UBP Ombilin Serahkan 5.500 Bibit Pohon Kaliandra
Sawahlunto, rakyatsumbar.id—Tanggungjawab sosial PT PLN Indonesia Power, Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Ombilin tak pernah terabaikan.
Pembangkit setrum ini kembali menyalurkan bantuan berupa 5.500 bibit pohon energi kaliandra untuk dua Poktan Desa Sijantang Koto dan Poktan Hutan Desa Kolok Nan Tuo.
Kegiatan ini merupakan aksi lingkungan dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2024, Kamis (28/11/2024), di Dusun Tanah Liek, Desa Sijantang Koto, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar.
Penyerahan bibit ditandai menanam pohon bersama Pj.Wako Sawahlunto Fauzan Hasan, Menejer UBP Ombilin I Nyoman Buda, Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3), Kadis PKP2LH Adrius Putra.
Kades Sijantang Koto Rendi Setiawan, Kades Salak Jeri Rizal, dan Kades Batu Tanjung Marwan, para ketua poktan serta wartawan.
Tanaman kaliandra calliandra merupakan tumbuhan sejenis kacang-kacangan leguminosa yang memiliki banyak manfaat, sehingga kaliandra dikatakan sebagai pohon energi yang memiliki banyak manfaat dan dapat dijadikan sebagai tanaman produktif dalam meningkatkan ekonomi masyarakat petani.
Manajer PT PLN UBP Ombilin I Nyoman Buda di Dusun Sawahliat, Desa Sijantang Koto, penyaluran bantuan pohon kaliandra itu merupakan program Energizing Green Spaces yang di implementasikan PT PLN Indonesia Power UBP Ombilin, sekaitan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) Tahun 2024. Program ini berkolaborasi dengan program Srikandi Communitree.
I Nyoman Buda, daun kaliandra mengandung protein tinggi sehingga dapat digunakan untuk makanan atau pakan ternak ruminansia untuk sapi, kerbau, dan kambing.
Kegiatan ini merupakan salahsatu bentuk peran aktif PT PLN Indonesia Power UBP Ombilin terhadap lingkungan di Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2024 yang berkolaborasi dengan Program Srikandi Communitree untuk Energizing Green Spaces.
“Ini salah satu bentuk program CSR dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) digabung dalam dua kegiatan HMPI dan Srikandi Communitree yang bibitnya dari PLN Pusat.” Tutur I Nyoman Buda.
Tanaman kaliandra bermanfaat sebagai tanaman pengikat dan penjaga kestabilan tanah karena kaliandra memiliki akar yang kuat, sehingga sangat cocok juga sebagai tanaman pencegah erosi.
Kemudian untuk pupuk, daun kaliandra dapat menjadi humus tanah yang baik, serta kayunya dapat digunakan sebagai bahan bakar seperti batubara.
Bunga kaliandra bermanfaat untuk sumber nektar bagi semua jenis lebah seperti galo-galo dan lainnya. Jika jenis pohon ini di budidayakan dengan baik, maka dapat menjadi sumber ekonomi potensial bagi masyarakat.
Kadis DKP3 Heni Purwaningsih menyebutkan, tanaman kaliandra bisa tumbuh di berbagai tanah jenis tanah, termasuk tanah kurang sekalipun.
Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di elevasi ketinggian 400–1800 meter di atas permukaan laut, dengan tingkat curah hujan rata-rata 700–4000 mm/tahun.
Dikutip dari haibunda.com, di Indonesia, terdapat dua jenis kaliandra yang banyak dijumpai, yaitu kaliandra bunga berbunga merah (Calliandra calothyrsus) dan kaliandra berbunga putih (Calliandra tetragona). Tanaman ini memilki banyak manfaat.
Apresiasi Aksi Lingkungan UBP Ombilin
Penjabat Walikota Sawahlunto Fauzan Hasan menyambut baik bantuan 5500 bibit kaliandra untuk 2 Poktan tersebut, pihaknya mengapresiasi PT PLN UBP Ombilin yang konsisten menyalurkan bantuan CSR untuk daerah berada di ring satu dan dua UBP Ombilin, seperti Desa Sijantang Koto, Desa Talawi Hilie, Desa Salak, Desa Kolok Nan Tuo, serta Desa Batu Tanjung.
“Pemerintah tentu mengapresiasi program CSR dalam ini bentuk bantuan bibit kaliandra yang manfaatnya cukup banyak, sehingga dapat membantu peningkatan perekonomian petani,” ungkapnya.
Kades Sijantang Koto, Rendi Setiawan, kepada rakyatsumbar.id pihaknya merasa diperhatikan PT PLN Indonesia Power. Desa berada di ring satu ini merasakan perhatian itu, apalagi UBP Ombilin konsisten dan peduli terhadap lingkungan sosialnya.
“Kami merasakan begitu perhatiannya PT PLN Indonesia Power UBP Ombilin terhadap lingkungan sosialnya. Bukan hanya membantu program CSR, tapi di PLTU ini ada sekitar 500 warga Sijantang Koto yang menggantungkan hidupnya sebagai tenaga outsourcing, pembuka terpal truk batubara, dan penyapu jalan,” ungkap Rendi Setiawan. (iyd)