THR ASN dan Non ASN Dibayarkan 100 Persen, Hendri Arnis Tandatangani Persetujuan Pencairan THR

Walikota Padangpanjang Hendri Arnis bersama Wawako Allex Saputra saat melakukan dialog dengan salah satu stasiun TV Swasta di Sumbar

Padangpanjang, rakyatsumbar.id—Kepastian pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan tenaga non-ASN di Kota Padangpanjang akhirnya terjawab.

Pemerintah kota setempat memastikan pembayaran THR tahun ini diberikan secara penuh 100%. Seluruhnya cair mulai Senin (24/03/2025). Keputusan tersebut mendapat persetujuan dan tandatangan dari Walikota Padangpanjang Hendri Arnis.

Hendri Arnis menyampaikan, lewat kebijakan ini, diharapkan para pegawai dapat lebih tenang dalam menyambut Hari Raya Idulfitri dan memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Dikatakannya, pencairan THR ini adalah bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras para pegawai menjalankan tugasnya.

“Pemerintah daerah berkomitmen untuk selalu memperhatikan kesejahteraan pegawai. Dengan THR 100% ini, kami berharap dapat memberikan kebahagiaan bagi seluruh ASN, PPPK, dan non-ASN, terutama menjelang Hari Raya,” katanya.

Dikatakannya lagi, pencairan penuh THR hendaknya juga dapat mengerakkan perekonomian daerah seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat menjelang Lebaran.

Penggerak Roda Ekonomi

Kebijakan membayar THR 100 persen tersebut, mendapat tanggapan positif dari salah seorang ASN di Kota Padangpanjang. Dimana, pembayaran THR tersebut, bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

“Alhamdulilah, kabar baik ini disambut dengan sangat antusias. Dimana, dengan kondisi yang serba susah saat ini, akhirnya THR kami dibayarkan 100 persen, tentunya ini menjadi kabar gembira disaat akhir buluan ini,” tulis Budiono dalam tulisan di media sosialnya.

Budiono juga menyebutkan, Begitu THR cair, roda ekonomi seolah mendapat dorongan energi ekstra. Uang yang mengalir deras dari kantong ASN dan non ASN langsung menyebar ke pasar, warung, dan usaha kecil menengah (UKM), menghidupkan denyut nadi perekonomian daerah.

“Bayangkan saja, seorang ASN yang biasanya hemat tiba-tiba berubah menjadi Sultan Dadakan. Mereka ramai-ramai membeli kebutuhan Lebaran, dari baju baru hingga bahan makanan.

Pedagang di pasar tradisional pun senyum-senyum sendiri melihat antrean panjang di depan kios mereka,” tulis punggawa di Dinas Kominfo Padangpanjang itu.

Berkah Bagi Pelaku UMKM

Menurutnya, THR ASN bukan sekadar berkah bagi penerimanya, tapi juga bagi pelaku UKM. Menjelang Lebaran, usaha kecil seperti konveksi, kue kering, dan kerajinan tangan mengalami puncak kejayaan.

Budiono juga menuliskan pesan dari seorang pengusaha kue kering di pinggiran kota, pesanannya melonjak hingga 300% saat THR cair. “Kalau THR enggak cair, bisa-bisa saya enggak bisa kasih THR ke karyawan juga,” candanya sambil tertawa.

Tapi, ada yang lebih menarik dari sekadar peningkatan omzet. THR ASN juga berperan sebagai penjaga stabilitas harga. Dengan meningkatnya peredaran uang, permintaan barang dan jasa melonjak.

Namun, alih-alih memicu inflasi, hal ini justru membantu menyeimbangkan pasokan dan permintaan. Pedagang pun berpikir dua kali untuk menaikkan harga secara gegabah, karena mereka tahu, konsumen sekarang punya daya beli yang lebih baik.

Jadi, THR ASN bukan sekadar urusan gaji ke-13. Ia adalah katalisator ekonomi lokal yang mampu menggerakkan roda perekonomian dari level terbawah.

“THR ASN adalah bukti bahwa kebijakan yang tepat bisa menjadi kunci kemakmuran bersama. Siapa sangka, di balik secarik slip gaji, tersimpan potensi besar untuk menggairahkan ekonomi dan menjaga stabilitas harga,” ungkapnya. (ned)