KUDUS, Rakyat Sumbar— Sejarah baru dunia olahraga Indonesia resmi tercipta. Untuk pertama kalinya, Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 digelar di GOR Kaliputu Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (11/10/2025). Ajang ini mempertemukan 2.656 atlet dari 10 cabang olahraga bela diri, menjadikannya momentum penting bagi pembinaan dan kebangkitan prestasi atlet nasional.
Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman dalam sambutannya menegaskan bahwa ajang ini merupakan terobosan penting dalam sistem kompetisi nasional. Ia menyoroti kontribusi besar cabor bela diri dalam perolehan medali Indonesia di berbagai ajang internasional seperti SEA Games.
“Selama ini, sekitar 30 persen medali Indonesia di ajang internasional berasal dari cabang olahraga bela diri. Karena itu, lahirnya PON Bela Diri menjadi langkah strategis agar atlet kita memiliki ruang kompetisi yang lebih sering dan berkualitas,” ujar Marciano.
Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah berperan dalam menyukseskan penyelenggaraan PON Bela Diri perdana ini. Pembukaan berlangsung meriah dengan penyerahan bendera PON Bela Diri dari Marciano Norman kepada dua aktor silat Hollywood asal Indonesia, Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman, yang juga menjadi brand ambassador ajang ini.
Sebanyak 10 cabang olahraga dipertandingkan, yakni karate, tarung derajat, jujitsu, pencak silat, taekwondo, gulat, judo, sambo, wushu, dan shorinji kempo. Ajang ini akan menjadi wadah pembuktian para atlet bela diri terbaik dari seluruh provinsi, termasuk Sumatera Barat (Sumbar).
Ketua KONI Sumbar Hamdanus yang turut hadir dalam pembukaan menyampaikan apresiasi dan semangat optimistis terhadap pelaksanaan PON Bela Diri 2025.
“KONI Sumbar memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif KONI Pusat menggelar PON Bela Diri ini. Ini bukan sekadar kompetisi, tapi tonggak sejarah baru bagi pembinaan atlet bela diri nasional,” ujar Hamdanus.
Menurutnya, Sumatera Barat mengirimkan atlet terbaik di beberapa cabor bela diri yang selama ini menjadi andalan provinsi tersebut. Ia optimistis tim Sumbar dapat berbicara banyak dan memberikan hasil terbaik bagi daerah.
“Kita membawa semangat juang dan filosofi sati basandi surau, kuat basandi latihan. Anak-anak Sumbar datang ke Kudus bukan sekadar bertanding, tapi berjuang untuk kehormatan daerah dan bangsa. Saya yakin mereka bisa tampil gemilang,” tegas Hamdanus penuh keyakinan.
Hamdanus juga menilai bahwa penyelenggaraan PON Bela Diri akan menjadi laboratorium prestasi yang sangat berharga bagi Indonesia dalam mencetak atlet tangguh dan berkarakter.
“Dengan kompetisi seperti ini, kita tidak hanya melahirkan juara di arena, tapi juga membangun etos juang, disiplin, dan sportivitas yang menjadi fondasi bela diri sejati,” tambahnya.
PON Bela Diri 2025 direncanakan menjadi agenda dua tahunan di luar PON reguler, sebagai bentuk komitmen KONI Pusat memperluas kesempatan atlet untuk berkompetisi. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Djarum Foundation sebagai mitra penyelenggara, ajang ini diharapkan menjadi tonggak kebangkitan bela diri Indonesia menuju prestasi dunia.(*)