Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Bagi pengendara yang biasa melewati ruas jalan Padang-Bukittinggi, via Nagari Parit Malintang tentu sudah tidak asing dengan pemandangan banyaknya pedagang manggis yang banyak ditemukan menjajakan dagangannya di pinggir-pinggir jalan, khususnya di sekitar ruas jalan Provinsi di Nagari Parit Malintang, Kecamatan Enam Lingkung.
Hanya saja mungkin tidak banyak diantara kita yang mengetahui, jika buah manggis yang banyak dijajakan di daerah ini ternyata telah lama menembus pasar internasional, khususnya dipasarkan ke negara Taiwan.
Memang selain dikenal sebagai lokasi Ibukota Kabupaten atau IKK, di Nagari Paritmalintang selama ini cukup banyak ditemukan pedagang manggis. Baik yang menjual buah manggis hasil kebun sendiri ataupun buah manggis yang dibeli dari warga lainnya.
Salah satunya seperti dilakoni oleh Mak Apuak, begitu panggilan akrabnya, seorang pedagang sekaligus agen manggis di Nagari Paritmalintang.
Lika liku perjalanan Mak Apuak sebagai agen atau pedagang manggis memang boleh dikatakan sudah terbilang lama. Dimulai dari usaha yang dirintis oleh kedua orangtuanya.
“Jadi untuk saat ini saya yang melanjutkan usaha yang diwariskan oleh orang tua saya tersebut,” terang Mak Apuak menceritakan asal muka pengalamannya menjadi pedagang manggis.
Berbeda dengan kondisi sebelumnya, kini buah Manggis yang dikumpulkannya dari petani Manggis memang tidak sebanyak dulu lagi. Hal itu menurutnya mengingat telah semakin banyaknya pedagang pengumpul yang menjadi kompetitornya.
“Kalau dulu saya bahkan bisa membeli buah Manggis berton-ton, namun seiring perjalanan waktu kini paling banyak sekitar 500 s-d 600 kiloan, begitu kira-kira,” ungkapnya.
Menurutnya, buah Manggis yang dibelinya dari para petani Manggis yang banyak ditemukan di Nagari Paritmalintang dan daerah sekitarnya itu, ada yang dijual secara eceran atau dijual di pinggir jalan, disamping ada pula yang dipasarkan ke luar daerah.
Bahkan ada yang dipasarkan hingga ke luar negeri, seperti dipasarkan ke negara Taiwan melalui perwakilan dagang mereka yang ada di Kota Bukittinggi.
“Kalau untuk pasaran luar negeri itu harganya memang terbilang bagus, bahkan bisa-bisa berkisar Rp.60 s-d 70 ribu rupiah. Namun jenisnya tentu saja buah manggis yang terbaik atau super,” terangnya
Warga Taiwan Minati Buah Manggis
Ditanya kemungkinan kegunaan buah Manggis yang dipasarkan hingga ke negara Taiwan tersebut, Mak Apuak menyebutkan kemungkinannya untuk keperluan konsumsi saja, karena kabarnya masyarakat di sana sangat menggemari buah Manggis.
Adapun buah Manggis yang dibeli atau dikumpulkan Mak Apuak tidak hanya berasal dari sekitar Nagari Paritmalintang saja, namun juga dari dari nagari lainnya di sekitar Kabupaten Padangpariaman serta beberapa daerah lainnya di Provinsi Sumatera Barat.
Diakuinya, hasil dari pedagang pengumpul yang dilakoninya itu memang cukup lumayan penambah pemasukan ekonomi bagi keluarganya. Hanya saja Mak Apuak sendiri tidak mau merinci secara detil hasil yang diperolehnya dari profesinya sebagai agen manggis tersebut.
Menang selain memasarkan secara langsung buah Manggis ke negara luar, Mak Apuak mengaku masih menyempatkan menjual sebagian buah manggis itu di depan rukonya, di pinggir jalan provinsi Padang-Bukittinggi.
“Kalau dibandingkan hasilnya dengan memasarkan ke negara Taiwan, tentu hasilnya jauh lebih bagus dari pada menjual secara eceran di pinggir jalan seperti ini, namun untuk mengirim ke luar tentu ada waktu dan jenis tertentu, makanya sebagiannya saya jual untuk kebutuhan para pengguna jalan yang biasa melintas di jalan. Provinsi ini,” imbuhnya.
Masyarakat Banyak Budidayakan Buah Manggis
Di pihak lain, Mak Apuak mengakui jika di Nagari Paritmalintang selama ini cukup banyak ditemukan petani yang membudidayakan tanaman Manggis. Bahkan saat musim panennya terkadang bisa mencapai berton-ton.
“Karena membudidayakan tanaman manggis ini sebenarnya tidaklah begitu sulit. Asalkan telaten merawat dan memupuknya biasanya dalam usia 4 tahun itu sudah mulai berbuah,” terangnya setengah berpromosi.
Mungkin diantara pembaca ada yang merasa penasaran, silakan saja mampir ke kedai Mak Apuak. Karena, soal harga jelas tidak terlalu berat dengan isi dompet kita. (Yurisman Malalak)