PNP Susun Rensta dan Roadmap Merujuk RPJPD Sumbar dan Kota Padang.
Hasilkan lulusan penuhi kebutuhan daerah, PNP susun Rensta dan roadmap Merujuk RPJPD Sumbar dan Kota Padang.
Padang, rakyatsumbar.id—Saat ini terdapat tiga perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium Perguruan Tinggi Penyelengara Program Pendidikan Vokasi (PTPPPV) di Sumatera Barat. Mereka masih menanti kebijakan yang lebih berpihak dari pemerintah daerah, dalam menyerapan tenaga kerja dari vokasi sesuai dengan kebutuhan daerah.
“Konsorsium pendidikan tinggi vokasi di Sumbar juga telah menyelesaikan Policy Paper yang diharapkan dapat menjadi acuan, dalam mewujudkan agenda prioritas pembangunan daerah melalui kemitraan strategis dengan satuan pendidikan vokasi. Dokumen tersebut telah diserahkan kepada Gubernur Sumbar saat Expo Vokasi pada Agustus lalu di Payakumbuh,” sebut Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi Sumbar, Nurul Fauzi, usai penutupan media Bootcamp, Selasa (24/9) kemarin.
Ia mengatakan, program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah ini dirancang Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI).
“Program ini telah diampu oleh 20 tim yang terdiri atas Konsorsium PTPPPV di 27 provinsi di Indonesia. Di Sumbar Politeknik Negeri Padang (PNP) sebagai pengampu, bersama Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) , dan juga Sekolah Vokasi Universitas Negeri Padang (UNP),” jelasnya.
Ia menyampaikan, program konsorsium ini telah setahun dilaksanakan, dan telah menghasilkan dokumen policy paper atau laporan kebijakan. Dokumen ini memuat sejumlah hal yaitu terkait dengan pemetaan dan klastering potensi-potensi daerah, perencanaan tenaga kerja, innovation planning, serta klasterisasi inovasi yang didasarkan pada potensi atau kebutuhan daerah.
“Ada dua hal yang utama, mempertemukan kebutuhan daerah, potensi unggulan dan rencana pemerintah daerah dengan penyiapan SDM yang dilakukan pada pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan daerah,” terangnya.
Ia mengungkapkan, pada Runding Vokasi di November nanti akan mengadakan kegiatan lebih besar dengan mengundang kabupaten/kota. Hasilnya tidak hanya Police Paper tapi menjadi sebuah kebijakan yang berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja dari vokasi sesuai kebutuhan daerah.
“Police Paper ini diharapkan dapat digunakan oleh kepala daerah dan juga pengambil kebijakan sebagai acuan dalam merancang kebijakan dalam menggerakan pembangunan ekonomi daerah yang selaras dengan pendidikan vokasi,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, saat ini ketiga perguruan tinggi vokasi ini yang telah memiliki berbagai jurusan serta program studi yang menerapkan sistem pendidikan vokasi, untuk menghasilkan lulusan berkompeten yang sesuai dengankebutuhan dunia usaha dan dunia industri, baik itu Politeknik Negeri Padang, Sekolah Vokasi UNP, maupun Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Politeknik Negeri Padang memiliki jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin, Elektro, Administrasi Negara, Akuntansi, Teknologi Informasi, dan Bahasa Inggris dengan 37 program studi. Sementara Politeknik Negeri Payakumbuh punya jurusan Budi Daya Tanaman, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Teknologi Hasil Pertanian, Rekayasa Pertanian dan Komputer, dan Bisnis Pertanian juga memiliki belasan program studi. Begitu juga Sekolah Vokasi UNP juga menghimpun berbagai program studi seperti Ilmu Kearsipan dan Perpustakaan, Penginderaan Jauh, Animasi, Manajemen Perhotelan, dan lainnya, dengan prodi yang beragam.
Renstra PNP 2025-2029 Merujuk RPJPD Sumbar dan Padang.
Sementara itu, Wakil Direktur I Bidang Akademik PNP, Revalin Herdianto mengatakan, saat ini PNP sedang menyusun rencana strategis 2025-2029, pengusunan renstra tersebut dilakukan dengan membedah Rencana Jangka Panjang Pemerintah Daerah (RPJPD) Sumbar dan Kota Padang.
“Pada misi PNP ke depan, untuk 2025-2029, kemudian di Roadmap PNP 20 tahun kedepan atau 2025-2045, ada 4 isu pokok yang kami ambil, semuanya itu berasal dari isu spesifik Provinsi Sumbar dan Kota Padang,” jelasnya.
Ia menyampaikan, pertama temanya kebencanaan,kedua ekonomi kreatif, ketiga pariwisata, dan keempat energi baru terbarukan dalam kontek pembangunan berkelanjutan. Keempat tema ini ada dalam RPJPD Kota Padang dan Provinsi Sumbar.
“Kebencanaan mengingat Sumbar sebagai supermarket bencana, seperti kerawanan bencana gempa bumi, tsunami, bencana hidrometeroroli banjir tanah longsor, kekeringan. Sejak tahun 2016 lalu, kebencanaan ini telah menjadi Roadmap kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan PNP,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk Rensta 2025 mendatang ditambah dengan tema ekonomi kreatif, pariwisata, energi baru terbarukan dalam kontek pembangunan berkelanjutan, PNP telah melahirkan sejumlah program studi baru yang dinilai sangat selaras dengan kebutuhan Sumbar tersebut.
“Prodi animasi yang didirikan tahun ini, adalah untuk menjadi SDM yang dibutuhkan dalam pengembangan ekonomi kreatif di Sumbar. PNP juga menyiapkan lulusannya sebagai sumberdaya manusia yang mampu menciptakan lapangan kerja yang berbasis pada sektor ekonomi kreatif,” terangnya.
Ia mengungkapkan, Sumbar andalannya, pendidikan, pertanian, pariwisata dan sektor pendukngnya, kuriner, UMKM, perhotelan, dan juga tranportasi. Dalam memenuhi SDM di bidang suplai logistik, PNP sebelumnya juga telah mendirikan Prodi Logistik Perdagangan internasional .
“Lalu kita munculkan Prodi Animasi, karena animasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif masuk ke dalam 13 sektor penting yang dinilai punya ruang besar dalam penyerapan tenaga kerja. Karena itu Prodi Animasi yang didirikan untuk melahirkan tenaga terampil yang mampu mengisii sektor itu,” bebernya.
Kemudian, Energi baru terbarukan, Revalin menyampaikan ini juga menjadi peluang besar, karena Sumbar kaya dengan itu untuk dikembangkan PLTA dan PLTMH.
Tentunya sektor ini juga akan membutuhkan banyak tenaga kerja, dan PNP sebagai salah satu perguruan vokasi yang pada 5 Oktober ini sudah 37 tahun berdiri akan mengambil peranannya dengan menyiapkan tenaga kerja terampil dan berkompeten sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut.
“Kita di PNP terdiri dari 7 jurusan dengan 37 program studi, dengan lulusan yang dihasilkan dengan berbagai disiplin ilmu sebagai perguruan tinggi vokasi akan mampu menghasilkan lulusan yang dibutuhkan Sumbar ke depan,” pungkasnya. (mul)