Program Penanganan Covid-19 Kelurahan Tanah Hitam, Sediakan Rumah Sehat dan Pasien Positif Dipantau Dua Kali Sehari
Berbatasan lansung dengan kawasan Pasar Padangpanjang, menjadikan Kelurahan Tanah Hitam sebagai daerah yang cukup rawan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Tetapi, Lurah Tanah Hitam Wetriko B, S.Sos punya cara sendiri dalam penanganan virus yang telah menyebabkan pandemi internasional itu.
Meskipun cuaca Kota Padangpanjang cukup terik, tetapi di Kelurahan Tanah Hitam hampir setiap saat angin bertiup kencang. Maklum, kelurahan itu berada di kawasan Bukit Tui dan menjadi pintu angin yang datang dari Selatan, sehingga selalu menimbulkan udara yang sejuk.
“Ketika saya ditanya pak walikota, apalagi kebutuhan dari Kelurahan Tanah Hitam. Langsung saya jawab ingin membuat bendera dari seng plat, karena angin yang bertiup kencang, bendera di halaman kantor lurah lebih cepat robek, bila dibandingkan dengan bendera yang berada di kantor-kantor lainnya,” sebut Lurah Tanah Hitam Wetriko B saat mulai perbincangan dengan Rakyat Sumbar, didampingi Sekretaris DPRD (Sekwan) Zulkifli,SH, Kabag Umum dan Keuangan Lola Olhana, Kasubag Umum Hendri Febrian serta Kasubag Risalah, Persidangan dan Publikasi DPRD David Nover Marthin yang melakukan pendampingan program penanganan Covid-19 di Kelurahan Tanah Hitam, Kamis (15/7).
Meskipun kedatangan rombongan dari Sekretariat DPRD ke Kantor Lurah Tanah Hitam, bukan untuk mengurusi bendera ataupun keperluan kantor lurah lainnya tetapi untuk melakukan monitoring vaksinasi dan penangan pasien Covid-19 di kelurahan setempat. Tetapi, unek-unek yang disampaikan oleh Wetriko tersebut, juga memantik diskusi tentang pengembangan potesi Kelurahan Tanah Hitam, setelah industri Batu Kapur tidak lagi menjadi andalan bagi masyarakatnya.
“Kalau soal penanganan Covid-19, alhamdulilah kita telah melaksanakan vaksinasi terhadap 583 warga kita dari 2.123 jiwa, sesuai dengan hasil Sensus Penduduk Tahun 2018. Meskipun data tersebut belum bisa dikatakan 100 persen valid, karena ada juga warga kita yang melaksanakan vaksinasi di kelurahan lain, ataupun di posko-posko vaksinasi diberbagai tempat,” sebut Wetriko menjelaskan kondisi terkini.
Sedangkan untuk warga Tanah Hitam yang terpapar Covid-19, hinga Kamis (15/7), terdata 4 orang yang tersebar di RT 7 sebanyak 3 orang dan RT 17 satu orang, semuanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Meskipun menjalani isolasi di rumah mereka, kita bersama petugas dari Puskel tetap memantau kesehatan mereka dengan mendatangi 2 kali sehari, pagi dan sore. Selain itu, juga diberikan obat-obatan dan vitamin. Sehingga, dengan pengecekan langsung, kita bisa mengetahui bagaimana kondisi mereka dan perkembangan kesehatan mereka,” jelas pria yang akrab dipanggil Da Wet itu.
Selain pemantauan pasien positif dua kali sehari, pihak kelurahan juga menyediakan rumah isolasi bagi warga yang ingin mendapatkan perawatan langsung, dengan menyulap Pondok Baca yang berada di halaman Kantor Lurah sebagai Rumah Sehat dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk ketersedian tempat tidur.
“Kalau tempat tidurnya sudah ada, ini besi-besi bekas pelatihan las. Karena tidak terpakai, kita modifikasi menjadi tempat tidur dan hasilnya lumayan bagus, sekarang tinggal kasunya yang belum ada. Tetapi, di Rumah Sehat, sudah ada satu tempat tidur, yang siap digunakan kapan saja,” sebut Da Wet sambil menunjukkan lokasi Rumah Sehat tersebut, berikut fasilitas yang dimilikinya.
Sekwan DPRD Kota Padangpanjang Zulkifli,SH yang menjadi koordinator OPD yang melakukan pendampingan penanganan Covid-19 di Kelurahan Tanah Hitam mengau takjub dengan kreatifitas Lurah Tanah Hitam dalam memberikan pelayanan terhadap warganya.
“Tadi pagi kita juga sudah memantau proses vaksinasi terhadap warga, selesai vaskinasi kita lanjutkan dengan koordinasi penanganan warga yang terpapar Covid-19 dan alhamdulilah, masyarakatnya cukup terlayani dengan baik,” sebut Zulkifli.
Sekwan juga menyebutkan, untuk penanganan Covid-19 di Kelurahan Tanah Hitam sudah cukup baik dengan berbagai inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh Lurah dan jajaran.
“Saran kita tadi, papan informasi tentang jumlah pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi belum ada, sehingga kita bersama-sama membantu menyiapkannya. Nanti, papan informasi itu bisa dilihat langsung bagi masyarakat ataupun lembaga-lembaga yang melakukan monitoring, seperti yang kita lakukan saat ini,” sebutnya.
Zulkifli bersama jajarannya, juga akan terus melakukan monitoring terhadap perkembangan penanganan Covid-19 di kelurahan tersebut, mulai kelanjutan vaksinasi yang akan dilakukan tanggal 21 dan 26 Juli mendatang.
Hal senada juga disampaikan David Nover Marthin. Pria yang sehari-hai akrab dengan kalangan wartawan itu, juga takjub dengan terobosan yang dilakukan oleh Lurah muda itu.
“Rumah Sehatnya saja, view-nya sama dengan fasilitas hotel berbintang. Saat berjemur di belakang yang menerima paparan lansung sinar matahari, kita akan disuguhi pemandangan Gunung Merapi, Gunung Singgalang dan Gunung Tandikek. Saya rasa, jika menjalani isolasi disini, pasien Covid-19 akan cepat sehatnya,” sebut David.
Menjelang menutup kegiatan monitoring, jajaran Sekwan DPRD juga mengecek aula kantor lurah yang menjadi lokasi vaksinasi dan menyiapkan papan informasi sebagai media data-data warga di kelurahan setempat (jon kenedi)