rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Usai Gempa, Longsor Kembali Landa Pasaman Barat

Usai Gempa, Longsor Kembali Landa Pasaman Barat

Pasaman Barat, rakyatsumbar.id – Longsor susulan kembali terjadi, sekitar pukul 06.15 Wib hari Sabtu, 12 Maret 2022.

Peristiwa longsor terjadi, tepatnya di kawasan Polong Onam Talu, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Semenjak gempa vulkanik Berskala 6,1 magnitude hari Jumat, 25 Februari 2022 lalu. Longsor pada Sabtu (12/3/2022) merupakan peristiwa yang ketiga.

“Peristiwa ini, merupakan longsor yang ketiga kalinya dalam kurun seminggu belakangan.”

“Dari longsor itu, akses jalan dari atau ke Talu, Kecamatan Talamau menuju Simpang Empat terputus total”, kata Jonaidi, Kapolsek Talamau, melalui pesan Facebook (FB) dari Talu, Sabtu pagi tadi.

Selain itu, akses jalan juga sarana transportasi Pasaman Barat menuju Kecamatan Dua Koto dan Kecamatan Panti di Kabupaten Pasaman putus.

Jalan ini sebagai jalan lintas antar provinsi yang selalu dilewati Bis ALS dari Medan ke Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang. Selain itu juga tujuan dan Air Bangis di Kecamatan Sungai Beremas di Pasaman Barat.

Dua hari terakhir, akses jalan ini baru bisa lewat kendaraan bermotor, termasuk kendaraan roda empat.

Mulai Sabtu pagi ini akses jalan itu  tidak bisa di lewati, akibat longsoran tanah dari sisi perbukitan Polong Onam Talu, Kecamatan Talamau.

Kondisi ini mengkuatirkan bagi penguna jalan lintas penghubung. Antara Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman, lewat Talu – Panti tersebut.

“Sekarang tidak bisa lewat kendaraan roda dua maupun roda empat. ”

” Takutnya tanah longsoran masih bergerak turun, setiap waktunya,” ujar Kapolsek.

“Apalagi sejak dini hari hujan turun. Masih terdengar gemuruh.”

“Semua pengemudi kendaraan agar menjauh dari lokasi agar terhindar longsoran tanah yang juga membawa pokok pohon dari atas bukit,” tambah Junaidi.

Rawan Longsor

Sementara itu, jalan alternatif Simpang Empat – Talu lewat Jembatan Panjang menuju Tembok Talu Di zona Pasanggiang. Tepatnya di jembatan Panjang sampai polongan Onam Talu sudah rawan longsor.

Ia menyarankan sebaiknya jalan alternatif  segera dibuka, bisa  agar arus lalulintas bisa eksis.

Namun, tambah Jonaidi lagi, pembangunan jalan alternatif tidak lanjut pengerjaannya.

“Sebaiknya pengerjaan jalan alternatuf ini lanjut pembangunan pengerasan jalan.

“Bahkan hingga pengaspalan, karena jalan tersebut urgent. Malah dalam suasana yang tidak stabil saat ini, akses jalan itu sangat perlu. (gus)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *