Utama  

Tragedi Banjir Bandang Batang Aie Lubuk Minturun: Korban Jiwa dan Kerusakan Berat di Kampung Apa Koto Panjang

Tragedi Banjir Bandang Batang Aie Lubuk Minturun.

Padang, Rakyat Sumbar – Banjir bandang yang melanda wilayah Batang Aie, Lubuk Minturun, di Kampung Apa Koto Panjang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, telah menimbulkan kerusakan parah sekaligus korban jiwa. Peristiwa yang terjadi pada subuh 27 November lalu tersebut telah merubah aliran sungai menjadi jalur baru yang menghantam pemukiman warga.

Dari data terakhir, korban meninggal dunia tercatat tujuh orang, sementara dua lainnya belum ditemukan, yaitu seorang ibu berusia 62 tahun dan seorang anak perempuan berumur 4 tahun. Banyak rumah warga, termasuk rumah alumni Politeknik Negeri Padang angkatan 1996 jurusan Teknik Listrik bernama Fernandi, terendam lumpur dan bahkan hanyut dibawa derasnya air. Rumah tersebut sudah datar tertimbun lumpur dan kayu gelondongan yang terseret arus banjir bandang.

Kejadian menegangkan hampir merenggut nyawa para penghuni akibat hantaman gelombang galodo yang menerjang beberapa rumah secara tiba-tiba. Dua rumah yang berdampingan – satu depan dan satu belakang – dinyatakan hanyut seketika. Meski begitu, para korban sempat diselamatkan berkat keberanian dan usaha mereka melewati jebakan arus deras dan rintangan kayu gelondongan.

Kondisi di lokasi masih memerlukan perhatian intensif dari pemerintah dan lembaga kemanusiaan dalam rangka evakuasi, penanganan darurat, serta rehabilitasi pascabanjir bandang. Kerusakan infrastruktur dan kehilangan tempat tinggal menyisakan dampak sosial dan psikologis yang mendalam bagi masyarakat setempat.

Kisah para korban seperti Fernandi menjadi pengingat akan risiko tinggi bencana hidrometeorologi dan pentingnya kesiapsiagaan serta mitigasi bencana untuk mencegah tragedi serupa di masa mendatang.(fwi)