RA-Nasta Menang Polling Lagi, Jubir: Sinyal Kuat Menang Pilkada
Juru bicara (jubir) muda RA-Nasta, Vega Handayani.
Pessel, rakyatsumbar.id – Calon Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Rusma Yul Anwar-Nasta Oktavian (RA-Nasta), kembali menang polling pilkada di Instagram akun publik. Kali ini mereka menang polling di akun Info.minang (826 ribu pengikut).
Dalam polling itu RA-Nasta mendapatkan 72 persen suara, sedangkan Hendrajoni-Risnaldi memperoleh 28 persen suara. Hingga berita ini dibuat, polling tersebut diikuti 3.404 responden.
Perolehan suara RA-Nasta dalam polling di info.minang jauh melampaui polling di akun pesisir.selatan (68,8 ribu pengikut) beberapa waktu yang lalu. Di akun tersebut RA-Nasta meraih 54 persen suara, sementara Hendrajoni-Risnaldi meraup 40 persen suara, sedangkan 6 persen lainnya tidak memilih salah satu dari kedua pasang calon tersebut. Polling itu diikuti 2.757 responden.
Juru bicara (jubir) muda RA-Nasta, Vega Handayani, mengatakan bahwa kemenangan RA-Nasta dalam dua polling di akun Instagram yang memiliki banyak pengikut itu merupakan sinyal kuat pasangan tersebut menang pilkada karena masyarakat ingin Rusma Yul Anwar kembali memimpin, kali ini bersama anak muda. Menurutnya, masyarakat Pessel menginginkan kembali Rusma karena merasakan secara nyata kinerjanya.
Menurut Vega lagi, hasil polling tersebut membantah hasil survei sebuah lembaga survei beberapa bulan yang lalu yang menyebut bahwa elektabilitas Hendrajoni di atas 70 persen, sedangkan Rusma Yul Anwar hanya di atas 20 persen. Ia menilai hasil survei itu tidak masuk akal karena Rusma merupakan calon bupati petahana (incumbent).
“Elektabilitas petahana biasanya di atas 60 persen. Tidak ada peristiwa besar yang membuat elektabilitas Pak An terjun ke angka 20 persen. Jadi, hasil survei beberapa bulan yang lalu itu tidak masuk akal dan mudah dibantah,” tuturnya, Rabu (2/10/2024).
Vega menyebut bahwa hasil polling di media sosial memang bukan hasil resmi perolehan suara pilkada. Namun, menurutnya, hasil polling di media sosial tidak bisa diabaikan dan dianggap angin lalu karena diikuti oleh masyarakat, bukan mesin.
“Harusnya hasil polling di media sosial menjadi bahan evaluasi bagi pihak yang mendapatkan suara yang rendah. Berdasarkan hasil polling itu, mereka bisa menyusun strategi untuk meningkatkan elektabilitas. Harusnya begitu, bukan malah marah-marah dan menghibur diri dengan mengatakan bahwa hasil polling itu tidak benar,” ucapnya.
Vega menambahkan bahwa kemenangan RA-Nasta di dua polling di Instagram akun publik tersebut merupakan bahwa keduanya disenangi dan diinginkan masyarakat, terutama kaum muda, untuk memimpin Pessel. Ia menyebut kaum muda karena memang pada kenyataannya mayoritas pengguna Instagram di Pessel merupakan kaum muda, yaitu generasi milenial dan gen Z.
“Satu-satunya peserta Pilkada Pessel yang benar-benar muda ialah Bang Nasta. Jadi, wajar anak muda Pessel ingin pemimpinnya dari kalangan muda agar komunikasi mereka nyambung,” katanya. (ri)