Program MBG Berdampak Terhadap Siswa di Solok Selatan

Kepala UPT SDN 04 Bariang Rao-rao,Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan Asbandi, S.Pd, M.Pd saat ikut mendistribusikan MBG kepada siswa.
Kepala UPT SDN 04 Bariang Rao-rao,Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan Asbandi, S.Pd, M.Pd saat ikut mendistribusikan MBG kepada siswa.

Padang Aro, rakyatsumbar.id–Program MBG yang sudah berjalan lebih kurang 2 bulan di Kabupaten Solok Selatan mempunyai dampak dan bermanfaat besar untuk seluruh peserta didik di seluruh tingkatan pendidikan SD, SMP, SMA.

Kepala UPT SDN 04 Bariang Rao-rao kecamatan Sungai Pagu Asbandi, S.Pd., M.Pd saat ditemui mengatakan, MBG merupakan program unggulan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang berjalan secara bertahap sejak tanggal 06 Januari 2025. MBG menargetkan siswa-siswi PAUD, SD,SMP hingga SMA/SMK serta ibu hamil dan menyusui.

“Khusus di Kabupaten Solok Selatan program yang banyak manfaat ini sudah berjalan 2 bulan, dan Alhamdulillah belum ada kendala dan halangan apapun,” ujar Asbandi.

Dikatakan lebih jauh program ungulan presiden Prabowo Subianto ini,sangat  dirasakan besar manfaat diantaranya pada saat membagikan makanan ini kami berkesempatan menanamkan tata kerama secara langsung kepada seluruh peserta didik di SDN 04 ini.

Yaitu mengajarkan kedisiplinan,tata tertip saat menyantap makanan,serta menanamkan rasa tangung jawab pada diri siswa. Karena sebelum makan anak diajarkan untuk berdoa yang di pimpin lansung oleh ketua kelas masing-masing.

Begitu juga sebelum makanan sampai di ruangan kelas yang bertugas menjemput ombreng berisi makanan di berdayakan siswa-siswi yang piket hari itu, dibantu oleh anggota dokter kecil (UKS) sekolah.

“Sejak program ini berjalan di Kabupaten Solok Selatan ini,khusus untuk UPT SDN 04 Bariang Rao-rao Kabupaten Solok Selatan tidak ada kendala yang kami temui,” terang Asbandi.

Karena, memanajemen prosedur penyaluran kepada siswa, pihaknya meminta  kepada SPPG untuk menyalurkan makanan tersebut sekitar pukul 08.45 WIB.

“Sesampai di sekolah kami menyediakan lemari sederhana yang kami buat secara swadaya dengan sistem terpisah antara siswa-siswi kelas tinggi dan kelas rendah.

Kemudian jika ada anak-anak yang alergi dengan makanan tertentu, kami segera mengambil tindakan dengan mendata beberapa anak yang alergi, untuk selanjutnya membawa makanan dari rumah di hari-hari tertentu dengan persetujuan orangtua,” ucapnya. (juf)