Tekan Inflasi, harus Bisa Kendalikan Harga Cabai dan Telur
Padang, rakyatsumbar.id — Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumbar, Endang Kurnia Saputra, menyarankan, pemerintah provinsi setempat harus mampu mengendalikan harga cabai dan telur untuk mencegah inflasi tinggi.
“Yang perlu kita kendalikan lebih lanjut adalah harga bawang merah dan telur,” kata Endang, usai berbuka puasa bersama wartawan di Padang, Selasa, (2/4).
Ia menyampaikan, perlu mencari alternatif sumber suplai telur dari luar provinsi, sebab harga telur hingga lebaran memang meningkat
“Turunnya (harga telur) nanti setelah lebaran,” ungkap Adang, panggilan akrab Endang Kurnia Saputra.
Sementara itu, Adang menilai harga cabai akan berkisar Rp50 ribu hinhga Rp60 ribu, yang menurun karena sebelumnya Rp102 ribu perkilogram.
“Nah, ini (harga cabai turun) akibat adanya suplai dari Provinsi Yogyakarta, Sleman. Salah satu pemicu inflasi tingginya harga ongkos angkutan udara,” pungkas Adang.
Menurut Adang, Sumbar yang mengalami inflasi sebesar 3,93 persen pada Maret 2024, tidak sesuai perkiraan pihaknya.
“Target maksimum kita (inflasi) 3,5 persen. Tapi bulan Maret inflasi kita lebih tinggi dari target, yakni 3,93 persen,” tuturnya.
Adang mengakhiri, inflasi 3,93 persen tersebut merupakan lampu merah terhadap Provinsi Sumbar, supaya mampu mengendalikan inflasi tersebut.
“Saya yakin ini memicu TPID Sumbar untuk bekerja lebih keras lagi, karena kita (Sumbar) sekarang tertinggi di Sumatera,” pungkas Adang. (byr)