Terima Kunker DPR-RI, Kakanwil Kemenag Sumbar Sampaikan Tiga Apirasi
Padang,rakyatsumbar.id—Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat, menerima kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI bersama Rektor UIN Imam Bonjol Padang, IAIN Bukittinggi dan IAIN Batusangkar, Rabu (08/09/2021) di Rektorat UIN Imam Bonjol Padang.
Turut hadir bersama rombongan DPR RI yang dipimpin Ketua Komisi VIII, Yandri Susanto ini, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI diwakili Direktur Diktis, Suyitno dan Kasubdit Ketenagaan Diktis Mamat Soleh, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah serta Walikota Padang, Hendri Septa dan Ketua DPRD Kota Padangpanjangg Mardiansyah,A.Md.
Pada kesempatan ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, H. Syamsuir menyampaikan beberapa aspirasi kepada tim Komisi VIII. Pertama persiapan belajar tatap muka dimasa pandemi. Sumatera Barat siap melaksanakan pertemuan tatap muka di madrasah dan pondok pesantren.
“Lembaga pendidikan dibawah naungan Kementerian Agama Siap melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka. Pelaksanaan pembelajaran madrasah di Sumatera Barat telah memperhatikan prinsip kesehatan dan keselamatan bagi semua warga madrasah,” ungkap Kakanwil.
Namun lanjut Plt yang juga menjabat Kepala Kantor Kemenag Solok Selatan ini, persiapan belajar tatap muka ini masih terkendala pada masalah vaksin. Dimana sebagian besar siswa belum melakukan vaksinasi.
“Untuk guru sebagian besar mereka sudah melakukan vaksinasi. Kecuali guru yang belum punya rekomendasi dari dokter untuk vaksin karena punya penyakit bawaan. Saat ini Sumatra Barat sudah memasuki PPKM level II, kecuali Kota Padang yang masih level IV,” tutur Kakanwil dihadapan anggota Komisi VIII.
Dikatakan Kakanwil, Sumatera Barat yang berada di wilayah PPKM level 4 wajib melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Guru dan siswa menggunakan fasilitas teknologi seperti e-Leraning, Google Clasroom, Aplikasi WhatsAp, Telegram dan pemanfaatan teknologi lainnya.
“Namun bagi daerah yang tidak memiliki jaringan internet dapat dalam bentuk pemberian tugas kepada peserta didik. Untuk melakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM) harus mendapatkan rekomendasi dari Pemda setempat atau Satgas Covid 19 Daerah,” tukas Kakanwil.
Kedua, lanjut Kakanwil menyampaikan aspirasinya, kelanjutan pembangunan Asrama Haji Padang Pariaman. Sampai saat ini pembangunannya sudah menelan anggaran kurang lebih 160 milyar, namun belum bisa ditempati dan dimanfaatkan untuk penginapan jemaah haji.
“Kami kucuran dana untuk kelanjutan pembangunan agar bisa ditempati jemaah dari Provinsi Bengkulu dan Sumbar. Kita butuh anggaran sekitar Rp200 miliar lagi. Insyaallah tahun 2024 sudah bisa dioperasionalkan,” ungkap Kakanwil dengan penuh harap.
Yang Ketiga, sambung Kakanwil untuk madrasah kita juga membutuhkan anggaran untuk pembangunan maupun rehabilitasi. Karena saat ini minat masyarakat terhadap madrasah cukup tinggi sementara fasilitas yang ada belum bisa menampung animo masyarakat.
“Alhamdulillah, madrasah di Sumatra Barat juga sudah menerima anggaran SBSN untuk pembangunan ruang kelas baru dan asrama siswa. Karena boarding school menjadi program unggulan untuk membentuk karakter siswa madrasah,” terang Syamsuir.
Adapun anggota Komisi VIII yang ikut dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ini diantaranya, H. Jhon Kenedy Azis, Lisda Hendra Joni, Mhd Asli Chaidir, Mohammad Saleh, Syaiful Rasyid, Achmad dan Nasril Bahar. (cr4)