Arosuka, rakyatsumbar.id—Bupati Solok Jon Firman Pandu menyambut kedatangan Walikota Solok Ramadhani Kirana Putra bersama Wakil Walikota Solok Suryadi Nurdal beserta kepala OPD di lingkungan Pemkot Solok di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, Kamis (10/04/2025).
Pertemuan ini menjadi wadah untuk mempererat hubungan antar daerah sekaligus membahas berbagai isu strategis demi memperkuat pelayanan dan pembangunan bersama. Apalagi Kabupaten Solok dengan Kota Solok tak bisa terpisahkan.
Pada kesempatan itu, Walikota Solok Ramadhani Kirana Putra menekankan pentingnya membangun kolaborasi, dan menjaga silaturahmi antar pemerintah daerah, yang selama ini telah berjalan baik.
Ia menyebutkan, Kota Solok sebagai kota perdagangan siap menjadi mitra strategis dalam menyalurkan hasil pertanian dari Kabupaten Solok. Selain itu, ia juga menyinggung persoalan pengelolaan air oleh PDAM.
“Air merupakan kebutuhan mendasar. Maka, pengelolaannya harus dilakukan secara bijak dan adil dengan semangat kebersamaan,” ujarnya.
Selain itu, kata Dhani saat ini Kota Solok sudah memiliki RSUD Serambi Madinah yang diresmikan pada Maret 2025 yang lalu. Dhani juga berharap agar Pemkab Solok melakukan kerjasama dibidang kesehatan terutama Puskesmas-Puskesmas Kabupaten Solok yang terletak dibagian utara, karena sudah dekat dengan RSUD Serambi Madinah. Seluruh masyarakat Kabupaten Solok yang dirujuk ke RSUD Serambi Madinah akan dilayani dengan sebaik mungkin dan sepenuh hati.
“Masalah kenakalan remaja yang sering terjadi di daerah perbatasan, perlu kita tindaklanjuti bersama karena kita tidak mau anak-anak kita nantinya terjerumus kedalam hal-hal yang negatif,” tutup Wako.
Bupati Solok Jon Firman Pandu menegaskan bahwa salah satu fokus utama pertemuan adalah pengelolaan air oleh PDAM agar lebih maksimal dan saling menguntungkan.
“Sumber air PDAM kedua daerah seluruhnya berasal dari wilayah Kabupaten Solok. Namun di lapangan, ada beberapa wilayah Kabupaten yang justru dialiri oleh PDAM Kota Solok. Ini perlu dibahas bersama agar pengelolaan air benar-benar efisien, adil, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa sinergi kedua daerah sudah terjalin di berbagai sektor, termasuk pelayanan kesehatan yang juga dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Solok di Kota Solok.
“Kabupaten Solok sebagai daerah produksi, Kota Solok sebagai pusat distribusi dan perdagangan, adalah kombinasi yang saling melengkapi. Maka, kerja sama ini harus terus dijaga dan diperkuat,” ungkapnya.
Selain membahas isu teknis seperti pengelolaan air dan distribusi hasil pertanian, kedua kepala daerah juga sepakat untuk mendorong penyusunan perjanjian kerja sama resmi antara Kabupaten dan Kota Solok.
“Perjanjian ini diharapkan dapat menjadi dasar hukum dan komitmen bersama dalam berbagai sektor strategis, termasuk pengelolaan sumber daya, pelayanan publik, dan pembangunan sosial ekonomi,”kata JFP.
Selanjutnya, sesi diskusi teknis yang membahas pengelolaan air oleh PDAM, pengelolaan sampah, kerjasama di bidang perdagangan, penyaluran hasil pertanian, pembinaan kenakalan remaja, serta penyusunan rencana kerja sama antar instansi.
“Diharapkan melalui kegiatan ini, hubungan baik dan sinergi antara Kabupaten dan Kota Solok semakin erat dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah,”paparnya. (Well)