rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Transformasi Berkelanjutan jadi Kunci Laba BRI Tumbuh 106,4%

Transformasi Berkelanjutan jadi Kunci Laba BRI Tumbuh 106,4%

Transformasi berkelanjutan jadi kunci laba BRI tumbuh 106,4%

 

Jakarta, rakyatsumbar.id – Transformasi berkelanjutan yang konsisten diterapkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi pendorong utama kinerja positif perseroan pada kuartal III-2022.

Melalui transformasi dalam cetak biru BRIvolution 2.0 yang sejak awal pandemi, BRI berhasil mencatatkan laba bersih hingga Rp.39,31 triliun.

Nilainya tumbuh triple digit 106,4% Year on Year (YoY) dalam sembilan bulan pertama tahun ini.

Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan transformasi berkelanjutan  menjadikan BRI menjadi lebih efisien

Sekaligus semakin fokus pada sektor UMKM sebagai backbone utama bisnis perseroan.

Sunarso optimistis BRI dapat terus tumbuh dan semakin tangguh dalam melihat peluang serta tantangan bisnis ke depan.

“BRI menatap akhir tahun 2022 serta menyambut tahun 2023 tetap dengan optimisme yang tinggi, namun dengan kewaspadaan yang tinggi pula.

Artinya kita optimis tapi tidak terlena, kita tetap waspada.

“BRI akan terus melakukan transformasi yang berkelanjutan untuk mempertahankan kinerja yang prominen dan dapat terus tumbuh secara sehat dan makin tangguh,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sunarso berbicara komitmen BRI dalam menumbuhkembangkan UMKM semakin meningkat.

Sebagaimana tampak dari portofolio kredit UMKM BRI yang mencapai 84% dari total kredit.

Kredit sektor UMKM yang dikucurkan perseroan pada kuartal III-2022 mencapai sebesar Rp935,86 triliun atau tumbuh 9,83% YoY.

Adapun total kredit BRI secara konsolidasian mencapai RpRp1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92%.

Dengan pertumbuhan kredit yang positif, aset BRI Group mampu meningkat 4% YoY menjadi Rp1.684,6 triliun pada kuartal III-2022.

Berimbang dengan Kinerja yang Prominen

Hal ini berimbang dengan kinerja yang prominen dan dapat terus tumbuh secara sehat melalui manajemen risiko yang baik.

Sebagaimana tercermin dari rasio NPL BRI secara konsolidasian yang berada di level 3,09%.

“Komitmen BRI untuk terus memperbesar porsi pembiayaan kepada segmen UMKM merupakan bukti nyata.”

“Bahwa BRI untuk terus mendorong pemulihan dan pertumbuhan perekonomian nasional dan peran aktif BRI dengan memberdayakan dan mendorong UMKM untuk terus tumbuh.”

“Ini akan membuka dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mengingat 97% lapangan pekerjaan disediakan oleh segmen UMKM,” tegasnya.

Dukungan Efesiensi Bisnis

Kinerja positifperseroan dari transformasi berkelanjutan lainnya adalah terkait dengan efisiensi bisnis.

Hal ini terbukti dengan proporsi Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI yang semakin didominasi oleh dana murah (CASA).

Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh positif menjadi Rp1.139,77 triliun.

Dari jumlah dana tersebut, porsi CASA telah mencapai 65,43% atau meningkat 10,22%.

Kemampuan BRI dalam meningkatkan proporsi CASA berdampak positif terhadap efisiensi yang dilakukan perseroan.

Hal tersebut tercermin dari beban bunga yang tercatat menurun 9,12% secara yoy.

Selain itu, cost of fund atau biaya dana BRI secara konsolidasian terus menurun menjadi 1,94% atau terendah sepanjang sejarah BRI.

“Sesungguhnya kunci dari capaian laba ini adalah kita berhasil mentransformasi liabilities kita sehingga bisa menurunkan biaya dana.”

“Yang kedua adalah kita mentransformasi proses bisnis kita melalui digitalisasi, sehingga menurunkan biaya overhead,” ungkapnya.

Digitalisasi turut menjadi motor penggerak efisiensi dalam transformasi BRI.

Melalui digitalisasi proses bisnis yang dituangkan dalam strategi hybrid bank, BRI mampu menekan operational cost.

Serta menjangkau lebih banyak masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan formal. (adv)

 

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *