Dukungan Moral Dr Aqua Dwipayana kepada Polwan Pertama Jadi Kapolres Sukabumi Kota
Polisi wanita (Polwan) pertama yang mendapat promosi menduduki jabatan strategis di lingkungan Bhayangkara di tingkat Polres Sukabumi Kota, AKBP Sumarni mendapat dukungan moral dan motivasi dari Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana.
Salah satu wujudnya agar Sumarni yang saat ini menjabat Kapolres Subang, Jawa Barat (Jabar), bersama jajarannya yang sedang berusaha keras mengungkap pembunuh dan otak pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini (55) dan putrinya Amalia Mustika Ratu (23) pada Rabu (18/8/2021) di rumah mereka di Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jabar, diberikan petunjuk dan kekuatan sehingga dapat segera menguak kebenaran di balik kejadian tersebut.
Dukungan moral dan suntikan motivasi dari doktor Komunikasi jebolan Fakultas Ilmu Universitas Padjadjaran itu disampaikan langsung Dr Aqua saat bersilaturahim ke Mapolres Subang, Senin (4/10/2021) lalu.
Dr Aqua seharusnya mengawali pekan pertama Oktober 2021, tepatnya Senin (4/10/2021) ke Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur (Jatim). Sebelum tugas ke Papua pada Rabu dini hari (6/10/2021) untuk menghadiri acara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Akhirnya, pada Minggu (3/10/2021) Dr Aqua memutuskan menunda kepergiannya ke Jatim. Sebagai gantinya ke Subang.
Sekitar dua minggu sebelumnya, tepatnya Jumat (6/8/2021) Sumarni dilantik jadi Kapolres Subang oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri. Penggantinya sebagai Kapolres Sukabumi Kota adalah Kasubdit Pamobvit Polda Jabar AKBP Sy Zainal Abidin.
“Hadiah” sekaligus pekerjaan rumah
Sebagaimana diberitakan media, pembunuhan dua orang sekaligus itu menjadi tugas bagi Sumarni dan jajarannya di Polres Subang. Masyarakat Subang khususnya menunggu pengungkapan dan penuntasan kasus tersebut.
Kedua perempuan korban pembunuhan itu ditemukan dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik mereka di halaman rumahnya. Kedua tubuhnya ditumpuk.
Penemuan kedua mayat perempuan di pagi hari itu membuat masyarakat yang tinggal di sekitar rumah kedua korban geger. Dengan cepat informasi tentang kejadian sadis itu tersebar dan viral.
Tuti merupakan istri tua dari Yosef Hidayah. Saat kejadian Yosef sedang berada di rumah istri mudanya. Hal ini disampaikan Yosef pada kepolisian setelah sebelumnya hanya mengaku berada di daerah lain.
“Menurut keterangan Saudara Y (suami korban) bahwa pada malam harinya saudara Y berada di rumah istri mudanya,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago, dalam keterangannya, Jumat (20/8/2021), dikutip dari TribunJabar.
Dalam pemaparannya kepada Dr Aqua, Sumarni bercerita tentang kronologis pembunuhan ibu dan anak yang belum terungkap. Itu merupakan “hadiah” buatnya setelah sekitar dua minggu menjabat Kapolres Subang.
“Saya mendapat cobaan. Baru sekitar dua minggu bertugas di Subang, terjadi kasus pembunuhan tersebut. Insya Allah pembunuh dan dalangnya terungkap. Mohon doakan Pak Aqua,” tutur Sumarni serius.
Dia menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan. Untuk memperkuat timnya mengungkap kasus pembunuhan itu, Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri telah menurunkan tim.
Sumarni dan timnya fokus berupaya mengungkap pembunuh dan dalangnya. Mereka bekerja sejak pagi hingga malam tanpa mengenal lelah.
Sumarni yang sudah sangat berpengalaman di bidang reserse, ikut mewawancarai saksi-saksi. Sambil memperhatikan bahasa tubuh mereka saat berkomunikasi.
Ia menduga bahwa pelaku telah mengetahui seluk beluk dari rumah korban. Pasalnya saat olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan kerusakan pada pintu atau bekas pencongkelan.
Korban yang telah diekseskusi di kamarnya itu menurut Sumarni bahkan sempat dibersihkan di kamar mandi. Kemudian digeser ke dalam bagasi mobil Toyota Alphard.
