Dr Aqua Dwipayana : Apel Gelar Kesiapsiagaan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Jangan Dianggap hanya Seremoni Belaka
Dumai, rakyatsumbar.id—Kegiatan Apel Gelar Kesiapsiagaan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021 ini jangan dianggap sebagai acara serimoni belaka. Jika menyimak sambutan Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI M. Syech Ismed yang dibacakan Dandim 0320/Dumai Letkol Inf. Irdhan penuh dengan makna dan isinya mendalam sekali.
Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mengingatkan hal itu di depan ratusan peserta Apel Gelar Kesiapsiagaan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021 di lapangan Kodim 0320/Dumai Jalan Sultan Syarif Khasim Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, kota Dumai, Riau, pada Jumat pagi, 10 September 2021.
Dandim 0320/Dumai Letkol Inf Irdhan memimpin acara tersebut. Bapak dua anak itu mewakili Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI M. Syech Ismed. Hadir dalam acara yang sangat penting itu para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Dumai dan yang mewakili. Juga tokoh masyarakat, mereka antara lain Asisiten 1 Pemerintah Kota Dumai Yufrizal, Kapolres Dumai AKBP M. Kholid, Dansatradar 232/Dumai Letkol Lek M. Fatahillah, Danden Rudal 004/Dumai Mayor Arh Guntar Risna, Pasi Intel Lanal Dumai Mayor Mar Roqi Munthazar Harahap, Kepala Pengadilan Dumai Hendri Tobing, dan Kajari Kota Dumai Agung Nugroho.
Juga Dankipan A Yonif 132/BS Kapten Inf Putra Zendrato, Kepala Keamanan Pertamina Dumai Letkol Purn Dedi Sugiri, dan Ketua Kerapatan adat LAMR kota Dumai Datuk Seri Atan Ujang.
Acaranya persis dimulai pukul 09.00. Setelah menerima laporan, Dandim 0320/Dumai Letkol Inf Irdhan membacakan sambutan Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI M. Syech Ismed.
Dr Aqua yang pagi itu tiba di kantor Kodim 0320/Dumai dari Pekanbaru langsung diminta Irdhan untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Bapak dari Nayla Khaadeja Alyraisa dan Evander Zahir Ghibran ini mengatakan sayang sekali jika kehadiran motivator ulung tersebut tidak dimanfaatkan untuk memotivasi seluruh peserta apel.
Sementara tujuan Dr Aqua adalah silaturahim. Sekaligus mau banyak belajar pada suami dr. Satria Prihandini tersebut. Sebelumnya pada Kamis malam, 9 September 2021 pria yang tinggal di Bogor, Jawa Barat itu menemui orangtua Irdhan, Prof. Dr. H. K. Suheimi, SpOG (K) di Pekanbaru.
“Rasanya sayang sekali saat Pak Aqua ada di sini, tidak melaksanakan sharing komunikasi dan motivasi dengan seluruh peserta Apel Gelar Kesiapsiagaan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021. Meski hanya sebentar pasti semua yang disampaikannya sangat bermanfaat,” ujar Irdhan.
Begitu diminta Irdhan untuk melaksanakan sharing komunikasi dan motivasi, Dr Aqua langsung menyanggupinya. Apalagi saat Letjen TNI Purn Doni Monardo masih menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) doktor Komunikasi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung itu telah sering melakukan hal serupa baik di wilayah Sumatera maupun Kalimantan.
Sebagai Pembelajaran
“Semua peserta apel agar dengan sungguh-sungguh, serius, dan konsisten melaksanakannya. Sehingga kebakaran hutan dan lahan jauh-jauh hari dapat diantisipasi,” lanjut Dr Aqua.
Mantan wartawan di banyak media besar ini menambahkan untuk mengantisipasi dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan tidak hanya bisa dilakukan seluruh peserta apel dan pihak terkait. Paling utama adalah melibatkan masyarakat yang berada di lahan atau sekitar lokasi yang berpotensi terbakar.
Secara terus-menerus menurut Dr Aqua kesadaran mereka untuk bersama-sama menjaga hutan dan lahan agar tidak terbakar perlu terus dibangun. Masyarakat perlu dilibatkan secara langsung.
“Mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan sangat efektif melibatkan masyarakat yang sudah sadar betapa pentingnya menjaga kelestarian alam. Apalagi mereka yang tinggal di lokasi yang berpotensi terbakar. Pasti mereka berusaha secara maksimal untuk menjaganya agar tidak terbakar,” tutur Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat Bidang Komunikasi Publik ini.
Di sisi lain Dr Aqua meminta aparat keamanan bersikap tegas kepada mereka yang kedapatan dengan sengaja membakar hutan dan lahan. Apapun alasannya melakukan perbuatan negatif itu tidak dibenarkan.
“Aparat keamanan agar berani dengan tegas menindak siapa pun yang kedapatan membakar hutan dan lahan. Hukum seberat-beratnya agar dapat menimbulkan efek jera. Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari,” ungkap Dr Aqua.
Motivator yang makin laris selama pandemi Covid-19 ini mengatakan potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Dumai dan sekitarnya setiap tahun cukup besar. Apalagi di daerah ini banyak lahan gambut yang mudah terbakar. Untuk mengantisipasi dan menghadapi itu semua pihak terkait perlu memperkuat komunikasi terutama aktif melakukan koordinasi.
Dr Aqua melanjutkan karena kejadian serupa diperkirakan setiap tahun bakal terjadi maka semua pihak yang terlibat perlu bersama-sama mengantisipasinya. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya saat menangani kebakaran hutan dan lahan.
“Tentunya semua pengalaman di tahun-tahun sebelumnya saat menangani kebakaran hutan dan lahan sangat bermanfaat untuk dijadikan acuan menghadapi kejadian serupa pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Sehingga dari waktu ke waktu makin dieleminir, bukan sebaliknya,” tegas anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini.
Di awal sharing komunikasi dan motivasinya, Dr Aqua menyampaikan hanya sebentar saja bicara dan mengutarakan hal-hal penting. Itu sengaja dilakukan agar seluruh peserta Apel Gelar Kesiapsiagaan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2021 tidak lama berdiri. Juga supaya acaranya efektif.
“Kalau para peserta apel terlalu lama berdiri jadi tidak efektif. Kemampuan mereka untuk konsentrasi menyimak semua yang disampaikan pembicara maksimal sekitar 20 menit. Lebih dari itu akan sia-sia,” terang Dr Aqua yang selama puluhan tahun mendalami Ilmu Komunikasi baik informal maupun informal hingga program doktoral.
Bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu sengaja menyampaikan semua itu untuk menjadi perhatian bagi seluruh yang hadir. Sekaligus sebagai pembelajaran saat melaksanakan kegiatan serupa.
Selama ini di berbagai kesempatan Dr Aqua selalu menyampaikan terutama kepada para level pimpinan atau komandan agar saat apel menyampaikan hal-hal yang penting dan tidak bertele-tele. Sehingga pertemuannya efektif dan mencapai sasaran.
Kalau banyak pesan yang mau disampaikan, agar dapat disimak seluruh peserta dan bisa mereka cerna, disarankan para peserta duduk di kursi atau lantai di tempat yang teduh. Sehingga mereka dapat konsentrasi penuh menyimak semua yang disampaikan pembicara.
Mampu Mengantisipasi
Di awal acara, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI M. Syech Ismed dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dandim 0320/Dumai Letkol Inf Irdhan mengatakan di tengah kesibukan kita dalam menghadapi pandemi Covid-19, kita juga memiliki sebuah pekerjaan penting dalam rangka mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, khususnya di Kota Dumai.
“Oleh sebab itu, pagi ini dilaksanakan apel kesiapsiagaan yang juga merupakan bagian dari tugas Korem 031/Wira Bima selaku komando kewilayahan di dalam melaksanakan tugas penanganan dan pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.
Kesiapan operasional sangat diperlukan untuk mampu mengantisipasi yang diprediksi dapat terjadi. Kesiapsiagaan ini hendaknya dapat tercapai kesamaan persepsi, pola pikir, aplikasi, evaluasi, dan tindakan para unsur satuan tugas kebakaran hutan dan lahan Kodim 0320/Dumai dalam mencegah dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Untuk itu pesan Ismed agar semua pihak yang terlibat melakukan kerjasama yang terarah, terencana, dan terkendali dengan tetap mengacu dan berpedoman pada peraturan dan hukum yang berlaku. Agar sasaran dan tujuan dari apel kesiapsiagaan ini dapat dicapai dengan optimal dan berhasil.
“Saya ingatkan kembali bahwa penanganan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan bukanlah semata-mata menjadi masalah pemerintah. Juga bukan hanya jadi tanggung jawab aparat kewilayahan saja, tapi tugas bersama yang harus ditangani segenap komponen bangsa,” pungkas Ismed yang selama ini dikenal sangat rendah hati. (cr4)