Pilkada Telah Usai, Masyarakat Diajak Kembali Bersatu
Limapuluh Kota, rakyatsumbar.id—Ketua Persatuan Walinagari Limapuluh Kota (Perwaliko) yang juga Walinagari Balai Panjang Lareh Sago Halaban Idris Dt. Panjang Barapi berharap, Pilkada Serentak 2024 akan membawa babak baru dalam politik di Limapuluh Kota.
“Sebagaimana biasanya, Pilkada tidak hanya menjadi ajang persaingan antara calon pemimpin, tetapi juga menjadi cermin bagi kedewasaan demokrasi kita. Dalam konteks ini, penting untuk mengingat kembali pesan bijak dari pepatah Minangkabau, Biduak lalu, kiambang batauik, yang mengajarkan kita untuk segera mengesampingkan perbedaan dan kembali bersatu demi kemajuan bersama,” katanya ketika ditemui, Minggu (8/12).
Disampaikannya, Pilkada memang membawa dinamika, persaingan ketat, dan perbedaan pilihan politik di kalangan masyarakat. Namun, setelah hiruk-pikuk pemilu mereda, tugas kita bersama adalah mengembalikan semangat persatuan.
“Kemenangan satu pihak tentu membawa kebahagiaan, tetapi bagi pihak yang kalah, ada pelajaran berharga yang dapat diambil untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota yang kita cintai ini,” katanya.
Kemenangan demokrasi, lanjutnya, tantangan Kepemimpinan, Pilkada bukanlah akhir dari proses, melainkan awal dari tanggung jawab besar yang harus dijalankan oleh para pemimpin terpilih.
“Mereka kini dihadapkan pada tugas berat untuk merealisasikan janji kampanye yang telah disampaikan kepada rakyat. Kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat bukanlah hal yang bisa disia-siakan. Pimpinan terpilih harus mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas dan keadilan dalam setiap kebijakan yang diambil. Tanpa itu, bukan tidak mungkin kepercayaan masyarakat akan terkikis, yang justru akan merusak fondasi demokrasi itu sendiri,” ucapnya.
Diharapkannya, para pemimpin yang telah terpilih juga harus memperlihatkan kematangan dalam mengambil keputusan, dengan selalu mengutamakan kepentingan bersama, bukan hanya segelintir golongan.
Ini adalah tantangan yang tidak mudah, namun harus dihadapi dengan semangat pengabdian yang tulus demi kemajuan daerah.
Utamakan persatuan pascapilkada, menatap masa depan bersama, namun di sisi lain masyarakat juga memegang peran penting dalam memastikan agar demokrasi kita tetap sehat. Setelah berakhirnya Pilkada, kita kembali menyatukan visi dan misi untuk masa depan yang lebih baik, bukan mempertajam perbedaan, melainkan untuk berdamai dengan hasil pemilu dan bekerja bersama untuk tujuan bersama.
“Kemenangan sesungguhnya dalam demokrasi adalah ketika seluruh masyarakat dapat menerima hasil Pilkada dengan lapang dada dan tidak ada lagi sekat-sekat yang memisahkan kita,” jelasnya.
Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang menghargai perbedaan, yang memberikan ruang bagi semua pihak untuk berbicara dan berpartisipasi dalam pembangunan.
“Dalam semangat ini, kita harus menghindari konflik dan polarisasi yang hanya akan merugikan kita semua. Sebaliknya, kita harus membangun jembatan komunikasi, memperkuat kerjasama dan mengedepankan rasa kebersamaan dalam setiap langkah yang diambil,” ujarnya. (sdn)