“Setelah olah TKP, saya dan tim memperkirakan pelaku sudah tahu situasi rumah korban. Sehingga dengan gampang leluasa keluar masuk rumah tersebut,” tambah Sumarni.
Untuk lebih meyakinkan kondisi kedua korban, Sumarni memutuskan melaksanakan autopsi ulang. Pembongkaran makam ibu dan anak itu dilakukan pada Sabtu (2/10/2021) oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar, dan Polres Subang.
“Mudah-mudahan autopsi ulang itu dapat membantu mengungkapkan orang yang membunuh ibu dan putrinya, termasuk mengetahui siapa dalangnya. Kami terus bekerja secara optimal untulk menuntaskan kasus tersebut,” kata Sumarni dengan mimik serius.
Polwan berprestasi
Sebelumnya Sumarni mendapat amanah sebagai Kapolres Sukabumi Kota. Dia bertugas di sana sejak Mei 2020.
Ketika Jenderal Pol Idham Azis masih menjabat Kapolri, membuat kebijakan memberikan kesempatan kepada para Polwan yang berprestasi pada jabatan strategis.
Kebijakan tersebut dikeluarkan Idham pada Jumat (1/5/2020). Ketika itu dia melakukan mutasi besar-besaran perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen). Ada 271 perwira, yang tidak hanya dimutasi namun mendapatkan promosi jabatan.
Waktu itu ada dua surat telegram (TR) yang memuat mutasi dan promosi jabatan. TR pertama bernomor ST/1377/V/KEP./2020, memuat 103 pati dan pamen. Sedangkan TR kedua bernomor ST/1378/V/KEP./2020, memuat 168 pati dan pamen.
Seperti dikutip dari iNews.id, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Kapolri pada awal Maret 2020 pernah menyampaikan rencana menunjuk Polwan yang berprestasi untuk ditempatkan pada jabatan strategis di Polri dalam waktu 1-3 bulan.
“Nanti akan ada Dirlantas dari Polwan, Dirpam Obvit dari Polwan, Kepala Polres (akan) kami tambah. Kalau nanti ada Polwan yang bagus yang memang bisa jadi Kasatwil, kenapa tidak?” ujar Argo menirukan ucapan Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis, Sabtu (2/5/2020) malam.
Dia menuturkan, keputusan ini sebagai wujud kebijakan mendukung kiprah Polwan agar mendapat kesempatan menunjukkan prestasinya dalam posisi dan jabatan strategis di Polri.
“Kebijakan Kapolri ini juga membuktikan bahwa Polwan memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki posisi strategis karena mempunyai potensi dan kemampuan yang baik dan kompetitif,” ucapnya.
Ketika itu ada 18 Polwan berpangkat pamen yang mendapat promosi jabatan. Sumarni termasuk di dalamnya.
Sumarni dilantik jadi Kapolres Sukabumi Kota pada Rabu, (27/5/2020). Dia menggantikan posisi pendahulunya, AKBP Wisnu Prabowo. Merupakan Polwan pertama yang menjabat orang nomor satu di Korps Bhayangkara tingkat Polres Sukabumi Kota itu.
Sekitar 1 tahun 3 bulan menjabat Kapolres Sukabumi Kota, meski dalam kondisi pandemi Covid-19, telah banyak prestasinya yang ditorehkan Sumarni.
Mengawali tugasnya, mantan penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu langsung “tancap gas” dengan membuat zona ketahanan pangan berupa kolam dan budidaya ikan air tawar seperti Ikan Nila dan Ikan Lele di jajaran Polsek Polres Sukabumi kota.
Tidak hanya di bidang perikanan, program itu pun merambah ke budidaya sayur-mayur seperti budidaya hidroponik. Seluruh Kapolsek di jajarannya ditantang untuk mewujudkan itu.
Selain zona ketahanan pangan, perempuan asal Pontianak, Kalimantan Barat itu juga memperkenalkan program-program andalan lainnya. Diantaranya Polisi RW, Patroli 24 Jam, Pemberdayaan Kelompok Perempuan, Pencegahan tindak pidana korupsi atau tipikor dan Rumah Kreatif Milenial.
Program Rumah Kreatif Milenial, menurut Sumarni sengaja dibuatnya sebagai solusi terhadap masalah kenakalan remaja dan anak putus sekolah. Melakukan pembinaan terhadap para milenial di wilayah hukum Sukabumi Kota agar memiliki kemampuan di bidang kewirausahaan.
“Kami memberi berbagai pelatihan antara lain membatik dan sablon kepada anak-anak yang putus sekolah dan yang terlibat geng motor. Tujuannya agar untuk memberi kesibukan yang positif dan penghasilan tetap agar mereka mandiri di bidang ekonomi. Mereka yang mengawaki, sedangkan kami memberikan motivasi. Ini sekaligus sebagai ciri khas produk-produk Sukabumi,” tutur Sumarni.
Selain milineal, sasaran program Rumah Kreatif Milenial adalah para preman. Harapannya mereka pensiun jadi preman dan setiap hari melaksanakan berbagai kegiatan produktif yang menghasilkan dari sisi ekonomi.
Sumarni yang ramah itu di awal menjabat memperkenalkan tagline Polres Sukabumi Kota BAGEUR. Merupakan singkatan dari Bermanfaat untuk masyarakat, Amanah, Gerak cepat, Etis, Ulet, dan Religius. Tujuan dari tagline ini adalah mengajak masyarakat Kota Sukabumi agar bersama-sama mewujudkan kondisi yang kondusif.
Pembicara di Berbagai Institusi
Saat Sumarni dan Dr Aqua sedang asyik ngobrol, datang Ketua Pengadilan Negeri Subang Agus Hamzah dan Kepala Kejaksaan Negeri Subang I Wayan Sumertayasa. Agus mulai bertugas di Subang Jumat (19/6/2020). Sedangkan Wayan sejak Selasa (10/8/2021), hampir bersamaan dengan Sumarni.
Kepada Agus dan Wayan, Sumarni mengenalkan Dr Aqua sebagai Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional yang sering diundang jadi pembicara di berbagai institusi termasuk Polri dan TNI.
“Silakan Pak Agus dan Pak Wayan mengundang Pak Aqua untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajaran bapak di Pengadilan Negeri Subang dan Kejaksaan Negeri Subang. Insya Allah bermanfaat. Waktu saya masih menjabat Kapolres Sukabumi Kota, beliau saya undang untuk memotivasi jajaran saya di sana. Alhamdulillah manfaatnya besar sekali buat meningkatkan kinerja para anggota,” tutur Sumarni.
Agus dan Wayan dengan antusias merespon saran Sumarni. Dengan senada mereka mengatakan, “Pas sekali Bu Sumarni. Apalagi saat ini kami sedang berusaha mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di kantor kami.”
Menurut Dr Aqua kunci utama mewujudkan WBK di setiap institusi terletak pada keteladanan pimpinannya. Selain itu yang sangat penting adalah kelancaran komunikasi baik di internal maupun di eksternalnya.
Kemudian Agus dan Wayan meminta nomor telefon Dr Aqua. Mereka bakal mengontak langsung saat akan mengundang motivator ulung itu.
Kepada Agus dan Wayan, Dr Aqua mempersilakan mereka untuk menjadwalkam acara Sharing Komunikasi dan Motivasi di kantor masing-masing. Pria yang telah memotivasi ratusan ribu orang di seluruh Indonesia dan puluhan negara itu menyarankan agar saat acara menghadirkan istri para pegawai.
“Jika waktunya tidak bersamaan dengan aktivitas yang lain, saya siap untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di kantor Pak Agus dan Pak Wayan. Saran saya semua istri pegawai diundang pada acara tersebut, sehingga mereka mendukung penuh tugas suaminya,” pesan Dr Aqua.
Agus dan Wayan sependapat dengan saran Aqua. Mereka akan mengundang istri semua pegawai pada acara Sharing Komunikasi dan Motivasi di kantornya.
Buku Kenang-kenangan
Kepada mereka berdua, Dr Aqua memberikan buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim karyanya sebagai kenang-kenangan. Agus dan Wayan senang menerimanya.
“Judul bukunya bagus. Saya yakin isinya juga demikian. Sebaiknya kita rajin melaksanakan silaturahim agar mendapat kemudahan dalam melaksanakan semua aktivitas. Itu sesuai dengan perintah agama,” ujar Agus.
Ketiga buku itu berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”, “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”.
Buku “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” diluncurkan pada Jumat (15/4/2016) lalu bersamaan dengan promosi Doktor Komunikasi Aqua di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) Bandung.
Awalnya ditulis dan diterbitkan dengan tujuan buat souvenir kegiatan tersebut.
Ternyata pesanan bukunya banyak sekali. Sampai sekarang sudah delapan kali cetak sebanyak 160 ribu eksemplar. Setiap cetak 20 ribu eksemplar. Buku itu masuk kategori “super best seller”.
Sebelum ujian terbuka itu, Dr Aqua sering menghadiri promosi doktor teman-temannya di berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia. Dari semua acara yang dihadirinya tidak ada satu pun souvenirnya yang menarik. Umumnya beli di toko dan dicap nama orang yang promosi doktor.
“Berdasarkan pengalaman itu, saya mau memberikan hadiah buku sebagai souvenir kepada seluruh tamu yang hadir. Saya ingin kesannya sesuatu banget, seperti jargon yang sering disampaikan penyanyi terkenal Syahrini,” jelas Dr Aqua.
Wartawan senior yang telah banyak menulis Nurcholis MA Basyari membantu sepenuhnya penulisan buku itu dari awal hingga tuntas. Untuk penyelesaiannya mereka nyaris tidak tidur selama tiga hari dua malam di rumah Yogyakarta milik Dr Aqua.
Meski harus kerja keras untuk menuntaskan buku itu, namun Dr Aqua sangat bersyukur. Apalagi semua tamunya yang mencapai ratusan orang termasuk para jenderal TNI dan Polri puas dan senang menerima buku tersebut saat diberikan pada promosi doktornya.
Cetakan pertama buku itu sebanyak 20 ribu eksemplar. Dengan cepat, hanya hitungan bulan seluruhnya habis terjual. Seiring dengan itu penulis belasan buku yang sebagian “super best seller” itu langsung meniatkan untuk menggunakan semua hasil penjualan bukunya buat berbagai kegiatan sosial terutama membiayai umrah banyak orang.
Dua buku terakhir yang berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama” dicetak masing-masing 20 ribu eksemplar sehingga totalnya 40 ribu eksemplar. Sejak pertama kali dipasarkan pada Januari 2021 sampai sekarang telah terjual sebanyak 35 ribu eksemplar.
Buku “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” memuat kisah jalinan persahabatan dua anak manusia dari latar belakang yang jauh berbeda, baik suku, agama, ras, dan golongan atau strata sosial-ekonominya.
Dr Aqua seorang muslim dari suku Minangkabau yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, dari keluarga sederhana pasangan Ayah-Bunda Syaifuddin-Asmi Samad.
Sedangkan Ventje seorang Tionghoa Katholik kelahiran Surabaya, Jawa Timur, dari keluarga pengusaha pasangan Papi-Mami Rudy Suardana-Susianawati Harlim.
Yang satu sampai mengenyam pendidikan S3 hanya di tingkat lokal/nasional, sedangkan satu lainnya kuliah di Amerika Serikat.
Terlepas dari banyak perbedaan di antara mereka, kedua tokoh yang dikisahkan dalam buku tersebut mampu menjalin persahabatan bahkan hingga tingkat seperti saudara kandung. Dan, persaudaraan itu bukan hanya antarmereka berdua melainkan juga keluarga besar kedua belah pihak.
Guru Besar dan Dekan ke-9 Fikom Unpad Prof Deddy Mulyana, MA, Ph.D membubuhkan kata pengantar yang sangat apik dan relevan di buku Humanisme Silaturahim. Selain itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo juga menyampaikan kata pengantar untuk buku setebal 237 halaman yang diterbitkan oleh Media Baca Mandiri ini.
Buku “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama” berkisah tentang kiprah sosial kakak-beradik Alira-Ero Dwipayana. Di usia yang cukup muda –masih kepala dua, Alira-Ero telah menorehkan prestasi yang menjadi idaman semua orangtua.
Prestasi itu tidak hanya mereka ukir dalam kaitannya dengan capaian pendidikan atau lingkungan kampus. Di luar itu, yang tentu membuat kedua orangtua mereka bahagia dan sangat bersyukur ialah Alira-Ero telah menorehkan karya dalam kiprah mereka di bidang sosial-kemanusiaan.
