03/05/2024

rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » 4.475 Jemaah Sumbar  Sudah Lunasi Biaya Haji

4.475 Jemaah Sumbar  Sudah Lunasi Biaya Haji

Ilustrasi haji.


Padang, rakyatsumbar.id – Perpanjangan masa pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahap 1 telah berakhir 12 Mei 2023 ini. Totalnya telah 4.475 orang jemaah calon haji dari Provinsi Sumatera Barat yang melunasi Bipih.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Ramza Husmen, mengatakan, untuk Sumatera Barat jemaah haji yang sudah melunasi bipih sebanyak 4.475 orang.

Dari 4.613 kuota haji Sumbar pada tahun 1444 H/2023 M ini, totalnya hingga tanggal 12 Mei telah 4.475 orang yang sudah melakukan konfirmasi dan pelunasan Bipih, sebutnya.

Ia mengatakan, data ini diperoleh dari Sistim Informasi Haji Terpadu (Siskohat) Kanwil Kemenag Sumbar pertanggal 12 Mei 2023 pukul 17.00 Wib.

“Jemaah haji yang sudah melunasi diluar cadangan berjumlah 3.981 orang. Jemaaah haji cadangan yang sudah melunasi berjumlah 470 orang, petugas haji daerah yang sudah melunasi 24 orang. Total melunasi keseluruhan 4.475 orang, sisa kuota provinsi Sumbar 138 yang belum melunasi atau melakukan konfirmasi,” jelasnya.

Sebelumnya tahap 1 yang berlangsung dari 11 April hingga 5 Mei berakhir, 4.291 orang calon jemaah haji. Kemudian setelah jadwal pelunasan Bipih dilakukan perpanjangan, bertambah 184 orang, sehingga totalnya 4.475 orang jemaah yang melakukan konfirmasi dan pelunasan Bipih.

“Saat ini Kemenag Sumbar masih menunggu arahan dari pusat terkait kebijakan selanjutnya. Jika memang diputuskan nanti kembali dilakukan perpanjangan lagi masa pelunasan Bipih ini, calon jemaah diminta memamfaatkan sisa waktu tersebut agar bisa berangkat ke tanah suci, jelasnya.

Ketua Tim Seksi Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kemenag Sumbar Uswatman menyebutkan terkait perpanjangan pelunasan Bipih, masih menunggu sinyal dari pusat, kemungkinan Senin (15/5/2023) besok sudah didapat kepastiannya.

Jika melihat sebelumnya, jelang 2 minggu sebelum jadwal keberangkatan calon jemaah haji sudah menyelesaikan berbagai administrasi dan persyaratannya.

Diketahui, kuota jemaah haji Sumatera Barat tahun ini, 4.613 yang akan diberangkatkan dalam 12 kloter ditambah 4 kloter jemaah Bengkulu dan satu kloter bergabung dengan kloter nusantara.

Penyelenggaraan operasional haji tahun 2023 akan dimulai dengan pemberangkatan kloter pertama pada tanggal 24 Mei 2023 dengan tujuan Bandara AMAA Madinah. Sementara Kloter terakhir, tanggal 22 Juni 2023 tujuan Bandara KAIA Jeddah.

Pemulangan jemaah haji akan dimulai tanggal 4 Juli 2023 melalui Bandara KAIA Jeddah dan pemulangan terakhir tanggal 2 Agustus 2023 melalui Bandara AMAA Madinah.

96,5 Persen Jemaah Sudah Pelunasan

Kuota jemaah haji reguler Indonesia tahun ini mencapai 203.320 orang. Pelunasan Bipih dibuka sejak 11 April sampai 5 Mei 2023, lalu diperpanjang hingga 12 Mei.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan 96,5% jemaah yang berhak melunasi Bipih sudah melakukan pelunasan.

“Data kami mencatat, ada 196.377 jemaah haji reguler yang sudah melunasi. Secara prosentase, angkanya sudah mencapai 96,5%,” terang Hilman Latief di Jakarta, Jumat (12/5).

“Masih ada 6.943 jemaah yang belum melunasi. Saat ini masih kita diskusikan, apakah akan diperpanjang lagi pelunasannya dengan daftar jemaah yang sama atau dibuka tahap kedua dengan kriteria yang baru. Ini akan segera kami informasikan kalau sudah diputuskan. Besar kemungkinan akan diperpanjang waktu pelunasannya,” sambungnya.

Dari sisa kuota yang ada, Hilman mencatat masih ada 176 Petugas Haji Daerah (PHD) dan 253 Pembimbing KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah) yang belum melunasi.

“Sejak 2016, pelunasan rata-rata dilakukan dalam dua tahap. Kecuali pada 2022, hanya satu tahap karena kuotanya hanya sekitar 100 ribu,” sebut Hilman.

Hilman mengaku masih mengupayakan agar kuota jemaah haji Indonesia terserap optimal. Dia mengaku erornya sistem perbankan di Bank Syariah Indonesia (BSI) hingga empat hari ikut berdampak pada progress pelunasan. Apalagi, mayoritas jemaah haji reguler adalah nasabah BSI.

“Saya harap tidak ada lagi kendala teknis seperti errornya sistem perbankan. Akibat sistem error jemaah terkendala dalam pelunasan. Mereka resah, karena khawatir tidak bisa melunasi dan gagal berangkat apalagi sistemnya error cukup lama. Semestinya ada solusi taktis sehingga bisa mengatasi kedaruratan semacam ini,” tuturnya. (mul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.