Tanah Rawa Selenggarakan Lomba Puisi Tentang Payakumbuh, Ilham Yusardi: Karya Terbaik Dibukukan
Payakumbuh, Rakyat Sumbar — Komunitas Tanah Rawa menyelenggarakan Lomba Cipta Puisi Payakumbuh Poetry Festival (PPF) 2020. Lomba puisi skala nasional ini diselenggarakan untuk umum, yang bertema “Tentang Payakumbuh”.
“Karya di kirim dalam format PDF, disertai foto identitas diri seperti KTP atau kartu pelajar, ke email: payakumbuh.poetryfestival@gmail.com. Batas waktu pengiriman 22 Desember 2020. Pengumuman pemenang 30 Desember 2020,” kata Ketua Panitia Lomba Cipta Puisi PPF 2020, Ilham Yusardi, melalui rilisnya yang diterima Rakyat Sumbar, Jumat (4/12) malam.
Ia melanjutkan, lomba puisi bertema “Tentang Payakumbuh” ini pertama kali digelar oleh Komunitas Tanah Rawa. Dewan juri kegiatan ini terdiri dari sastraswan nasional asal Sumatera Barat.
“Tema umumnya Tentang Payakumbuh. Penulis puisi dapat menulis tentang sejarah, seni budaya, wisata, kuliner, atau lainnya, sepanjang mengungapkan sesuatu hal tentang Payakumbuh. Tentu karya yang diterima tidak memuat yang bersifat SARA,” ucap Ilham, alumni SMA PGRI 1 Padang.
Ilham menjelaskan, peserta hanya boleh mengirimkan satu judul puisi. Namun, puisi yang dikirim belum pernah dipublikasikan dan tidak sedang diikutsertakan pada perlombaan lain.
“Format penulisan puisi font Times New Roman 12, spasi 1,5. Nama penulis tidak ditulis pada karya. Tapi, biodata ringkas seperti nama, alamat, dan nomor kontak penulis dibuat pada lembar terpisah,” jelasnya.
Menurut Ilham, lomba cipta puisi ini adalah bentuk kecintaan anggota Komunitas Tanah Rawa terhadap Kota Payakumbuh yang merayakan dirgahayu ke 50 tahun pada Desember 2020
“Hadiah untuk juara satu sebesar Rp3 juta, juara dua Rp2 Juta, dan, juara tiga Rp1 juta. Kami juga bermaksud puisi-puisi terbaik yang masuk akan dibukukan,” ungkap Ilham.
Ia mengakhiri, Komunitas Tanah Rawa merupakan tempat berhimpun penulis dan pegiat sastra di Payakumbuh, seperti, Iyut Fitra, Adri Sandra, Irman Syah, Oldie Putra, Feni Efendi, Yudilfan Habib, Okta Piliang, Ijot Goblin, Putra Blinken, Dallu Awartha , Dellorie Ahada, Okto Muharman, Laura Tifani, Thendra BP, Syukra Kaka, Ubai Dillah Al Anshori, Harnina dan banyak lagi.
“Mereka inilah yang menggagas kegiatan ini. Dengan cara ini kami ingin semua orang menuliskan segala pengalaman atau ingatannya tentang daerah ini. Tentunya melalui puisi,” pungkas Ilham Yusardi. (byr/rel)