rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Jelang Peresmian Single System, Proses Migrasi di BSI Regional III capai 100 Persen

Jelang Peresmian Single System, Proses Migrasi di BSI Regional III capai 100 Persen

Padang, rakyatsumbar.id–Branch Manager (BM) Bank Syariah Indonesia (BSI) Padang Belakang Olo Iwan Saruji menyebutkan, proses migrasi di Regional III Bank Syariah Indonesia (BSI) sudah mencapai 100 persen hingga akhir Oktober 2021.

“Kami berharap Bank Syariah Indonesia terus bisa memberikan manfaat bagi seluruh umat,” BM BSI Padang Belakang Olo Iwan Saruji, ketika bersilaturrahmi ke Harian Umum Rakyat Sumbar, Jum’at (29/10/2021).

Iwan Saruji hadir bersama staf memaparkan kondisi kekinian yang terus berlangsung di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), khususnya terkait rencana peresmian single system dan selesainya proses integrasi sistem PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), 1 November 2021.

Iwan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada seluruh nasabah dari ex legacy yang telah setia bersama Bank Syariah Indonesia, serta seluruh masyarakat yang saat ini sudah menjadi masuk dalam satu keluarga besar BSI.

Kunjungan tersebut, kata lelaki rendah hati ini, merupakan bagian dari usaha meningkatkan awareness dan literasi perbankan syariah kepada masyarakat luas di regional tiga BSI, yang meliputi Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu,Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung.

“Terimakasih kepada seluruh masyarakat dan media yang mendukung dan mengawal Bank Syariah Indonesia sejak Legal Day One 1 Februari 2021, hingga saat ini, melewati proses migrasi rekening ex-legacy menjadi satu sistem BSI. Kami siap melayani seluruh masyarakat Indonesia dengan lebih baik, lebih banyak produk, dan lebih siap dari sebelumnya sesuai prinsip syariah, modern dan inklusif,” kata Iwan Saruji.

Iwan mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan literasi Perbankan syariah di Sumbar. Pihaknya mengajak seluruh stakeholders untuk ikut mengedukasi masyarakat tentang Perbankan Syariah.

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini literasi keuangan syariah di Indonesia masih rendah. Tertinggal jauh di angka 8,93 persen dibandingkan indeks nasional yakni 38,03 persen. Indeks inklusi keuangan syariah juga masih 9,1 persen. Jauh tertinggal dari indeks nasional yang sudah mencapai 76,19 persen.

“Melihat masih rendahnya tingkat literasi Perbankan syariah, kami mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu dan berkolaborasi dalam meningkatkan literasi perbankan syariah tanah air. Kami sudah melakukan kegiatan yang sudah dilakukan wilayah dalam rangka meningkatkan literasi. Kami berharap Bank Syariah Indonesia terus bisa memberikan manfaat bagi seluruh ummat,” kata Iwan Saruji. (rif)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *