Padangpanjang, rakyatsumbar.id–Wali Kota Padangpanjang Hendri Arnis mengajak seluruh unsur adat untuk menjaga kekompakan di tiga nagari sebagai syarat utama kemajuan Kota Padangpanjang.
Hal itu disampaikannya saat bersilaturahmi dengan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lareh Nan Panjang di Balairung KAN, Minggu (07/09/2025).
“Mari kita bersama-sama membangun kota ini. Kalau tiga nagari tidak bersatu, siapapun wali kotanya, kota ini akan sulit berkembang. Dulu leluhur kita telah berjuang, sekarang giliran kita generasi penerus untuk melanjutkannya. Kami tidak ingin nanti meninggalkan kesan buruk bahwa selama menjabat tidak ada yang dibangun,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Hendri Arnis memaparkan capaian hampir tujuh bulan masa kepemimpinannya. Sejumlah langkah yang telah dilakukan antara lain efisiensi anggaran, penyediaan angkot gratis, penerapan sistem one way, pengembangan pasar kuliner baru serta penyelesaian kelebihan biaya sebesar Rp21 miliar.
Hendri juga menguraikan rencana besar pemanfaatan lahan erpak seluas 30 hektare di kawasan Sungai Andok. Sebanyak delapan hektare akan digunakan untuk pembangunan Sekolah Rakyat dari tingkat SD hingga SMA, sesuai program prioritas Presiden Prabowo di bidang pendidikan.
Lahan lainnya akan dikembangkan untuk kawasan pertanian terpadu, perumahan layak huni dan sirkuit motor sebagai upaya mengurangi balap liar sekaligus mendatangkan wisatawan.
“Alhamdulillah, sedikit demi sedikit kita berbenah. Semua ini tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat dan Ninik Mamak,” ucap Hendri.
Selain itu, Pemko juga merencanakan pembangunan kampus di kawasan erpak. Sementara sekitar 10 hektare hutan lindung di belakangnya akan dimanfaatkan TNI AD. Dengan begitu, lahan milik TNI di pusat kota bisa dialihfungsikan untuk pembangunan Pemko.
“Tanah itu ada sebagian yang mengatakan merupakan tanah ulayat sehingga prosesnya agak tertunda. Kita berharap dengan kehadiran kita semua dapat berkolaborasi untuk mewujudkan pembangunan,” sebutnya.
Dalam forum itu, Hendri turut menyinggung persoalan tapal batas, dimana tiga RT (10, 11, dan 13 Ekor Lubuk) masuk wilayah Kabupaten Tanahdatar berdasarkan kesepakatan kepala daerah sebelumnya.
“Visi misi kita sekarang fokus pada revisi RT/RW. Setelah itu selesai, barulah persoalan yang tertunda ini akan kita selesaikan,” sebutnya.
Ketua KAN Lareh Nan Panjang, Angku Datuak Sinaro Sati menyatakan dukungan penuh terhadap program Pemko.
“Kami siap men-support kebijakan yang membawa kemajuan kota, apalagi untuk pendidikan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Penasehat KAN, Angku Datuak Endah Nan Kuniang juga menekankan pentingnya kebersamaan. “Harapannya semua rencana besar ini bisa terwujud dengan gotong royong dan komunikasi yang baik,” ucapnya.
Pertemuan ini turut dihadiri Wakil Wali Kota, Allex Saputra, Wakapolres, AKBP Eridal, Sekdako, Sonny Budaya Putra, para kepala OPD, camat dan lurah serta tokoh masyarakat. (ned)