PADANG  

UNP Bergerak! Bantuan, Relawan, hingga Air Bersih untuk Warga Terdampak

UNP menyalurkan bantuan kepada civitas akademika UNP dan masyarakat yang terdampak banjir bandang beberapa hari yang lalu.

Padang, Rakyat Sumbar —Universitas Negeri Padang (UNP) kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang hadir untuk masyarakat. Usai banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat, kampus kuning ini bergerak cepat menghimpun dan menyalurkan bantuan kepada civitas akademika yang terdampak, sekaligus membuka pintu solidaritas bagi warga sekitar.

Kepedulian ini bukan sekadar tanggung jawab moral, melainkan bukti nyata bahwa UNP berdiri bersama masyarakat di saat duka melanda.

Dalam keterangannya, Sekretaris UNP, Dr. Erianjoni, mengungkapkan bahwa sejak hari pertama pascabencana, UNP langsung melakukan identifikasi internal sekaligus membuka donasi melalui UNP Charity. Dari pendataan tersebut, tercatat 345 orang civitas akademika UNP yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan menjadi korban banjir bandang.

“Kami juga sangat berduka atas kehilangan salah seorang mahasiswa Teknik Otomotif UNP angkatan 2019 yang bernama Angger Raja Prakarsa menjadi korban dalam peristiwa galodo di Jembatan Kembar Padang Panjang. Fakultas Teknik telah melayat ke rumah duka,” ungkapnya, Selasa (2/12/25)

Dr. Erianjoni menambahkan, Rektor UNP Prof. Krismadinata, Ph.D langsung membentuk Tim Satgas untuk memastikan bantuan pangan dan kebutuhan mendesak lainnya dapat diterima dengan cepat oleh warga UNP yang terdampak.

Tidak hanya fokus pada internal kampus, Rektor juga menginstruksikan Mahasiswa Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (MPALH) UNP untuk terjun langsung sebagai relawan di daerah-daerah yang terdampak cukup parah, seperti Pesisir Selatan, Solok, dan Kota Padang. Para mahasiswa ini bertugas membantu evakuasi, distribusi logistik, hingga pembersihan lokasi-lokasi penting yang terdampak.

Dalam kondisi penuh keterbatasan pascabencana, akses air bersih menjadi salah satu kebutuhan paling mendesak. Untuk itu, UNP membuka fasilitas air minum gratis bagi masyarakat umum melalui mesin air minum Diguagua yang tersebar di berbagai titik kampus.

“Masyarakat dipersilakan mengambil air minum secara gratis. Lokasinya berada di Rektorat, FIP, FIS, Asrama Internasional Wanita, Asrama Internasional Pria, Asrama Putri FMIPA, dan UNP Mart,” jelas Erianjoni.

Inisiatif ini disambut hangat oleh warga sekitar kampus yang selama beberapa hari mengalami kesulitan mendapatkan akses air bersih. Kehadiran UNP sebagai sumber bantuan langsung dirasakan manfaatnya, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan padat penduduk di sekitar Air Tawar dan Ulak Karang.

Tidak berhenti di tahap awal, UNP melalui program UNP Peduli kembali menyalurkan bantuan tahap kedua yang difokuskan untuk warga di Kelurahan Bungo Pasang, Kecamatan Koto Tangah, serta Kelurahan Tinggul Hitam, Air Tawar Timur. Bantuan berupa kebutuhan pokok, perlengkapan kebersihan, dan pasokan air bersih terus didistribusikan kepada masyarakat yang masih berjuang bangkit dari dampak banjir bandang.

“Di dua kawasan ini, banyak warga masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar pascabencana. UNP akan terus hadir mendampingi masyarakat hingga kondisi kembali pulih,” tutup Erianjoni.

Melalui berbagai upaya kemanusiaan ini, UNP kembali menegaskan perannya bukan hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai pilar solidaritas yang berdiri untuk Sumatera Barat. (Edg)