Solok Selatan Butuh Manajemen Penanggulangan Bencana
Muara Labuh, rakyatsumbar.id–Kabupaten Solok Selatan termasuk salah satu daerah rawan bencana di Sumatera Barat, untuk mengatasi dan mengantisipasi bencana diperlukan manajemen kebencanaan.
“Penerapan kebijakan dan strategi pengurangan risiko saat bencana guna mencegah risiko bencana baru, serta mengurangi risiko bencana yang ada,” kata Ketua PMI Solok Selatan Dr. Syamsurizaldi S.I.P., SE., MM.
Saat memberikan arahan sekaligus motivasi kepada calon Sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Solok Selatan, Sabtu (16/11/2024).
Dikatakannya, sangat diperlukan kolaborasi semua elemen masyarakat di daerah berjuluk Bumi Sarantau Sasurambi ini, seperti kolaborasi PMI dan pemerintah daerah.
“Saat ini kita melakukan kolaborasi antara BPBD Solok Selatan dan PMI Solok Selatan,” sebutnya.
Untuk Solok Selatan sendiri, lanjutnya, bencana banjir yang paling sering terjadi. Dimana, dari 290 peristiwa bencana yang terjadi sepanjang tahun 2024 ini, banjirlah yang sering terjadi.
“Karena Solok Selatan itu banyak sungai besar dan anak-anak sungai kecil, jika terjadi curah hujan yang tinggi, luapan beberapa sungai akan cepat terjadi,” tutupnya.
Kepala BPBD Solok Selatan Novi Hendrix, ST memaparkan tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di Solok Selatan adalah banjir dan banjir bandang.
Sementara, potensi bencana berupa banjir, banjir bandang, gempa bumi, Karhutla, kekeringan, letusan Gunung Merapi, Likuefaksi dan tanah longsor.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya relawan yang sudah membulatkan tekat untuk bergabung menjadi relawan KSR PMI Solok Selatan ini,” tutup Novi Hendrix. (cr7)