Padang, Rakyat Sumbar – Tim dosen Universitas Negeri Padang (UNP) telah melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Program Multidisiplin Kemitraan Masyarakat (PMKM).
Program pengabdian yang bertema “Penguatan Kesehatan Keluarga melalui Budidaya Koenih Rimbo dan Edukasi Pencegahan Kanker pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Ikhwatunnisa Padang” yang berlangsung pada 17 Agustus 2025 yang lalu di Mesjid Ikhwatun yang beralamat di Parupuk Tabing, Koto Tangah, Padang.
Kegiatan yang di ketuai oleh Dr. Filza Yulina Ade, S.Si., M.Si yang merupakan Dosen Departemen Biologi, FMIPA, UNP, menjelaskan, kegiatan PMKM ini merupakan bentuk nyata peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas kesehatan keluarga sekaligus melestarikan tanaman herbal endemik Sumatera.
Selain itu, kegiatan yang dilakukan sebagai wujud nyata kepedulian akademisi UNP dalam mendukung kesehatan masyarakat sekaligus melestarikan tanaman herbal lokal.
“Melalui edukasi kesehatan dan budidaya Koenih Rimbo, kami berharap warga dapat lebih berdaya dalam menjaga kesehatan keluarga, sekaligus memanfaatkan kekayaan hayati lokal yang memiliki potensi besar sebagai tanaman obat antikanker,” ujarnya saat di temui di sela – sela kesibukannya di Prodi Biologi UNP. Rabu (20/8).
Filza Yulina Ade menambahkan, program pengabdian yang dilakukan berfokus pada dua aspek utama, seperti budidaya tanaman Koenih Rimbo sebagai salah satu sumber bahan alami yang potensial dalam mendukung kesehatan keluarga dan peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu, Edukasi pencegahan kanker melalui penyuluhan berbasis ilmu kedokteran yang sederhana, aplikatif, dan mudah dipahami oleh masyarakat khususnya kelompok wanita tani.
“Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini menggabungkan materi edukasi dan praktik langsung sehingga para anggota KWT tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Filza Yulina Ade menjelaskan juga, pengabdian ini, pihaknya melibatkan beberapa dosen dari berbagai program studi sebagai anggota tim pengabdian. Seperti, Dosen Departemen Kedokteran, FK UNP dr. Benny Alexander Maisa, M.Biomed, Dosen Departemen Bahasa Inggris, FBS UNP Carbiriena Solusia, S.Pd., M.Pd, serta melibatkan mahasiswa program Studi Biologi UNP.
“Kita juga menghadirkan dua orang narasumber yang berkompeten di bidangnya, seperti dr. Benny Alexander Maisa, M.Biomed yang memberikan edukasi kesehatan mengenai gaya hidup sehat, serta cara pencegahan kanker. Chelsylia Dara Pratama, S.Si yang memberikan pemaparan mengenai pengenalan dan edukasi budidaya Koenih Rimbo (Curcuma sumatrana) yang merupakan tanaman herbal endemik Sumatera yang memiliki potensi senyawa bioaktif sebagai obat antikanker,” jelasnya.
Kegiatan PMKM ini, menurut Filza Yulina Ade sejalan dengan tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals (SDGs)).
“Kegiatan yang kita laksanakan ini menyangkut, SDG 3 yang merupakan Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being),SDG 5 yang berisikan kesetaraan gender (Gender Equality), SDG 12, yang merupakan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (Responsible Consumption and Production) serta SDG 15, yang berisikan ekosistem daratan (Life on Land)” paparnya.
Filza Yulina Ade menekankan, kegiatan pengabdian ini menjadi langkah nyata UNP dalam mendukung peningkatan literasi kesehatan dan pelestarian keanekaragaman hayati lokal.
“Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan keluarga dan masyarakat semakin peduli pada pencegahan kanker melalui gaya hidup sehat sekaligus memberdayakan tanaman herbal endemik Sumatera,” jabarnya.
Filza Yulina Ade menambahkan, program ini, disambut antusias oleh anggota KWT Ikhwatunnisa Padang. Apalagi peserta aktif berdiskusi dan mempraktikkan teknik budidaya Koenih Rimbo, serta mendapatkan pemahaman lebih baik tentang langkah-langkah sederhana dalam mencegah risiko kanker.
“Ketua KWT Ikhwatunnisa, Harmita, menyampaikan rasa terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini. Beliau berharap melalui pengabdian ini, anggota KWT dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, serta mampu mengembangkan budidaya Koenih Rimbo sebagai upaya pemberdayaan keluarga dan komunitas,” tutupnya. (Edg).