rakyatsumbar.id

Berita Sumbar Terkini

Beranda » Prof Syahrial Bakhtiar Luncurkan 2 Buku pada Tasyakuran Milad ke-58

Prof Syahrial Bakhtiar Luncurkan 2 Buku pada Tasyakuran Milad ke-58

Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd

Padang, rakyatsumbar.id – Ilmuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Indonesia asal Sumatera Barat, Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd meluncurkan dua buku berjudul Sistem Identifikasi Bakat Dalam Olahraga dan Movement Science: A Guide for Practitioner.

Peluncuran buku yang dihadiri oleh ilmuan dan praktisi olahraga Kota Padang ini, juga dijadikan sebagai acara tasyakuran milad ke-58 Syahrial Bakhtiar.

Buku Sistem Identifikasi Bakat Dalam Olahraga disusun bersama Tim, Risky Syahputra, M.Pd. ;Arisco Mardiansyah, Afdhal Ade, M.Pd., dan Prof. Dr. Johan Pion. Dipaparkannya, buku ini merupakan buku yang dihasilkan dari kerjasama yang panjang dan terencana dengan Prof. Dr. Johan Pion sebagai ilmuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan juga kepala identifikasi dan pengembangan bakat olahraga di HAN University of Applied Sciences, Belanda.

Sementara itu, buku Movement Science: A Guide for Practitioner yang diterbitkan oleh McGraw-Hill di Singapura merupakan hasil Kerjasama terencana dengan Prof. Ian Harris Sujae, Dr. Wan Rizal Zakariah, dan Prof. Michael Koh dari Republic Polytechnic Singapura.

“Buku Sistem Identifikasi Bakat Dalam Olahraga dirancang untuk kemajuan prestasi olahraga jangka panjang. Identifikasi bakat umumnya digunakan dalam olahraga-olahraga profesional atau olimpiade untuk mengembangkan atlet-atlet muda menjadi bintang olahraga masa depan,” kata Syahrial Bakhtiar, Senin (12/10/2020) malam saat acara lounching di Sekretariat Yayasan Sekolah Olahraga, Pasir Putih, Blok V Nomor 7 Tabing, Kota Padang, Sumatera Barat.

Ada banyak sekali kelompok “tersembunyi” anak-anak yang berbakat di Indonesia, sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-empat di dunia.

“Banyak anak yang berpotensi menjadi atlet profesional dan bahkan mampu bersaing pada level tertinggi dalam berbagai cabang olahraga. Namun, kita saksikan hingga saat ini hanya sedikit medali yang dimenangkan Indonesia pada pertandingan Olimpiade,” ujar Syahrial yang guru besar Universitas Negeri Padang itu.

Katanya, performa terbaik bagi seorang atlet tidak terjadi secara kebetulan. Itu diawali dengan proses yang panjang dan kompleks. Secara global, kecenderungan dalam identifikasi dan pengembangan bakat lebih menekankan pada performa jangka pendek.

Persaingan yang sengit dan investasi pada dasarnya ditujukan kepada para atlet yang sedikit banyaknya telah terbukti bahwa mereka memiliki potensi untuk mengukir prestasi di level tertinggi. Satu-satunya fokus adalah medali.

“Buku ini menyoroti adanya pergeseran dari sistem seleksi ke sistem pengembangan. Kita percaya bahwa lebih baik ‘berinvestasi’ dalam pengembangan semua anak daripada mempertahankan sistem seleksi awal yang pada akhirnya kita akan banyak kehilangan bakat. Mendeteksi dan mengembangkan gerak anak yang lebih baik dan mengarahkan mereka ke olahraga yang mereka sukai sesuai keahlian mereka dapat menghasilkan sebuah kebijakan olahraga baru,” jelas Ketua Umum ISORI Pusat itu.

Buku ini sudah dapat dibeli di www.bukalapak.com. Kedua buku ini diharapkan bermanfaat dalam proses pembinaan olahraga prestasi baik bagi para ilmuan olahraga, stakeholder, dan khususnya para pelatih olahraga di seluruh tanah air.

Diharapkannya, buku ini juga akan menjadi motivasi bagi bangsa Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade tahun 2032. Karena itu sudah saatnya prestasi olahraga Indonesia juga mengikuti kemajuan bangsa dalam bidang-bidang lainnya, menjadi yang terbaik diAsia Tenggara, menjadi salah satu macan Asia, dan diperhitungkan pada tingkat dunia.

“Semoga beberapa tahun ke depan, Indonesia mampu melahirkan atlet-atlet profesional pada berbagai cabang olahraga dunia,” pungkas Syahrial Bakhtiar, satu-satunya mantan Dekan Fakultas Ilmu Olahraga di Indonesia yang pernah memimpin KONI Provinsi itu.

Bertindak sebagai pembahasa kedua buku tersebut adalah Sahripal Efendi yang merupakan praktisi olahraga mantan atlet Nasional Pencak Silat yang pernah meraih medali emas pada kejuaran dunia 2016 di Singapura dan mendali perak di PON 2016.

“Saya berharap buku dan sistem pengembangan bakat ini dapat segera disosialisasikan. Karena berdasarkan pengalaman saya baik sebagai atlet maupun pelatih tentang keberbakatan ini selalu menjadi tanda tanya bagi saya bagaimana keberadaan keberbakatan anak-anak yang sedang saya latih,” imbuhnya. (*)

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *