Akses Jalan 30 Rumah Warga Tertutup Pagar Seng Perumahan
Pemasangan seng di Perumahan Villa Mutiara Sarasah menutup akses jalan menuju 30 rumah warga di RT 01 RW 06 Koto Baru, Limau Manis Selatan, Pauh.
Padang, rakyatsumbar.id – Akses jalan menuju puluhan rumah warga di RT 01 RW 06 Koto Baru, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh terdampak dengan pemagaran seng dari Perumahan Villa Mutiara Sarasah.
“Saat perumahan ini akan dibangun, rencana awalnya waktu itu akan dibukakan akses jalan. Dari perumahan ada jalan yang bisa dilalui kendaraan. Tapi sekarang pihak pengembang perumahan malah memagarinya dengan seng,” sebut salah seorang warga, Arfina Yuneza, Kamis (12/1/2023).
Ia mengatakan, persoalan ini telah disampaikan ke pihak pengembang namun tidak ditanggapi.
Begitu juga ke pihak kelurahan Limau Manis Selatan dan Kecamatan Pauh, sudah disurati untuk membantu mencarikan solusinya.
“Sekitar lima bulan yang lalu jalan yang ada masih bisa untuk akses kendaraan roda dua, tapi sekarang sudah tiga bulan ini sudah tak bisa lagi, karena sudah ditutup dan dipagari seng tersebut,” ungkapnya.
“Padahal harapan kami , dengan adanya perumahan ini dapat berdampak terhadap kemajuan daerah kami. Akses jalan keluar masuk menuju sekitar 30 rumah warga disini dapat semakin lancar, semuanya kami disini butuh jalan,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, Dnas PUPR Kota Padang juga telah didatangi untuk menanyakan persoalan ini, dan dari peta RTRW perumahan bersubsidi tersebut yang diperlihatkan ternyata memang ada akses untuk jalan.
“Kita ingin pihak PT Bagas Mutiara Sumatera yang menjadi developer dalam pembangunan Perumahan Villa Mutiara Sarasah dapat memberikan hak warga, jangan akses jalan kami ditutup,” jelasnya.
Informasi yang diperoleh di lapangan, bukan hanya persoalan penutupan akses jalan ke pemukiman warga yang menempati sekitar 30 rumah di RT 01 RW 06 Koto Baru.
Areal pertanian milik warga yang saluran airnya sebelumnya melintasi tanah perumahan tersebut juga saat ini terganggu.
Biasanya persawahan itu menghasilkan sekitar 25 hingga 30 karung padi setiap panennya.
Namun, sejak perumahan ini sekitar tahun 2019 lalu, pengairannya menjadi terganggu.
Hal ini disebabkan saluran air yang mestinya dialiri ke sawah tersebut telah dipindahkan, dan diarahkan ke sungai. (man)