Tunggu Nasib!
Catatan Demokrasi:
Oleh: Handi Yanuar
Saya melangkah masuk ke dalam TPS 11. Lokasinya di SDN 27 Sawahan Dalam, Padang Timur, Kota Padang, Sumbar.
Setelah itu, saya menyerahkan secarik kertas panggilan pemungutan suara kepada petugas di TPS, pada pemilihan suara ulang (PSU) Sabtu, 13 Juli 2024 itu.
Beberapa menit berselang nama saya terpanggil, diminta tanda tangan kehadiran, dan diberikan surat suara, lalu bergegas ke bilik suara.
Di bilik suara, saya menatap kertas yang berisikan foto-foto calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, daerah pemilihan (Dapil) Sumbar.
Ada yang berkopiah, berhijab, dan memakai caping. Mereka tersenyum. Saya pun menatap foto itu dengan senyum.
Mereka orang-orang hebat semua. Berpose dengan ciri khas masing-masing. Sungguh keren.
Saya yakin, orang-orang di dalam foto itu tidak mengenal saya. Tapi, saya tahu mereka.
Sebagai jurnalis, saya pernah mewawancarai mereka. Tapi, secara hubungan emosional, tak ada.
Ada 16 orang di kertas surat itu. Empat orang dari 16 orang itu perolehan suaranya cukup banyak saat Pemilu 14 Februari 2024.
Seandainya tidak ada PSU, mereka mungkin telah ditetapkan sebagai Caleg DPD RI terpilih. Mereka belum beruntung.
PSU ini terjadi karena Makamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugutan Irman Gusman, dan meminta KPU menyelenggarakan PSU.
Enam belas Caleg DPD RI tersebut yakni Abdul Aziz, Cerint Irraloza Tasya, Desrio Putra, Dirri Uzhzhulam, Emma Yohanna, Irwan Rahim, Irman Gusman, Jelita Donal.
Setelah itu, Jhoni Afrizal Dt Hitam, Leonardy Harmainy, DT. Bandaro Basa, Mevrizal, Muslim M Yatim, Nurkhalis, Yonder WF Alvarent, Yong Hendri DT. Paduko Reno, dan Yuri Hadiah.
Mereka yang terpilih saat itu, sebelum PSU adalah Emma Yohana, Muslim Yatim, Cerint Iralozza Tasya dan Jelita Donal.
Cerint memperoleh 489.942 suara. Emma Yohanna perolehan suaranya 377.605. Jelita Donal memperoleh 308.986 suara, sedangkan Muslim Yatim memperoleh 275.203 suara.
Saya memilih salah seorang dari 16 Caleg itu, Pilihan yang sama ketika Pemilu 14 Februari 2024.
Tapi, pilihan saya itu perolehan suaranya tak banyak. Kalah banyak dari 4 orang yang nyaris jadi Caleg terpilih itu.
Soal partisipasi pemilih PSU ini, saya enggan mengomentarinya, sebab itu ranah KPU sebagai penyelenggara.
Partisipasi pemilih ini bisa akan memengaruhi jumlah suara. Berkurangnya pemilih, maka berkurang pula suara yang akan diperoleh para Caleg.
Pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu, KPU Sumbar mencatat 76 persen jumlah pemilih dari total pemilih 4.088.606. Pada PSU ini, KPU berharap capai 76 persen pemilih itu bisa terulang.
Kini, ke 16 orang Caleg DPD RI tersebut sedang menunggu nasib. Nasib apakah mereka terpilih atau tidak pada PSU ini.
Mereka menanti jumlah hitung suara dari laporan tim masing-masing di lapangan, sembari menunggu pengumuman hasil rekapitulasi KPU tingkat nasional pada 29 Juli 2024 .
Semoga mereka yang terpilih nanti bisa memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat dan Provinsi Sumbar. (*)
Penulis merupakan Redaktur rakyatsumbar.id