Persiapan Pementasan Teater Sayap-Sayap Proklamasi Capai 90 Persen
Padangpanjang, rakyatsumbar.id—Komunitas Kuflet Padangpanjang akan mementaskan Teater Sayap-Sayap Proklamasi di Desa Wisata Kubu Gadang, Kamis (12/12/2024) mendatang.
Sutradara Teater Sayap-Sayap Proklamasi Sulaiman Juned menyampaikan, pementasan teater yang didanai oleh Program Fasilitasi Bidang Teater Kepahlawan 2024 Kementerian Kebudayaan RI berhasil lulus kurasi dari 11 proposal yang masuk.
“Untuk Pulau Sumatera, ada dua proposal yang lulus, satu dari Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang dan satu lagi dari Teater Satu Lampung,” kata Sulaiman Juned, saat di Sekretariat Komunitas Kuflet, Kamis (05/12/2024).
Saat itu juga hadir, Pimpinan Produksi Muhammad Subhan, penata Busana dan Rias Amy Tri Sayuti serta Penata Artistik Fitria. Juga pemeran Bung Hatta Muhammad Irsyad, tim dokumentasi dan Humas Rezky Alfadly bersama Candrika Kumala Tungga.
Dikatakan Dosen ISI Padangpanjang itu, untuk proses penggarapan naskah dan penelitian karya tersebut, membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Dimana, tim yang dibentuk, harus mendatangi sejumlah lokasi yang menjadi tokoh Muhmmad Hatta dibesarkan.
“Kesulitan kita, memang dari pengajuan proposal, harus melibatkan tokoh nasional yang berasal dari daerah setempat dan memiliki karakter yang kuat. Sehingga kita memilih Muhammad Hatta yang menjadi dwi tunggal pembacaan Teks Proklamasi,” lanjutnya.
Meski akan menampilkan tokoh sentral Muhammad Hatta, tetapi Kuflet sengaja mengambil setinggan dengar latar belakang Muhammad Hatta dari kecil, remaja dan dewasa.
“Kita juga mengambil referensi dari buku-buku dan video Muhammad Hatta, termasuk juga dari benda-benda peninggalan Bung Hatta yang masih ada di Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi,” ulas Sulaiman Juned.
Kesulitan Mencari Referensi
Penulis Nakah Sayap-Sayap Proklamasi yang juga Asisten Sutradara S. Nurhasanah Nasution menyampaikan, dalam pengerjaan naskah teater tersebut, dirinya memang mengalami banyak kendala, salah satunya mendapatkan data tentang Bung Hatta kecil.
“Kita memang kesulitan mencari referensi tentang Bung Hatta kecil, termasuk juga properti yang akan digunakan untuk tokoh-tokoh yang terlibat dalam pementasan mendatang,” kata S. Hasanah Nasution.
Kesulitan lainnya, berupa menentukan pameran yang cocok memerankan karakter Muhammad Hatta yang dikenal sebagai sosok yang tidak ekspresif dan tidak banyak bicara.
“Kesulitan-kesulitan itu berhasil diatasi bersama dengan sejumlah kru yang terlibat, selain Sutradara Sulaiman Juned, Pimpinan Produksi Muhammad Subhan sekaligus penulis naskah bersama saya,” lanjut S. Hasanah Nasution.
Ditambahkan Muhammad Subhan, sebagai salah satu persyaratan yang diberikan oleh Kemrnterian Kebudayaan penampilan teater tersebut harus dilakukan di ruang publik. Dimana, disepakati Desa Wisata Kubu Gadang yang dijadikan lokasi pementasannya.
“Tentunya, kita akan banyak membutuhkan properti pendukung, agar karakter Bung Hatta sebagai tokoh utama ini, bisa betul-betul tergambar. Kita juga mendatangkan sejumlah properti yang memang menjadi saksi perjalanan Bung Hatta,” sebut Subhan.
Untuk persiapan sendiri, lanjutnya, saat ini progresnya telah mencapai 90 persen. Dimana, hampir setiap hari, 24 pemain yang disiapkan melakukan latihan marathon di sejumlah lokasi berbeda.
“Begitupun dengan tim artistik dan dokumentasi yang terus melakukan koordinasi, untuk memenuhi kebutuhan penampilan nantinya,” sebut penulis Novel Rinai Kabut Singgalang itu. (ned)