanya berharap pasokan stok gula pasir dari pemerintah pusat yang telah diusulkan sebanyak 1.000 ton sebagai kebutuhan selama tahun 2020 segera sampai,” terangnya.
Ia mengungkapkan, gula pasir berbeda dengan komuniti sembako lainnya. Hanya pada saat hari besar saja kebutuhan masyarakat meningkat. Di Sumbar biasanya setiap bulan bisa distribusikan 50 sampai 100 ton. Seperti di 2019, hingga 1 Desember telah disalurkan lebih kurang 900 ton gula pasir.
“Untuk beras di gudang bulog telah ada stok 7.000 ton, dan yang bakal sampai di pertengahan Maret ini 3.000 ton. Stok 10.000 ton itu cukup untuk kebutuhan beras selama tiga bulan, ya setelah lebaran nanti beras di Sumbar masih aman,” pungkasnya. (mul)