Rudi Kristiawan Ingin Ubah Imej Seram Penjara dan Dirikan Ponpes Mini
Meski baru menjabat satu setengah bulan sebagai Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Padangpanjang, tetapi Rudi Kristiawan,A.Md,SH,MH hampir setiap hari melakukan inovasi. Bahkan, di mata bawahan, dirinya diibaratkan membangunkan orang tidur, lalu disuruh berlari.
“Maaf telat, saya baru selesai rapat,” sapa Rudi Kristiawan, ketika disambut General Manager Harian Umum Rakyat Sumbar Firdaus Abie, Redpel Jon Kenedi, Arief Kamil dan Koordinator Liputan Muharman ketika menyambangi Rumah Rakyat Sumbar, di jalan Kamang nomor 19 Kelurahan Jati Padang, Selasa (23/02/2021).
Diawali perkenalan singkat, mulai bercerita tentang awal dirinya diamanahkan bertugas di Kota Padangpanjang tanggal 6 Januari silam. Dimana, dirinya harus dihadapkan persoalan banyaknya kegiatan pembinaan yang tidak jalan, karena pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Sewaktu bertugas di Lapas Kediri dan beberapa lapas lainnya di Jawa, saya banyak bergerak di bidang pembinaan. Ini yang saya terapkan di Rutan Padangpanjang, awalnya memang berat, tetapi perlahan semuanya mulai terbiasa,” sebut alumnus AKIP 43 itu.
Bahkan, dari pengakuan sejumlah bawahannya di Rutan Padangpanjang, Rudi diibaratkan membangunan orang tidur, lalu disuruh berlari. Tanpa harus mandi atau gosok gigi lebih dulu.
“Setelah hampir 8 bulan vakum, tidak ada kegiatan pembinaan berupa olahraga maupun pembinaan rohani. Tiba-tiba seluruh warga binaan saya ajak untuk mengikuti shalat berjemaah, pengajian rutin dan senam setiap Sabtu. Tidak hanya warga binaan, tetapi juga seluruh staf dan ibu-ibu Dharmawanita,” urainya.
Selain pembinaan mental dan fisik, Rudi juga merombak sejumlah fasilitas ruangan yang dimiliki Rutan Padangpanjang, seperti aula yang dibuat seperti ruang pertemuan hotel berbintang, pengecatan lantai taman, pemasangan kawat berduri, pembangunan ruangan yang akan dijadikan pondok pesantren (Ponpes) mini.
“Ponpes mini ini, kita bekerja sama dengan Kauman Muhammadiyah Padangpanjang dengan mendatangkan ustad mengajar mengaji dari Senin hingga Kamis. Apalagi, Padangpanjang dikenal dengan julukan Kota Serambi Mekah dan rata-rata warga binaan beragama Islam,” jelasnya.
Kedepan, lanjut Rudi, dirinya ingin merubah imej dari penjara sebagai tempat mengurung mereka yang divonis bersalah. Tetapi, bagaimana memberdayakan mereka yang sedang menjalani hukuman dilatih beraneka ketrampilan, seperti bertukang, berkebun dan memasak serta mendalami ilmu agama. Sehingga, nanti setelah kembali ke masyarakat, mereka bisa beradaptasi dan tidak tergoda untuk berbuat melanggar hukum lagi.
Selain itu, Rudi juga merangkul tokoh masyarakat di sekitar rutan, untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat di sekitar, dengan membuka program wisata penjara. Dimana, kelompok-kelompok pemuda akan diajak mengunjungi penjara dan mendengarkan motivasi dari warga binaan yang sedang menjalani masa hukuman.
“Alhamdulilah, program ini mendapat dukungan dari Walikota, ketua DPRD, pengurus masjid dan tokoh masyarakat. Kita juga mohon dukungan dari rekan-rekan media untuk menyuarakan program-program yang kita laksanakan ini, agar masyarakat juga mengetahui apa yang kita laksanakan di Rutan Padangpanjang,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Rudi juga menyampaikan niatnya, untuk melakukan launching Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Bersih Birokrasi dan Melayani yang akan dilakukan pada Kamis (25/2) lusa dan penandatangan kerjasama publikasi dan pengawasan dengan Harian Umum Rakyat Sumbar.
Sementara itu, General Manager yang juga Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Umum Rakyat Sumbar Firdaus Abie menyambut baik niat dari mantan Kasubsi Bimkemaswat Lapas Klas IIA Sidoarjo itu, yang ingin menjadikan media sebagai partner pengawasan dan pembinaan di lingkungan Rutan Padangpanjang.
“Selama ini, imej rutan itu terkesan tertutup dari dunia luar. Oke lah, kegiatan disana tertutup, tetapi petugas-petugas disana jangan sampai tertutup juga, apalagi dengan media. Masyarakat juga butuh informasi seputar kegiatan di lembaga pemasyarakatan,” sebut Firdaus.
Firdaus juga sempat menceritakan pengalamannya ketika membezuk salah seorang rekannya yang sedang menjalani hukumannya, sekitar tiga tahun lalu. Malahan, selama bertugas sebagai wartawan, Firdaus tidak pernah ingat nama-nama Kepala Lapas di Kota Padang, karena tidak ada kedekatan secara emosional.
“Mudah-mudahan, dengan adanya gebrakan yang dilakukan ini. Bisa mengubah imej penjara yang masih dianggap angker oleh sebagian masyarakat, apalagi juga akan dibuka ponpes mini di Rutan dan ini termasuk gebrakan luar biasa. Saya sarankan, nanti juga dilaksanakan wisuda tahfiz terhadap warga binaan yang hafalannya mencapai satu, dua bahkan tiga puluh juz,” usul penulis cerpen Indak Talok Kanai Ati itu. (isran)
When products are grouped in a table or list, the order in which they are initially sorted may be influenced by a range of factors including price, fees and discounts; commercial partnerships; product features; and brand popularity. where to buy cialis in malaysia We provide tools so you can sort and filter these lists to highlight features that matter to you.