88 Persen Penerima BLT Dana Desa adalah Petani
Jakarta, Rakyat Sumbar — Kementerian Desa, Pembangunan Daereah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah melakukan tiga langkah strategis merespons Pandemi Covid-19.
Pertama, penanganan kesehatan warga yang dilakukan di 64.291 desa dengan mengucurkan anggaran Rp3,03 Triliun. Kedua, Jaring Pengaman Warga Miskin di 68.103 desa untuk 7,18 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan anggaran Rp4,31 Triliun. Ketiga, Kebangkitan Ekonomi Desa lewat Program Padat Karya Tunai Desa dengan menyasar 479.423 tenaga kerja dengan alokasi anggaran Rp1,49 Triliun.
Hal ini diungkap oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam Konferensi Pers Virtual dari Kantor Kalibata, Senin (22/06/2020).
“Langkah strategis yang sudah ditempuh, pertama penanganan kesehatan warga yang ditindaklanjuti dalam Relawan Desa Lawan Covid-19, Pembentukan Ruang Isolasi dan berbagai upaya pencegahan di tingkat desa sudah menelan anggaran Rp3,3 Triliun untuk seluruh desa dengan jumlah Relawan 1.853.861 orang,” kata Gus Menteri, sapaan akrabnya.
Gus Menteri berharap sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh Kementerian yang dipimpinnya, termasuk dalam penanganan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 188.787 orang itu, tidak bakal bertambah lagi.
Hingga 21 Juni 2020, tercatat 73.692 desa yang telah menerima Dana Desa di Rekening Kas Desa (RKDes) atau setara 98 persen dari total desa sebanyak 75.436.
Desa yang telah menetapkan calon KPM BLT Dana Desa melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebanyak 71.199 desa atau setara 99 persen dari desa yang telah menerima Dana Desa.
“Saat ini, sudah 68.103 Desa yang telah menyalurkan BLT Dana Desa atau sebesar 91 persen dari desa yang telah terima Dana Desa,” kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
KPM hingga 21 Juni 2020 telah mencapai 7.181.331 keluarga dengan uraian 1.938.959 KPM dengan perempuan sebagai kepala keluarga dan 278.084 keluarga yang anggotanya menderita penyakir kronis dan menahun.
“Dana Desa yang telah digunakan untuk BLT Dana Desa sebesar Rp4.308.798.600.000,” kata Mantan Ketua DPRD Jombang ini.
Yang menarik, kata Gus Menteri, Profesi Kepala Kepala Keluarga penerima BLT Dana Desa sekitar 88 persen atau sebanyak 6.297.025 KPM adalah petani dan buruh tani.
Berikutnya, kalangan Nelayan dan Buruh Tani sebanyak 315.028 atau sebanyak 4 persen. Buruh Pabrik sebanyak 138.754 KPM atau setara 2 persen.
“Kita terus berusaha untuk perang melawan Covid-19 ini dan mari kita berdoa agar Covid-19 ini segera pergi dari Indonesia,” kata Gus Menteri. (*)