28/04/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Djamhur Syarif: Hentikan Kisruh Olahraga Sumbar

Djamhur Syarif: Hentikan Kisruh Olahraga Sumbar

konis sumbar

Beberapa mantan atlet Sumbar saat mengunjungi KONI Sumbar, Selasa (11/2/2022)

Padang, rakyatsumbar.id– Beberapa pelaku olahraga Ranahminang angkat bicara seputar kondisi olahraga Sumbar saat ini.

Selasa (11/2/2021) sederet pelaku olahraga yang sukses pada masanya berkunjung ke sekrteratiat KONI Sumbar untuk memberikan dukungan agar dunia olahraga Sumbar kembali bersatu.

Hal itu tak lepas dari gonjang-ganjing serta isu yang memecah belah dunia olahraga Tuah Sakato yang dihembuskan oleh segelintir orang yang katanya peduli olahraga.

Mantan pengurus KONI Kota Padang Djamhur Syarif yang sejak 1963 juga sudah mengurus  Perbasi Kota Padang mengaku miris dengan situasi olahraga Sumbar saat ini.

“Pada 1986 saya sudah jadi pengurus KONI Padang. Saya sangat miris melihat adanya karangan bunga di Kejari Padang beberapa waktu lalu.”

“Yang mengirim pelaku olahraga, yang dipersoalkan olahraga. Seakan-akan orang yang mengirim karangan bunga itu paling bersih,” tegasnya.

Ia menilai, seharusnya tak perlu  pelaku olahraga mengirim karangan bunga sebagai bentuk menyuport Kejari. Padahal, Kejari sendiri sudah tahu apa yang dilakukan.

Apa yang disampaikannya sekaitan dengan dugaan kasus korupsi  KONI Kota Padang yang saat ini masih dalam proses hukum.

Berita Menyesatkan

Ia juga menyayangkan beberapa berita di media online yang terkesan selalu menyudutkan KONI Sumbar. Salah satu contohnya, informasi tidak dilibatkan unsur akademisi olahraga UNP Padang saat persiapan Sumbar menuju PON Papua.

“Ada berita pula yang mengatakan UNP tidak dilibatkan pada persiapan PON Papua. Padahal dari keterangan KONI Sumbar, UNP dilibatkan pada tim monitoring persiapan atlet PON Sumbar,” jelasnya.

Ia menilai, saat ini kondisi dunia olahraga Sumbar tengah gonjang-ganjing dan harus segera dicari titik temu dan diselesaikan segera.

“Saran saya, kalau dapat digelar forum diskusi resmi dunia olahraga yang melibatkan pelaku olahraga sekarang atau tokoh-tokoh olahraga lama yang memiliki ilmu dan terlibat langsung di dunia olahraga,” cetusnya.

Politisasi Olahraga

Ia menilai, politisasi di bunia olahraga tidak bisa dihilangkan. Ia beralasan, pengurus olahraga saat ini kebanyakan pilihan dan mengunjuk diri. Situasinya jauh berbeda dengan pengurus olahraga terdahulu.

“Dulu ASN, TNI dan Polri paling banyak mengurus olahraga. Saat itu organisasi bisa jalan dengan baik. Saat ini pengurus harus di luar unsur tersebut. Apalagi adanya unsur pelaku politik di dalam organisasi KONI,” ungkapnya.

Politisasi di tubuh KONI menurutnya susah dihilangkan, karena proses pemilihannya mencalonkan diri, bukan dicalonkan.

“Kalau mencalonkan diri, akan berimbas pada politisasi. Berbeda dengan dicalonkan oleh kepala daerah,” ungkap pelaku olahraga berusia 78 tahun itu.

Solidaritas Pelaku Olahraga Terkikis

Sementara itu, Djamilus Syarief (mantan pemain hoki PON Sumbar) menilai saat ini solidaritas insan olahraga Sumbar sudah terkikis.

“Saya menilai saat ini solidaritas pelaku olahraga di Sumbar sudah terkikis,” ujarnya.

Ia menilai telah terjadi fiksi-fiksi sesama pelaku olahraga di Sumbar.

“Persatuan di olahraga, saya nilai sudah kurang. Kita berharap olahraga di daerah kembali bersatu dan saling mendukung dalam pembinaan olahraga prestasi,” ulasnya.

Pada kunjungan mantan-mantan atlet Sumbar ke KONI Sumbar itu juga diikuti mestro olahraga Sumbar lainnya, diantaranya Nanda Talambanua (Angkat Berat), Herry Syarif (Sepakbola), Martinel Prihastusi (Karate), Sartusa Ibarhim (Pencak Silat), Ediswal (Gulat) serta Esneti (Bola voli). (arief kamil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.