Relawan PMI Dibekali Manajemen Penanggulangan Bencana
Muara Labuh, rakyatsumbar.id–Manajemen risiko bencana adalah penerapan kebijakan dan strategi pengurangan risiko bencana untuk mencegah risiko bencana baru.
Selain itu, mengurangi risiko bencana yang ada, dan mengelola risiko sisa, yang berkontribusi pada penguatan ketahanan dan pengurangan kerugian akibat bencana.
Kepala BPBD Solok Selatan Novi Hendrix,ST memaparkan tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di kabupaten Solok Selatan ini cukup tinggi diantara Banjir Bandang.
“Karena di Solok Selatan banyak sungai, kejadian bencana sepanjang tahun 2024 sudah terjadi bencana sebanyak 290 peristiwa,” ujar Novi Hendrix saat memberikan materi dihadapan para peserta pelatihan KSR PMI kabupaten Solok Selatan, Sabtu (16/11/2024).
Dijelaskannya, tingkat risiko Bencana kabupaten Solok Selatan RPB 2025-2029. Diantaranya banjir, banjir bandang, cuaca ekstrim, gempa bumi, Karhutla, letusan Gunung Merapi, Likuefaksi dan tanah longsor.
Adapun manajemen bencana meliputi beberapa aspek perencanaan, penanggulangan, hingga tindakan pasca bencana manajemen bencana, pencegahan, mitigasi tahap tanggap darurat.
“Dalam menanggulangi bencana di perlukan kolaborasi semua pihak, termasuk dengan PMI,” jelasnya.
Pada kegiatan tersebut, juga hadir Ketua PMI Solok Selatan Dr Syamsurizaldi, Kalaksa BPBD Solok Selatan Novi Hendrix beserta staf, pemateri dari PMI Sumatera Barat. (cr7)