Kepedulian sosial terhadap sesama itu dilakukan di tengah kesibukan kakak-beradik itu bersekolah di SMA Regina Pacis Bogor, Jawa Barat, dan sesudahnya. Saat Alira kemudian kuliah di Korea University Business School di Seoul, Korea Selatan (Korsel) dan bekerja di perusahaan farmasi terkemuka Daewoong di Korsel, dia terus melanjutkan kiprah sosialnya.
Hal yang sama juga dilakukan Ero yang kini mahasiswa semester VIII Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadaram (Fikom Unpad) Jatinangor, Sumedang, Jabar. Kiprah mereka selengkapnya tersaji di buku setebal 293 yang dibubuhi kata pengantar oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana/Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo ini.
Sumarni membeli ratusan eksemplar buku “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”. Semua buku itu akan dibagikan ke jajarannya dan para relasi.
“Saat masih menjabat sebagai Kapolres Sukabumi Kota, saya juga membeli buku serupa dalam jumlah banyak. Semua anggota dan relasi yang menerima buku-buku itu senang,” pungkas Sumarni.
Silaturahim ke Dandim Subang
Sebelum menemui Sumarni, Dr Aqua lebih dulu silaturahim ke komandan Kodim (Dandim) 0605/Subang Letkol Czi Irsad Wilyarto di rumah dinasnya. Saat itu bapak tiga anak tersebut sedang persiapan ke Taman Makam Pahlawan untuk ziarah dalam rangka ulang tahun TNI ke-76.
Meski baru pertama kali ketemu dengan Irsad, ngobrolnya langsung nyambung dan akrab. Mereka mendiskusikan banyak hal termasuk tentang kondisi Kodim 0605/Subang.
Israd yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Batalyon Zeni Tempur 16/Dikha Anoraga, Indrapuri, Aceh Besar, Aceh bertekad untuk memajukan Kodim 0605/Subang yang baru dipimpinnya. Salah satu yang menjadi atensinya adalah berusaha meningkatkan kesejahteraan para anggota.
“Saya sangat sadar bahwa keberhasilan menjadi Dandim tergantung dukungan dari seluruh anggota. Kondisinya sama saat saya menjadi komandan Batalyon (Danyon). Untuk itu selama menjabat Dandim saya berusaha seoptimal mungkin melakukan yang terbaik termasuk buat jajaran,” tekad pria yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah tersebut.
Selama bertugas sebagai prajurit TNI, banyak prestasi yang telah ditorehkan Irsad. Diantaranya sukses menjadi komandan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-F/MINUSCA CAR di Afrika Tengah pada tahun 2020 lalu. Dia membawahi 200 personil.
Setelah setahun bertugas sebagai pasukan perdamaian di Afrika Tengah, atas keberhasilannya, Irsad dan pasukan yang dipimpinnya meraih penghargaan tertinggi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berupa United Nations Medal.
Itu merupakan wujud penghargaan tertinggi dari PBB atas kinerja yang telah ditunjukan oleh seluruh personel Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-F/MINUSCA CAR selama sekitar setahun bertugas di Afrika Tengah.
“Penghargaan itu diperoleh atas jerih payah serta kerja ikhlas dan kerja keras seluruh anggota yang saya pimpin. Saya sangat mengapresiasi mereka,” ujar suami dari Galuh Irsad ini.
Atas prestasinya itu Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan hadiah kepada Irsad sebagai Dandim Subang. Hal yang sebelumnya tidak pernah dibayangkannya.
“Karena Danyonnya di Aceh, saya memperkirakan jadi Dandimnya di lingkungan Kodam Iskandar Muda. Ternyata saya ditugaskan sebagai Dandim 0605/Subang yang berada di bawah Kodam III/Siliwangi. Alhamdulillah… Mohon doa dan dukungan Pak Aqua agar saya dapat melaksanakan amanah ini dengan optimal,” lanjut Irsad yang menjabat Dandim sejak Sabtu (26/6/2021) lalu.
Pria yang membawahi 12 Koramil dan 416 personil ini berencana mengundang Dr Aqua untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan jajarannya. Dia merasa hal itu sangat perlu dilakukan. Jadwalnya sedang direncanakan.
Kepada Irsad, Dr Aqua memberikan buku “super best seller” Trilogi The Power of Silaturahim. “Insya Allah semua buku karya Pak Aqua, saya baca. Makasih banyak untuk silaturahim dan buku-bukunya,” pungkas Irsad. (***)