Tim PKM ISI Padangpanjang Latih Ketrampilan Melukis Siswa MAN 2 Solok Selatan
Padangpanjang, rakyatsumbar.id—Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ISI Padangpanjang melakuksanakan program Pelatihan Melukis Teknik Fresco kepada Siswa MAN 2 Solok Selatan.
Tim PKM yang terdiri dari Mutia Budhi Utami, S.Pd., M.Pd bersama Rica Rian dan Refi Mariska tersebut, sengaja mengambil lokasi penelitian di MAN 2 Solok Selatan yang terletak di Jorong Durian Taruang Nagari Lubuk Gadang.
Menurut Mutia Budhi Utami, MAN 2 Solok Selatan lebih banyak menerapkan mata pelajaran agama dari pada mata pelajaran umum. Namun sekolah ini juga memperioritaskan siswanya untuk mempelajari ilmu seni, baik seni rupa maupun seni pertunjukan.
“Ilmu seni yang dipelajari di sekolah sangat bermanfaat untuk perkembangan bakat, namun bakat tersebut banyak disalahgunakan siswa terutama siswa dengan membuat gambar di dinding kelas dan pagar sekolah,” katanya.
Untuk itu, pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah berinisiatif membuat komunitas seni yang bertujuan untuk mengarahkan siswa ke arah seni yang lebih baik dan menghindari aksi yang mengarah kepada seni vandalisme.
“Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Kepala MAN 2 Solok Selatan melakukan kerjasama dengan ISI Padangpanjang, terutama dengan dosen Prodi Seni Murni untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan melukis,” sebut Mutia.
Disampaikan Mutia, dengan pelatihan tersebut siswa dapat membuat berbagai bentuk karya di dinding dengan menggunakan cat yang khusus untuk melukis teknik fresco.
“Kegiatan ini sangat memotivasi murid dalam proses pembelajaran terutama dalam pelajaran seni. Kegiatan ini juga bermanfaat dalam memacu bakat anak dalam dunia seni rupa khususnya dalam bidang seni lukis,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala MAN 2 Solok Selatan Almudaris, S.Pd.I menyampaikan, nilai positif yang dapatkan oleh murid dengan mengikuti pelatihan ini adalah usaha untuk menjauhkan diri dari seni vandalisme yang tentunya sangat dilarang di dunia pendidikan.
“Selain itu, siswa bisa mengontrol emosi dalam berkarya dan bisa menerapkan seni pada bidang yang seharusnya. Karya-karya yang telah selesai dibuat siswa dan berkolaborasi dengan tim pengabdi tentu berdampak kepada keindahan sekolah,” katanya.
Nilai positif yang lainnya, lanjut Almudaris, bisa diambil oleh murid dengan mengikuti kegiatan ini berupa usaha untuk terus mengasah bakat dengan terus membuat karya dan jika itu terus dilakukan tentu bakat yang dimiliki anak terus terasah dan karya yang dibuat mengalami peningkatan.
“Kami sangat berharap bakat seni yang dimiliki murid dapat berkembang dan kedepannya akan memvasilitasi tempat atau area kreatifitas dalam melukis, berupa dinding pembatas sekolah yang bisa dimanfaatkan murid sebagai wadah menyalurkan bakat dalam bidang seni lukis maupun seni lukis mural,” ungkapnya. (ned)