Agam, rakyatsumbar.id – Dalam semangat memperingati Hari Kesaktian Pancasila, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat meresmikan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Budidaya Lebah Tanpa Sengat (Galo-galo) bersama Kelompok Tani Hutan Gila (Gali Ide Langsung Aksi) Aren, di Koto Malintang, Maninjau, Kabupaten Agam, Kamis (2/10). Peresmian ini dihadiri Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, General Manager PLN UID Sumbar Ajrun Karim, Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Muhammad Lutfi, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumbar Syaifullah, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Ferdinal Asmin, Kepala BPDAS Agam Kuantan Yantes Doniko, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Agam dan Forkopimca Tanjung Raya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Muhammad Lutfi, menyampaikan apresiasi atas dukungan PLN yang tidak hanya fokus pada pelayanan kelistrikan, tetapi juga hadir nyata dalam meningkatkan ekonomi masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan. “Program ini bukan hanya tentang madu, tetapi juga tentang membuka peluang usaha baru, memperkuat ekonomi kerakyatan, dan menjaga hutan kita tetap lestari. Kehadiran PLN menjadi energi baru bagi masyarakat Agam untuk tumbuh mandiri dan berdaya,” ujarnya.
Program ini juga sejalan dengan komitmen pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan Tekad Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Indonesia, terutama pada pilar lingkungan dan pemberdayaan ekonomi. Melalui bantuan 100 stup galo-galo lengkap dengan peralatan panen, sarana pemeliharaan, dan pelatihan budidaya, PLN berharap UMKM lokal mampu naik kelas, berdaya saing, serta mandiri dalam jangka panjang.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah memberikan apresiasi luar biasa kepada PLN. “PLN tidak hanya terbaik dalam pelayanan kelistrikan, tetapi juga luwes dan aktif untuk lingkungan sekitar. Program galo-galo ini bukti nyata bahwa PLN tidak sekadar menghadirkan terang, tapi juga harapan, lapangan usaha, dan kehidupan baru yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Sumbar, Ajrun Karim, menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata kontribusi PLN dalam mendukung pilar Environment, Social, and Governance (ESG). “Kami hadir bukan hanya menyalurkan bantuan, melainkan berjalan bersama masyarakat. Harapannya, usaha madu galo-galo di Koto Malintang dapat berkembang, meningkatkan kesejahteraan keluarga, sekaligus menjaga ekosistem. Inilah energi untuk tumbuh bersama,” jelasnya.
Ketua Kelompok Tani Hutan GILA Aren, Ispardi, menyampaikan rasa syukur. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Dengan stup, peralatan panen, serta pelatihan, kami memiliki modal kuat untuk mengembangkan madu galo-galo. Saat ini sudah ada sekitar enam orang yang beralih profesi dari bekerja di danau menjadi peternak galo-galo. Kami siap menjadikan madu galo-galo sebagai kebanggaan Nagari Koto Malintang,” tuturnya.
Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, program ini juga memberikan efek ganda (_multiflyer effect_). Peralihan pekerjaan masyarakat dari danau menuju hutan berdampak pada kelestarian lingkungan karena tidak ada lagi aktivitas pembakaran yang menghasilkan asap, sementara sampah dikelola dan dibawa ke TPA. Ke depan, pemasaran produk madu galo-galo akan menggunakan digital marketing melalui platform marketplace, sehingga potensi ekonomi semakin terbuka luas.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong yang sejalan dengan nilai Pancasila, PLN berharap program ini menjadi tonggak pengembangan UMKM berbasis potensi lokal, memperkuat kelestarian lingkungan, sekaligus menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat secara berkelanjutan. (*)