Padang, rakyatsumbar.id – PKBM Lokomotif, yang berdiri sejak tahun 2018 di Jalan Banjar No. 73, RT 03/RW 03, Komplek PT.KA, Kelurahan Sawah Timur, Kec. Padang Timur, merupakan salah satu pusat kegiatan belajar masyarakat yang berada di bawah naungan Yayasan Insan Nurul Mumtaz.
Lembaga ini memberikan layanan pendidikan kesetaraan paket A (setara SD/MI), paket B (setara SMP/MTS), dan paket C (setara SMA/MA) secara gratis bagi anak usia sekolah dari 7 hingga 24 tahun, khususnya untuk anak-anak yang mengalami kendala putus sekolah.
PKBM Lokomotif memiliki enam pengurus inti dan didukung oleh 13 tutor profesional yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar yang memadai.
Saat ini, jumlah peserta didik lebih kurang mencapai 460 orang, dengan pembelajaran yang diadakan tiga kali seminggu menggunakan kurikulum nasional yang sama dengan sekolah formal.
Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan di enam ruang kelas salah satu kelas dilengkapi dengan pendingin udara (AC) dan kipas angin, perpustakaan lengkap, serta lingkungan yang islami dan aman guna mendukung suasana belajar yang kondusif.
Menurut Ketua Yayasan Insan Nurul Mumtaz, (Yasintaz)
Nurul Maulidia Syams yang akrab dipanggil Nunung, pendidikan di PKBM Lokomotif tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pembinaan karakter dan pengembangan prestasi non-akademik, termasuk keterlibatan dalam kompetisi tingkat lokal hingga provinsi. Misalnya, prestasi siswa PKBM Lokomotif meliputi -juara 2 English Speech Contest tingkat SMP se-Kota Padang tahun 2023, -juara 1 Olimpiade IPS tingkat SMP se-Sumatera Barat tahun 2024, serta -juara 1 English Speech Contest tingkat SMA se-Sumatera Barat tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Andalas.
Dalam menghadapi lonjakan jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Padang yang mencapai lebih dari 7.000 orang, PKBM Lokomotif berperan sebagai salah satu solusi strategis. Lembaga ini menyediakan jalur pendidikan alternatif yang ramah dan inklusif, membantu anak-anak putus sekolah agar tetap mendapatkan hak pendidikan dan dapat melanjutkan jenjang belajar mereka, terutama anak-anak dari keluarga kurang mampu yang terdampak masalah ekonomi.
Nunung juga menegaskan perlunya pemko Padang memberikan perhatian khusus terhadap status tutor PKBM yang saat ini belum setara dengan guru sekolah formal. Ia mengusulkan agar tutor PKBM memperoleh kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), serta mendapat sertifikasi profesional guna meningkatkan kualitas pengajaran dan penghargaan terhadap tenaga pendidik di bidang kesetaraan. Program peningkatan mutu tutor juga telah dimasukkan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) PKBM Lokomotif.
Kepala sekolah PKBM Lokomotif, Sella Fitria, S.Pd., menyatakan misi lembaga adalah mengoptimalkan pencapaian prestasi akademik, memperkuat minat dan bakat peserta didik, serta membangun kerja sama yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan dan masyarakat. Hal ini menjadi landasan bagi PKBM Lokomotif untuk terus memperbaiki mutu layanan serta menjawab tantangan pendidikan di kota Padang.
Pendanaan kegiatan pendidikan di PKBM Lokomotif bersumber utama dari Bantuan Operasional Sekolah Peserta Didik (BOSP), membuat pendidikan yang diberikan benar-benar terjangkau bahkan gratis bagi peserta didik berusia sekolah. Meski demikian, PKBM membebankan biaya sesuai ketentuan kepada peserta belajar di luar usia sekolah.
Dukungan konkret dari Pemerintah Kota Padang dan berbagai stakeholder pendidikan sangat dibutuhkan guna memperluas cakupan pendidikan kesetaraan dan mengurangi angka putus sekolah di Kota Padang. Sinergi ini akan memastikan PKBM Lokomotif dan lembaga kesetaraan lainnya dapat memperkuat peran sebagai solusi strategis dalam mengatasi ketimpangan akses pendidikan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia daerah secara inklusif.(fwi)





