PADANG  

UNP Jadi Perguruan Tinggi Pertama di Dunia Gelar Lomba Marandang dan Teh Telur

Terlihat, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Dr. Yulkifli, S.Pd, M.Si menjelaskan ke dua orang mahasiswa asing cara mengaduk rendang

Padang, Rakyat Sumbar — Universitas Negeri Padang (UNP) mencatat sejarah sebagai perguruan tinggi pertama di dunia yang menggelar lomba marandang (membuat rendang) pada tingkat kampus. Lomba marandang ini digelar bersamaan dengan lomba membuat teh talua (teh telur) dan lomba kreasi kopi susu. Lomba ini di adakan dalam rangka memperingati Dies Natalis UNP yang ke-71.

Acara yang berlangsung di auditorium UNP ini diikuti oleh seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa asing yang sedang menempuh studi di kampus tersebut. Suasana semarak terlihat saat peserta berlomba menunjukkan kemampuan mereka dalam mengolah kuliner khas Minangkabau.

Abdoulie Jonga, mahasiswa program Kemitraan Negara Berkembang (KNB) 2025 asal Gambia, mengaku sangat antusias mengikuti lomba marandang dan teh telur.

“Ini pengalaman pertama saya memasak rendang, yang menurut berbagai situs kuliner dan majalah internasional termasuk salah satu makanan terlezat di dunia,” ujarnya, Senin (13/10).

Abdoulie menambahkan bahwa dirinya sudah beberapa kali mencicipi rendang di Padang, tetapi baru kali ini berkesempatan memasaknya sendiri.

Selain Abdoulie, mahasiswa asal Nigeria, Somalia, dan Cina juga turut serta dalam lomba teh telur dan kreasi kopi susu.

Guo Zichen, mahasiswi asal Cina, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap teh telur yang mereka buat. “Minuman ini cukup praktis dalam pembuatannya, rasanya unik, teksturnya creamy, dan sangat enak,” katanya.

Ketua Pelaksana lomba sekaligus Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNP, Ny. Hilma Krismadinta, menegaskan bahwa lomba kuliner ini bertujuan menjaga dan melestarikan resep tradisional rendang dan teh talua sebagai bagian dari warisan budaya Minangkabau dan Indonesia.

“Lomba ini juga diharapkan mempererat kekompakan dan sinergitas antar civitas akademika UNP,” ujar Ny. Hilma.

Sementara itu, Sekretaris UNP, Dr. Erianjoni, M.Si., menambahkan, lomba marandang menjadi simbol integrasi budaya Minangkabau melalui kuliner dan menandai terciptanya silaturahmi di lingkungan kampus.

“Kami berkomitmen mengadakan lomba ini setiap tahun karena mahasiswa yang berkuliah di UNP berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan negara sahabat,” jelasnya.

Dr. Erianjoni juga menegaskan, UNP adalah perguruan tinggi pertama di dunia yang menyelenggarakan lomba marandang dan teh telur secara resmi di tingkat kampus.

“Ini adalah bagian dari usaha kami memperkenalkan budaya Minangkabau kepada seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa internasional,” tutupnya.

Acara ditutup dengan tradisi makan barapak atau makan bajamba, sebuah kebiasaan Minangkabau yang menekankan kebersamaan tanpa memandang status sosial. Semua peserta makan bersama dalam satu ruangan dan dari satu wadah sebagai simbol persatuan dan silaturahmi. (Edg)