SMAN 1 Padang Kembangkan Literasi Berkelanjutan ke Sekolah Imbas
Padang, rakyatsumbar.id–Sukses di akademik, tidak membuat manajemen SMAN 1 Padang puas begitu saja. Sisi non-akademik tetap menjadi perhatian.
Termasuk memaksimalkan pengembangan literasi sekolah, dikemas dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
“Dasarnya kita sudah punya, tetapi kita ingin lebih mengembangkan. Tidak hanya untuk siswa kami, juga memberikan imbas ke sekolah lain,” kata Kepala SMAN 1 Padang Syamsul Bahri M.Pd.I.
Saat membuka Pelatihan Menulis dan Karya Tulis Ilmiah, di SMAN 1 Padang, Sabtu (23/11/2024).
Pelatihan berlangsung Sabtu dan Minggu (23-24/11), menghadirkan 40 peserta, terdiri dari siswa SMAN 1 Padang serta sekolah imbas, yakni siswa SMAN 2 Padang hingga SMAN 10 Padang. Menghadirkan dua narasumber.
Firdaus Abie, wartawan utama yang juga motivator dan intruktur menulis. Ia memberikan materi terkait menulis jurnalistik, meliputi menulis berita dan menulis opini.
Seharian materi bersama Firdaus, peserta tak hanya diberikan materi, tetapi juga dipandu praktek wawancara dan mengali informasi untuk diberitakan, kemudian menulis berita serta evaluasi berita tersebut.
Terkait opini, dipandu sejak menemukan ide hingga struktur tulisan, bagaimana menulisnya termasuk memberikan evaluasi terhadap tulisan tersebut.
Nana Fauza Azima M.Pd, dosen Universitas Negeri Padang, yang juga seorang penulis, memberikan materi tentang Karya Ilmiah Remaja (KIR). Meliputi konsep penulisan KIR, praktek penelitian hingga penulisannya.
Kata Kepala SMAN 1 Padang Syamsul Bahri M.Pd, pelatihan ditujukan agar siswa SMAN 1 Padang mau pun sekolah imbas memiliki kecakapan khusus, terutama dibidang kepenulisan.
Kelak mereka diharapkan menjadi agen pengembangan literasi di lingkungan masing-masing, sekaligus berharap akan bermunculan penulis-penulis muda di SMAN 1 Padang mau pun sekolah imbas.
Dunia kepenulisan, kata Syamsul Bahri sangat berhubungan erat antara membaca dan menulis. Keduanya akan seiring sejalan, sehingga siswanya akan memiliki juga konsentrasi membaca dan memahami bacaan yang dibacanya secara baik.
Syamsul Bahri sangat mengapresiasi materi yang diberikan kedua narasumber, mayoritas dalam bentuk praktek diikuti evaluasi bersama. Setiap peserta “diwajibkan” memberikan koreksian terhadap naskah yang ditulis peserta lain di bawah bimbingan narasumber.
Hal menarik lainnya yang lahir dari pelatihan tersebut, kedua narasumber akan tetap mendampingi peserta setelah pelatihan.
Dibawah bimbinangan Pembina Bidang KIR Saintek Asriyanti, S.Pd, M.Si, Pembina Bidang KIR Soshum Eldesra, S.Pd, M.Pd, dan Pembina GLS Febrina Marta, S.Pd, dibuatkan grup WA khusus.
Seluruh peserta, ketiga Pembina, Kepala SMAN 1 Padang dan kedua narasumber, bergabung dalam satu grup. Proses pembelajaran lanjutan dilaksanakan di grup.
“Kita harus manfaatkan kesempatan ini karena kedua narasumber bersedia membimbing dalam rentang waktu yang panjang,” kata Syamsul Bahri.
Perhatian sang Kepsek, Syamsul Bahri terhadap pengembangan literasi, sebenarnya tidak hanya saat memimpin SMAN 1 Padang. Hal yang sama sudah dilakukan saat memimpin SMAN 2 Padang. Di bawah bimbingannya, sekolah ini juga rutin menerbitkan majalah sekolah.
Jauh waktu kebelakang, sebelum dikenalnya Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Syamsul Bahri sebenarnya sudah memberikan perhatian terhadap pengembangan literasi sekolah tersebut.
Ketika masih bertugas di Kabupaten Pesisir Selatan, dirinya memberikan perhatian penuh terhadap literasi.
Ia menuntun siswanya untuk selalu fokus dan berlatih, sehingga ada siswanya yang menjadi jurnalis pelajar.
“Ya, kami dari sekolah kampung di Pesisir Selatan, tetapi siswa kami menjadi jurnalis pelajar di sekolah koran terbitan Padang,” katanya mengenang. (*)