Padang, rakyatsumbar.id — Pemerintah terus menggencarkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Pasar Murah di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Program ini untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan serta menekan inflasi.
Pada Rabu, (24/9), GPM dan Pasar Murah dilaksanakan di Kantor Kelurahan Birugo Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi dan Kantor Kecamatan Lubukkilangan, Kota Padang, serta di Kantor Bulog lainnya.
Program ini bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (BULOG), serta didukung oleh Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Sumbar, untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan.
Pada GPM dan Pasar Murah itu, komoditi pangan seperti beras, minyak, gula, dan lain sebagainya dijual dibawah Harga Eceran Tertinggi. Momen itu dimanfatkan oleh masyarakat untuk membelinya.
Petugas BULOG Cabang Bukittinggi Sabri mengatakan komoditi pangan yang dibawa dalam GPM di Kantor Kelurah Birugo meliputi Beras SPHP (Stabilitasi Pasokan Harga Pangan) harga dijual harga Rp64 ribu, minyak goreng Minyakita kemasan 2 liter harga Rp31 ribu dan kemasang 1 liter bantal Rp15.500.
“Kegiatan ini dilaksanakan pada 10 kelurahan se-Kota Bukiittinggi. Dari kegiatan ini, masyarakat cukup antusias dan banyak yang membeli,” kata Sabri, didampingi petugas lainnya bernama Dion.
Sementara itu, Sekretaris Lurah Birugo Hendra Doni menyambut positif kegiatan tersebut, sebab sangat membantu masyarakat terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
“Kami lihat banyak masyarakat yang antusias mendatangi lokasi bazar ini. Itu sangat membantu masyarakat. Kami harap komoditi bazar pangan murah ini bisa ditambah,” jelas Hendra Doni.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi Hendry mengatakan GPM dan Pasar Murag untuk mengantisipasi kenaikan harga beras atau harga pangan. Mereka bisa mendapatkan komoditi di bawah HET.
“Kegiatan ini sangat membantu masyarakat mendapat harga pangan yang terjangkau,” pungkas Hendry.

GPM dan Pasar Murah juga digelar di Kantor Camat Lubukkilangan, Kota Padang. Masyarakat sangat antusias dan membeli komoditi pangan dengan harga yang murah.
Pada lokasi ini, minyak goreng merek Minyakkita kemasan 1 liter dijual dengan Rp 15 ribu dari HET Rp15.700, sedangkan kemasan 2 liter dijual Rp30 ribu dari HET 31.400. Beras SPHP berat 5 Kg dijual Rp60 ribu dari HET Rp65.500.
“Harga di sini murah. Saya beli minyak [Minyakkita) harganya Rp15 ribu, sedangkan di luar Rp16 ribu,” kata Tati, Warga Lubukkilangan, di lokasi bazar.
Staf Pelaksana Bulog Sumbar Rizky Fadillah mengatakan minyak goreng menjadi salah satu komoditi yang banyak dibeli oleh warga setempat dan stok pun cukup.
“Antusias warga sangat tinggi sebab lokasi bazar rami. Mereka dominan membeli minyak goreng, beras dan gula juga ada yang beli. Sangat membantu masyarakat. Warga yang kurang mampu bisa tertolong,” ucap Rizky.
Sementara itu, Kabid Pengendalian Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Padang Edrian Edward salah satu tujuan kegiatan ini untuk menjaga stabilitas dan harga kebutuhan pangan.
Ia menambahkan, kegiatan ini didudukung oleh Bank Indonesia, serta sejumlah instansi pemerintahan lainnya seperti BULOG, Kejaksaan, dan perbankan lainnya.
“Jadi kegiatan ini untuk menekan inflasi. Selain itu, supaya masyarakat tidak kewalahan dalam memperoleh kebutuhan pangannya, karmea kebutuhan pokok dijual dibawah harga pasar,” tutur Edwar. (edw/byr)