rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Sekeluarga Keracunan Susu Kemasan, BPOM Sarankan Korban Melapor

Sekeluarga Keracunan Susu Kemasan, BPOM Sarankan Korban Melapor

ekeluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak. Harus dilarikan ke klinik Pratama Delima Medika yang berada di Adinegoro Kayu Kalek, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Padang, rakyatsumbar.id—Sekeluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua orang anak. Harus dilarikan ke klinik Pratama Delima Medika yang berada di Adinegoro Kayu Kalek, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Hal ini dikarenakan di duga keracunan setelah mengkonsumsi susu cair kemasan produk Frisian Flag yang dibeli di Grand Citra, Adinegoro, Lubukbuaya, Kota Padang.

Satu keluarga yang diduga keracunan tersebut adalah Andre (33) ayah, Silmi (29) dan dua orang anaknya khodijah (3,5), Ibrahim  yang masih berusia 1 tahun.

Zul Asri (55) mertua dari Andre menjelaskan, awalnya, anaknya dan dua orang cucunya keracunan setelah mengkonsumsi susu cair kemasan produk Frisian Flag.

Untuk memastikan keracunan bersumber dari produk susu yang di beli, menantunya pun meminum susu tersebut.

“Setelah mencoba meminum susu dari produk Frisian Flag untuk memastikan penyebab keracunan pada Senin tanggal 2 September 2024, menantu saya pun merasa mual – mual dan muntah seperti yang dirasakan anak dan cucu saya. Karena tidak mengkonsumsi banyak, menantu saya tidak separah anak dan cucu saya,” ucap Zul Asri yang merupakan Guru PJOK SDN 27, Anak Air, Koto Tangah ini, saat ditemui di rumahnya, Selasa (03/09/2024).

Andre (33), menantu Zul Asri yang juga keracunan manambahkan, dirinya berserta keluarganya langsung berobat ke Klinik Pratama Delima Medika untuk mendapatkan pertolongan.

“Kami masuk ke Klinik pada siang hari, setelah mendapat penanganan medis, kami di perbolehkan pulang pada pukul 23.00,” jelasnya.

Awak media pun mendatangi mencari informasi dari Elly Vambo Pimpinan klinik Pratama Delima Medika yang berada di Adinegoro Kayu Kalek, tetapi tidak mau berkomentar, walau awak media telah mengirim pesan.

Belum Kedaluarsa

Kepala Toko Grand Citra, Adinegoro, Lubuk Buaya, Padang Rita Wahyuni saat ditemui di rumah korban yang diduga keracunan menjelaskan, Grand Citra merupakan toko yang hanya memasarkan produk tersebut.

“Kita mengetahui ada yang keracunan setelah mendapati informasi dari konsumen. Kita langsung meneruskan informasi ini ke distributor produk ini agar di tindaklanjuti,” jelasnya.

Lebih lanjut, produk susu cair kemasan produk Frisian Flag dibeli konsumen pada 2 September 2024 dalam keadaan tidak kedaluarsa dan dalam keadaan kemasan baik.

“Produk tersebut baru masuk toko pada 31 Agustus 2024 yang lalu. Masa kadaluarsanya saja hingga April 2025. Oleh karena itu, kita mengikut sertakan perwakilan PT. Rezeki Damai Abadi selaku distributor susu cair kemasan produk Frisian Flag,” jelasnya.

Baru Pertama Terjadi

Perwakilan PT. Rezeki Damai Abadi selaku distributor susu cair kemasan produk Frisian Flag Nora Dwi Putri menambahkan, kasus seperti ini baru pertama kali terjadi.

“Kita akan pelajari kasus ini, dan kita akan melakukan pertemuan dengan pihak Grand Citra, Adinegoro, Lubuk Buaya, Padang untuk mempelajarinya,” tutupnya.

Terpisah, Sales Area Padang dari produk Frisian Flag Dani Kurniawan memaparkan, pihaknya pada saat ini berupaya meminta sample produk yang di duga membuat satu keluarga keracunan.

“Kita pada saat ini, mencoba meminta sample produk yang di duga membuat pelanggan kami keracunan untuk di kirim ke Jakarta. Selain itu, sebelum barang masuk ke supermarket kita sudah periksa lagi apakah fisik barang dalam keadaan bagus,” jelasnya.

Sarankan Korban Melapor

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Drs. Abdul Rahim, Apt., M.Si. menyarankan, pihak keluarga harus melaporkan dugaan keracunan ini ke Puskesmas terdekat.

“Keluarga pasien harus melaporkan ke Puskesmas agar turun tim Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk melihat produknya. Kalau BBPOM hanyalah menguji, apakah produk tersebut penyebab keracunan atau tidak. Apalagi produk tersebut belum kadaluarsa dan kemasannya masih baik,” tutupnya. (edg)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *