Padangpanjang, rakyatsumbar.id – Aksi pencurian dengan modus pembobolan ATM terjadi di Nagari Batipuh Baruh, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanahdatar. Ironisnya, kasus ini melibatkan hubungan keluarga, di mana seorang adik ED (48) tahun bersama suaminya AN (42), diduga menjadi pelaku yang membobol ATM milik kakak kandungnya sendiri yakni Rosnidar (65).
Peristiwa tersebut dilaporkan Rosnidar ke Polres Padangpanjang tanggal 07 Agustus 2025, sewaktu korban memeriksa dana di rekening dan mengetahui saldo rekeningnya berkurang secara signifikan akibat transaksi penarikan tunai yang tidak dia lakukan.
Berdasarkan laporan tersebut, Tim Macan Merapi Sat Reskrim Polres Padangpanjang segera melakukan penyelidikan.
Kapolres Padangpanjang AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro melalui Kasat Reskrim IPTU Ary Andre Jr, Kamis (14/08/2025) menjelaskan, kronologis pencurian tersebut bahwa kartu ATM korban yang terletak di bawah bantal di dalam kamar korban diambil oleh pelaku ED, tanpa sepengetahuan korban.
“Kemudian pelaku ED bersama suaminya AN mengambil uang di mesin ATM, setelah melancarkan aksinya, pelaku meletakkan kembali kartu ATM tersebut di tempat semula. Hal ini dilakukan berulang kali sehingga korban kaget ketika mengambil uang di ATM saldo korban berkurang sebesar 17 juta rupiah,” ungkapnya.
Kasat Reskrim menambahkan, menurut keterangan dari kedua pelaku, uang hasil pencurian tersebut di pergunakan untuk kehidupan sehari hari sedangkan modusnya melakukan aksinya guna memperkaya diri sendiri.
“Tapi kami masih melakukan pengembangan mendalam, kemana uang tersebut dipergunakan oleh kedua pelaku,” terang Kasat Reskrim.
Dari tangan kedua pelaku, polisi mengamankan barang bukti, berupa kartu ATM atas nama Rosnidar. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pelaku mengaku mengetahui PIN ATM karena kedekatan hubungan keluarga.
“Keduanya kini ditahan di Mapolres Padangpanjang untuk proses hukum lebih lanjut. Pasal yang disangkakan adalah Pasal 367 KUHP tentang pencurian dalam keluarga dengan ancaman 5 tahun penjara,” pungkas Kasat Reskrim.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kerahasiaan data perbankan bahkan kepada orang terdekat, guna menghindari tindak kejahatan serupa terjadi kembali,” pungkas Iptu Ari Andre. (ned)