Pansel tegaskan proses seleksi berlangsung transparan dan bebas titipan, 15 wajah baru siap diuji di DPRD Sumbar
Padang,Rakyat Sumbar – Proses seleksi calon Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat periode 2025–2028 menyisakan kejutan. Sejumlah nama yang cukup dikenal publik, seperti tokoh viral Adhrian Ascha dan pemilik ratusan kanal YouTube serta Nagari TV, Ikhwan, dinyatakan tidak lolos ke tahap 21 besar.
Penyerahan hasil seleksi dilakukan Panitia Seleksi (Pansel) KPID Sumbar kepada Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, pada Kamis (2/10). Dari 21 peserta yang dinyatakan lolos, 15 orang merupakan wajah baru, sedangkan 6 lainnya petahana. Mereka akan melanjutkan ke tahap fit and proper test yang digelar oleh Komisi I DPRD Sumbar dalam waktu dekat.
Ketua Pansel, Otong Rosadi, menegaskan bahwa tes psikologi menjadi salah satu komponen penting dalam proses seleksi. Hasilnya turut memperkuat penilaian tim terhadap integritas dan kapasitas peserta.
“Peserta dengan rekomendasi tidak disarankan otomatis tidak masuk 15 besar,” jelas Otong.
Sementara itu, anggota Pansel Widya Navies memastikan seluruh proses berlangsung transparan dan tanpa intervensi dari pihak mana pun.
“Kami menjunjung tinggi integritas dan profesionalitas dalam setiap tahapan. Tidak ada peserta yang memiliki afiliasi partai politik,” tegasnya.
Berikut daftar 21 calon komisioner KPID Sumbar yang akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPRD Sumbar:
Amid Muttaqim, Andres, Baldi Pramana (P), Dasrul (P), Dendi Kurniawan, Deni Marlesi, Edra Mardi (P), Eka Jumiati (P), Ficky Tri Saputra (P), H. Arif Yumardi, Jimmi Syah Putra Ginting, Jonnedi, M. Daniel Arifin, Nofal Wiska, Oldsan Bayu Pradipta, Riki Chandra, Selvi Gusnelia, Yuni Candra, Yusrin Trinanda (P), Yogi Afriandi, dan Zulfadhli Muchtar.
(P): Petahana
Dengan seleksi yang diklaim bersih dan berintegritas, publik kini menantikan hasil akhir uji kelayakan di DPRD Sumbar. Harapannya, komisioner terpilih nantinya mampu menjaga independensi, profesionalitas, dan kualitas penyiaran publik di Ranah Minang.(*)