Padangpariaman, rakyatsumbar.id—Profesi apapun jika ditekuni dengan serius tentunya akan mampu memberikan hasil yang menggembirakan. Bahkan bisa saja hasilnya tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk menghidupi ekonomi keluarga namun juga bisa membiayai keperluan sekolah anak.
Seperti diakui Raffani (65), salah seorang pedagang cabai keliling yang mengaku sering berjualan dengan sistim belok dari satu pasar ke pasar yang lainnya di sekitar daerah Padangpariaman.
Dimana, berkat ketekunannya dan kesetiannya melakoni profesinya sebagai pedagang keliling, belakangan dia bahkan mampu menguliahkan anaknya.
Bahkan ini salah seorang anaknya telah resmi bergelar sarjana,tamatan salah satu perguruan tinggi Islam di Kota Bukittinggi.
“Alhamdulillah berkat usaha seperti ini, selain bisa menghidupi ekonomi rumah tangga atau membiaya kebutuhan belanja harian anak-anak, juga berkat hasil berdagang keliling seperti ini saya juga telah berhasil mengantarkan salah seorang anak saya menyandang gelar sarjana, tentu saya sangat senang karenanya,” terang Raffani, ditemui disela-sela kesibukannya melayani pembeli di salah satu pasar tradisional yang ada di Kabupaten Padangpariaman.
Banyak Suka Duka
Diakuinya, melakoni profesi sebagai pedagang cabai keliling tentunya banyak ditemukan pengalaman suka dan dukanya. Karena tidak jarang, adakalanya hasil yang didapatkan sangat menguntungkan, namun juga adakalanya jauh panggang dari api atau jauh dari harapan.
“Tapi bagi pedagang keliling seperti saya, kondisi itu tentu sudah lumrah terjadi, yang terpenting kita tidak boleh menyerah atau patah semangat, karena bukankah uruzan rezeki sudah ada yang mengaturnya, yaitu Allah,SWT,” terangnya setengah berfilosofi.
Dengan prinsip itulah dirinya mengaku bisa bertahan puluhan tahun melakoni profesi sebagai pedagang cabe keliling. Bahkan bisa dikatakan, nyaris semua pasar tradisional di Padangpariaman sudah pernah diinjaknya, tentunya dengan menjajakan dagangannya kepada para pelanggan setianya.
Raffani juga menyebutkan, apapun bentuk usaha yang dijalankan, asalkan ditekuni dengan baik dan serius tentu lambat laun akan bisa mendatangkan hasil yang diharapkan. Meski dalam perjalanannya tidak jarang dihadapkan pada berbagai gelombang atau adanya proses pasang naik ataupun pasang surut.
Kini, di usianya yang terlihat semakin renta, Raffani mengaku tetap setia dengan profesinya sebagai pedagang keliling, sekalipun pihaknya menyadari prospek atau pendapatannya sebagai pedagang keliling sudah sangat jauh berbeda dengan beberapa puluh tahun yang lalu.
“Kalau sekarang harus diakui jika hasil yang didapat tidak lagi seperti beberapa puluhan tahun lalu. Tapi paling tidak cukuplah untuk belanja harian itu sudah mendingan dari pada kita hanya duduk-duduk tidak menentu di rumah,” terangnya.
Hal lain yang memotivasi dirinya tetap bertahan melakoni profesi pedagang keliling, seperti diketahui sebagai pedagang tentunya pergaulannya bisa lebih luas karena setiap harinya dia bisa bersilaturrahmi dan bergaul dengan beragam model manusia yang berasal dari latar belakang dan profesi yang berbeda. Dengan begitu pergaulannya tentunya jadi lebih luas daripada hanya duduk menua atau sekadar duduk manis di rumah.
Hasilnya Sangat Menjanjikan
Kepada koran ini Raffani juga menceritakan bahwa hasil dan keuntungan dari berdagang keliling pada beberapa puluh tahun yang lalu, tepatnya pada era tahun 70 s-d 80 an, itu bisa dikatakan hasilnya terbilang sangat menjanjikan.
Buktinya dari hasil berdagang keiling ketika itu dia bahkan bisa memagang atau menyewa lahan orang lain dengan nominal sejumlah gram emas. Demikian pula untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan membiayai pendidikan anak-anaknya.
“Tapi kalau sekarang tentunya tidak lagi seperti itu, apalagi seperti kita ketahui ekonomi dan daya beli masyarakat kita hari ini juga jauh turun di banding beberapa puluh tahun lalu,” terangnya.
Kini, di sela-sela kesibukannya sebagai pedagang keliling dia tak urung berdoa dan berharap agar nasib anak-anaknya bisa lebih baik dari dirinya.
“Ya kebetulan satu dari tiga orang anak saya baru saja tamat sarjana, namun sampai saat ini masih belum dapat pekerjaan. Semoga nantinya ada peluang untuk anak saya, sehingga diapun bekerja sekaligus nantinya bisa memperoleh penghasilan sendiri dari hasilnya bekerja,” terangnya. (yurisman malalak)