Unand Siap Jadi Tuan Rumah Musyawarah Akbar Masyarakat Minang Desember 2025

Rektor Unand, Dr. Efa Yonnedi, dalam pertemuan bersama tokoh-tokoh penggagas kegiatan tersebut pada Selasa, 4 Juni 2025, di kampus Unand. Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 15.30 WIB itu turut dihadiri oleh Prof. Marzuki, Firdaus HB, dan Hanifa, utusan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Ajang Konsolidasi Ranah dan Rantau Berbasis Nagari dalam Semangat Hari Bela Negara

PADANG, Rakyat Sumbar – Universitas Andalas (Unand) menyatakan kesiapan penuh menjadi tuan rumah Musyawarah Akbar Masyarakat Minang Ranah dan Rantau Berbasis Nagari yang akan digelar pada 19–21 Desember 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara.

Kepastian ini disampaikan langsung oleh Rektor Unand, Dr. Efa Yonnedi, dalam pertemuan bersama tokoh-tokoh penggagas kegiatan tersebut pada Selasa, 4 Juni 2025, di kampus Unand. Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 15.30 WIB itu turut dihadiri oleh Prof. Marzuki, Firdaus HB, dan Hanifa, utusan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

“Alhamdulillah, Rektor Unand menyatakan kesiapan dan dukungan penuhnya,” ujar Firdaus HB, tokoh Minang nasional yang aktif menggulirkan rencana Musyawarah Akbar ini. Menurutnya, keterlibatan Unand sangat strategis, bukan hanya karena kapasitas akademiknya, tetapi juga sebagai simbol konektivitas antara kekuatan intelektual dan akar budaya Minangkabau.

Salah satu momen penting dalam Musyawarah ini adalah peresmian Gedung Prof. Soemitro Djojohadikusumo di lingkungan Fakultas Ekonomi Unand. Soemitro adalah ekonom terkemuka, pendiri dan dekan pertama fakultas tersebut, serta ayah dari Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto. Penamaan gedung ini diharapkan menghidupkan kembali semangat pemikiran kebangsaan dari tokoh teknokrat asal Minang itu.

Musyawarah Akbar ini merupakan puncak dari rangkaian konsolidasi masyarakat Minangkabau di ranah dan rantau. Pada 11 Mei 2025 lalu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah membuka Musyawarah Besar (Mubes) Ke-1 Organisasi Minang Sumatera Barat se-Kepulauan Riau di Batam. Dalam sambutannya, Mahyeldi menekankan pentingnya sinergi antarwarga perantauan dalam membangun kampung halaman.

“Salah satu bentuk kontribusi nyata adalah dengan menabung di Bank Nagari,” ujarnya, mengajak warga Minang merantau untuk memperkuat ekonomi daerah.

Konsolidasi berlanjut pada Munas I Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM) di Jakarta, 22–24 Mei 2025. Forum ini mempertemukan ketua-ketua IKM daerah, tokoh masyarakat, dan generasi muda perantau dalam suasana penuh semangat dan kesadaran kolektif.

Firdaus HB juga terus membangun komunikasi lintas sektor untuk memastikan kelancaran Musyawarah Akbar. Pada 6 Mei 2025, ia bertemu Penjabat Sekda Sumbar Yozarwardi, yang juga menjabat Kadis Kehutanan dan Plt. Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pertemuan tersebut memastikan dukungan administratif dan teknis dari Pemprov Sumbar.

“Musyawarah ini akan menjadi ruang temu gagasan dan strategi pembangunan berbasis nagari—sistem sosial khas Minangkabau yang telah terbukti tangguh,” ujar Firdaus. Ia menegaskan bahwa penguatan nagari sebagai pusat budaya dan ekonomi adalah langkah penting dalam menghadapi tantangan global.

Tonggak Sejarah Baru Masyarakat Minang

Musyawarah Akbar Masyarakat Minang bukan sekadar ajang seremonial, melainkan diharapkan menjadi momentum kolektif untuk merumuskan masa depan masyarakat Minangkabau. Dengan Unand sebagai tuan rumah, Pemprov Sumatera Barat sebagai fasilitator, dan organisasi perantau seperti IKM sebagai kekuatan mobilisasi sosial, forum ini diharapkan menjadi tonggak sejarah baru dalam menyatukan adat, intelektualitas, dan ekonomi masyarakat Minang.

“Selamat bersinergi, Pak Rektor. Kita songsong Desember dengan semangat kebersamaan,” pungkas Firdaus HB dengan penuh optimisme.(*)