rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Uji Coba Sukses, FABA PLTU Ombilin Mampu Tingkatkan Produksi Gabah

Uji Coba Sukses, FABA PLTU Ombilin Mampu Tingkatkan Produksi Gabah

Manager PT PLN I Nyoman Buda bersama Pj.Wako Sawahlunto Fauzan Hasan saat panen raya

Sawahlunto, rakyatsumbar.id—Hasil uji coba demplot pemanfaatan limbah abu pembakaran batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin, Desa Sijantang Koto, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, berhasil meningkatkan produksi gabah  Poktan Maju Basamo, Dusun Bauah, Desa Talawi Hilie.

Ketua Poktan Maju Basamo Erizal Can kepada rakyatsumbar.id menyampaikan, ia mensyukuri menggunakan flay ash limbah abu pembakaran batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin.

Dimana, terbukti meningkatkan hasil budidaya padinya dari Rp 5,5 ton tanpa fly ash, menjadi 8,7 ton setelah menggunakan fly ash di campur pupuk kandang tersebut.

“Saya sangat bersyukur uji coba demplot pemanfaatan fly ash dicampur pupuk kandang mampu meningkatkan produksi padi kami. sebelum penggunaan fly ash produksi hanya 5,5 ton, pada panen saat ini mencapai 8,7 ton,” katanya.

Poktan Maju Basamo memiliki lahan untuk demplot  seluas 2 hektare sebagai lahan uji coba pemanfaatan flay ash and bottom ash (FABA) budidaya tanaman padi oleh PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Ombilin bekerjasama dengan Peneliti BRIN dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto.

Uji coba dimulai 19 April 2024 hingga panen 11 September 2024 ini, bersama Pj. Wako Fauzan Hasan, Manager PLN Indonesia Power I Nyoman Buda, Peneliti BRIN Ismon Lenin, Kadis Perkebunan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Barat diwakili Yudul K.Salamanda, Kadis Ketahanan Pangan Pertanian Perikanan Hani Purwaningsih, para Kades dan unsur terkait lainnya.

I Nyoman Buda, FABA Gratis

Manager PT PLN Indonesia Power UBP Ombilin I Nyoman Buda, bangga dengan produksi padi para petani berkat pemanfaatan FABA hasil penelitian BRIN dan demplot Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto terkait manfaat fly ash untuk meningkatkan kualitas produksi hasil panen gabah petani, sedang bottom ash untuk pembuatan batako dan jenis lainnya.

I Nyoman Buda mengemukakan, masyarakat dan para petani atau kelompok usaha batako yang ingin memanfaatkan FABA syaratnya mudah cukup menyurati  Manager PLTU Ombilin, setelah itu abunya boleh langsung diambil di lokasi. Saat membawanya bak truk harus tertutup rapi agar abu tak berterbangan.

“Kalau nanti ada kesulitan kami dari UBP Ombilin siap memfasilitasi jika memungkinkan bisa bantu diantar ke tempat pembongkaran kelompok petani. Untuk diketahui ya, FABA nya itu diberikan gratis tidak dipungut biaya.” Pungkas I Nyoman Buda

Peneliti BRIN Ismon Lenin, menyebutkan pihaknya telah melakukan penelitian skala laboratorium rumah kaca, hasilnya menggembirakan saat dicoba dilapangan, ternyata FABA memiliki kandungan hara sangat lengkap tapi tidak mengandung nitrogen.

Sementara untuk menambah unsur karbonnya perlu ditambah pupuk kandang.

Rekomendasi FABA dengan pupuk kandang berdasarkan penelitian yang dilakukannya ternyata sangat bagus dengan perbandingan campuran untuk 1 hektare-nya yakni 2 ton pupuk kandang dan 5 ton fly ash.

FABA terdiri dari fly ash dan bottom ash. Fly ash unsur halusnya dan bottom ash merupakan butiran kasar seperti pasir. Untuk jumlah unsur FABA terbesar adalah fly ash mencapai 90 persen sedang unsur bottom ash hanya 10 persen. Fly ash Inilah yang dimanfaatkan untuk demplot.

Fly ash mengandung unsur silika dari 40 sampai 60 persen, ini merupakan kandungan silika yang cukup tinggi di FABA, an sangat baik untuk pembenahan tanah.

Kemudian FABA juga mengandung unsur kalsium dan magnesium merupakan salahsatu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dengan pH-nya 8-12, pH alkali.

Umumnya, tanah pertanian di Sawahlunto pH nya dibawah lima, sedang pH tanah di Indonesia Bagian Barat mencapai 6 – 7 sangat jarang .

Makanya salahsatu program yang di canangkan pemerintah di lahan masam yang harus ditambah kapur, namun dengan adanya fly ash maka peran kapur sudah tergantikan dengan fly ash.

Hasil penelitian Imron Lenin terhadap pemanfaatan fly ash bisa menggandakan hasil panen 15 – 25 persen, baik dirumah kaca laboratorium maupun dilapangan seperti di lahan yang sedang dipanen ini.

Hasil meningkat itu salahsatunya dikarenakan unsur fly ash membuat rumpun batang rimbun dan tinggi serta bulir padi lebat dan padat

“Berdasarkan hasil penelitian, fly ash sangat potensial digunakan karena dibeberapa daerah banyak sawah kekurangan unsur silika. Saat ini unsur Silika ditemukan hanya sekitar 150 – 300 ppm, sementara silika yang dibutuhkan untuk sawah kita minimal 600 ppm,” kata Ismon Lenin.

Pj Walikota Berkan Apresiasi

Pj Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan mengapresiasi hasil penelitian terhadap limbah FABA telah berhasil tingkatkan produksi padi.

Pada bagian pernyataannya dia menghimbau seluruh kelompok tani dan BUMDes  di Sawahlunto bisa mengambil peluang memanfaatkan FABA untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan usaha produktif lainnya.

“Saya harapkan agar kelompok tani dan BUMDes bisa lebih berperan memanfaatkan FABA sebagai unsur penting dalam meningkatkan produksi hasil pertanian dan usaha batu cetak dan sejenisnya yang lebih produktif dan bernilai ekonomis. Saya juga berharap pihak PLTU bisa membebaskan petani dari biaya transportasinya,” ucap Fauzan Hasan.

Kadis Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Heni Purwaningsih dibagian laporannya mengungkapkan, pihaknya membuat demplot FABA untuk melihat pengaruh pakaian FABA terhadap pertumbuhan, produktifitas, dan produksi tanaman padi.

Sedang sasaran hendak dicapai dari demplot FABA ini agar petani dan masyarakat tani melihat pengaruh pemakaian FABA dalam meningkatkan  pertumbuhan, produktifitas dan produksi padi.

Menurut Heni, pelaksanaan demplot dilakukan selama 5 bulan, 1 musim tanam mulai persiapan 19 April 2024 sampai panen hari ini 11 September 2024 seluas demplot 0,5 hektare dengan petani demonstrator dari Poktan Maju Basamo.

Untuk perlakuannya terdiri dari pupuk kimia (NPK phonska plus dan urea), kemudian pupuk kimia plus FABA, dan pupuk kimia plus FABA  plus pupuk kandang.

Sedangkan dosisnya terdiri dari pupuk kimia NPK phonska  plus 350 kg/ hektare, urea 100 kg/ hektare (rekomendasi teknis), FABA  5 ton/ hektare, pupuk kandang  2 ton per hektare dan varietas padi unggul Bujang Merantau. (iyd)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *